"Engh" Lenguhan pendek keluar dari Jeno setelah ia siuman dari pingsannya."Kamu keras kepala banget ya Jen?" Suara berat terdengar oleh telinga Jeno, ia palingkan wajahnya dan menemukan sang sahabat yang sedang duduk disisi kanan ranjang UKS.
"Loh, kak Mark ada di sini?" Tanya Jeno sambil mengambil posisi untuk duduk
"Menurut kamu? Kamu tau ga kakak panik setengah mati waktu Felix datang ke kelas kakak terus bilang kalo kamu itu pingsan" Jelas Mark pada Jeno yang hanya tertawa menanggapi penjelasannya.
"Kenapa ketawa? Ga ada yang lucu Jeno"
"Kakak lucu, hehehe. Makasih kak Mark yang ganteng udah mau khawatirkan diriku ini" Ucap Jeno dengan nada yang dibuat dramatis
"Apaan sih Jen, jangan lebay. Btw kakak udah bilang ke bunda kalo kamu pingsan, kata bunda juga kamu itu lagi sakit kan? Kenapa pergi sekolah? Udah gitu ikut praktek lagi" Tanya Mark dengan suara tegasnya yang membuat nyali Jeno menjadi ciut seketika untuk menyela.
"Maaf kak, hari ini ada ulangan jadi karena aku ga suka ulangan susulan aku paksa aja ke sekolah, terus tadi ikut PJOK juga karena mau ada pengambilan nilai praktek" Jelas Jeno sambil terus menundukkan kepalanya, sekarang ia merasa bersalah karena sudah membuat banyak orang khawatir dengannya.
"Yaudah sekarang kamu pulang ya terus istirahat, nanti kakak bilang Mingi buat ijinin kamu ke guru" Sesudah berkata demikian, Mark pun langsung berdiri dari kursinya dan berjongkok tepat sisi ranjang dimana Jeno duduk
Jeno yang bingung dengan tingkah Mark bertanya "Kak ngapain?" Gumam Jeno
"Ayo naik nanti kakak gendong sampai ke parkiran, di sana udah ada Felix yang bawa barang-barang kamu" Bukannya langsung menuruti perintah Mark, Jeno malah termenung melihat punggung kekar sahabatnya itu.
"Jeno? Kenapa bengong? Ayo naik, bunda pasti udah khawatir nunggu kamu di rumah"
"Eh? Eh iya iya" Kemudian ia naik ke punggung Mark dan melingkarkan kedua tangannya ke leher milik Mark.
Saat ini wajah milik Jeno dan Mark seperti tak ada jarak, sangat dekat. Dan Jeno dapat melihat wajah sang pujaan hati lebih detail, rahang yang terbentuk sempurna, alis tebal dan hidung mancungnya, juga mata tajam yang dapat membuat siapapun terintimidasi jika dilihat olehnya, dan selanjutnya pandangan Jeno turun ke bibir tipis berwarna pink milik Mark yang membuat pikiran Jeno menjadi liar.
'Please pikiran gue bener-bener udah kotor' Batin Jeno
"Udah puas liatinnya Jen?" Terlalu larut dalam kegiatan mengagumi keindahan wajah pujaan hati, Jeno sampai tak sadar kalau ia dan Mark telah berada di lahan parkir milik sekolah, dengan Felix juga disana yang sedang menertawakan dirinya.
"Eh? Engga aku lagi melamun tau! Jangan pede deh" Dalih Jeno, padahal kenyataannya ia sedang menahan malu karena tertangkap basah sedang menatap Mark
"Jeno bohong tuh Mark, dia dari tadi liatin elu kok" Tambah Felix
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐚 𝐟𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠 [𝐌𝐚𝐫𝐤𝐧𝐨] ✓
FanfictionKisah cinta di masa putih abu-abu milik Lee Jeno yang bertepuk sebelah tangan pada lelaki yang telah lama ia kagumi dalam diam, Mark Lee. [bxb, bl, boys love] [markno mk!top jn!bott] [school romance, harsh word]