Jikalau ditanya kenapa Mark sangat yakin untuk memutuskan hubungannya dengan Monica secepat itu? maka jawabannya ada pada kejadian antara Mark dan Mingi kemarin.
Setelah berbincang bersama kawan-kawannya Mark langsung pergi meninggalkan mereka dan singgah pada salah satu mini market untuk membeli rokok, teman terbaik di saat dirinya kalut.
Dan tanpa disangka disana ia bertemu dengan seorang yang menjadi sahabat baik dari Jeno, Mingi.
"Eh Mark? ngapain disini?" Tanya Mingi setelah sadar dengan keberadaan Mark
"Loh Mingi?" Ucap Mark kaget, "Ini gue cuma beli rokok wkwkw, lagi pusing nih." Sambungnya sembari menunjukkan benda yang digenggam nya
"Buset pusing apaan? lagi berantem sama Monica?" Tanya Mingi iseng
"Engga berantem sih, tapi emang lagi pusing sama hubungan kita sih"
"Wadohhh apaan nih? sharing aja sama gue, sapa tau gue bisa bantu" Ujar Mingi kemudian mengambil tempat disamping Mark. Mereka berdua duduk di depan mini market tersebut sembari menatap kendaraan yang berlalu-lalang
"Anjir sok banget sih lo wkwkwk, tapi karena ini menyangkut sahabat lu yaudah gue cerita aja"
Mingi yang mendengar hal itu pun langsung serius, ia mendengarkan seluruh keluhan Mark. Mulai dari awal hingga terakhir saat ia bersama kawan-kawannya pun ia ceritakan pada Mingi.
"Gue emang lemot Mark, tapi elu lebih lemot udah gitu keserempet bego lagi wkwk" Itu adalah kalimat Mingi setelah lama diam mendengarkan seluruh cerita Mark
"Anjir lu, gue pengen pukul elu tapi elu ada benernya"
"Sebenarnya gue gak boleh bilang ini, tapi sumpah gue juga greget liat elu sama Jeno kek gini terus" Mendengar itu Mark menjadi bingung, "Emang gak boleh bilang apa?" Tanya Mark
"Hadeuhhh... Jeno itu udah suka elu 6 tahun lamanya, tapi elu ga sadar-sadar" Ucapan Mingi sontak membuat Mark membelalakkan matanya, "Hah?! anjir Mingi jan aneh-aneh lu sat" Ujarnya tak santai sembari memukul bahu pemuda jangkung itu
"Lah gak percaya lu? Coba deh lu tanya langsung sama anaknya, atau coba lu pikir-pikir lagi tingkah Jeno selama ini sama elu. Dia itu suka sama elu Mark Lee." Penuturan itu langsung mengingatkan Mark pada seluruh perhatian yang Jeno beri pada nya
Mark ingin sekali mempercayai perkataan pemuda ini, tetapi penuturan nya tadi cukup mustahil bagi Mark sendiri
"Terserah lu Mark, tapi gue kali ini serius. Jeno itu suka— eh engga, tapi dia cinta sama elu." Ujar Mingi dengan raut wajah serius, Mark sempat terdiam beberapa saat. Ia tengah mencoba menelaah informasi yang baru saja ia terima
Tapi melihat keseriusan dalam mata tajam Mingi membuat Mark memutuskan untuk percaya. Dan hal ini juga yang membuat Mark semakin yakin untuk memutuskan hubungannya bersama Monica secepatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐚 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠 [𝐌𝐚𝐫𝐤𝐧𝐨] ✓
FanfictionKisah cinta di masa putih abu-abu milik Lee Jeno yang bertepuk sebelah tangan pada lelaki yang telah lama ia kagumi dalam diam, Mark Lee. [bxb, bl, boys love] [markno mk!top jn!bott] [school romance, harsh word]