Hola! hola!
Bagaimana kabar kalian? 🐥
Saya selalu antusias untuk menunggu kalian berkomentar, tetapi -_-
Typo bertebaran! Tandai jika ada typo yaw :"
Happy reading~~
"Di dunia ini gaada yang namanya tulus, semuanya munafik." -Gibrael Arzelo
Enjoy!
👇👇👇Sore hari ini terasa sangat dingin karena diluar sedang hujan deras, tidak ada yang tau jika sesosok pemuda mungil ini cepat terserang flu jika cuaca sedang dingin.
Hachim!
Hachim!
Kan?
Para abangnya panik dan berlomba lomba untuk memasuki kamar adiknya itu.
"Baby sakit?" tanya Esta datar tetapi terselip nada khawatir.
"Tid- hachim!" ucapnya yang terpotong oleh bersinnya.
Ck ck ck!bagaimana bisa kau bilang tidak El, sedangkan hidung dan matamu saja bisa membuktikan karena hidung dan matanya agak merah.
"Mau abang panggilkan dokter?" tanya Zain yang baru pulang dari kantor tetapi disuguhkan dengan suara bersin adiknya.
Aska yang daritadi diam saja perlahan mulai mendekat kearah El dan menempelkan punggung tangannya ke dahi El.
"Baby demam." ucapnya yang langsung menggendong El ala koala.
"D-demam? hiks El ga demam hiks." ucapnya yang mulai menangis.
"Sssttt diem ya baby."
"Abang,suruh maid anterin makanan El." perintahnya datar kepada Zain yang dijawab dengusan kesal oleh sang empu.
"Dan kau Esta, tolong buatin susu di dot dan ambilkan plester penurun panas." perintahnya menunjuk pojok kamar yang sudah lengkap dengan kulkas mini dan beberapa kebutuhan El.
"Hiks hiks abang~ kepala El pusing~ hiks."
Beberapa menit kemudian....
Tok
Tok
Tok
"Ini makanannya tuan muda." ucap maid tersebut sambil membawa nampan berisi semangkok bubur.
Dan dibelakangnya disusul Zain yang sudah berganti dengan pakaian santai jangan lupakan rambut yang masih basah.
"Letakan di atas nakas." perintahnya yang langsung dituruti maid itu kemudian maid tersebut membungkuk hormat setelah itu ia pergi.
"Baby, makan dulu ya." ucapnya sembari menurunkan El ke kasur.
"Huhuhu~ tidah mau! tidak enak! keliatannya saja sudah seperti muntahan mpus." ucapnya yang melihat Aska mulai mengaduk bubur tersebut.
Zain yang melihat itu langsung pergi entah kemana,dan beberapa saat kemudian ia datang bersama cambuk yang lumayan besar.
"Masih tidak mau makan,hm?" tanyanya sembari mengelus cambuk itu.
El yang melihat itu pun langsung menelan salivanya susah payah, dia pun menerima suapan pertama dari Aska dengan setengah hati atau perasaan dongkol.
Setelah menelan beberapa suapan bubur lembek itu,ia menutup mulutnya dan menggeleng.
"Udah gamau, rasanya El seperti mau muntah." ucapnya lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIBRAEL ARZELO (END)
Cerita PendekWARNING⚠: 1. Maaf sebelumnya klo cerita ini absurd dan ga jelas karna ini cerita pertama yang aku buat. 2. JIKA ADA KESAMAAN APAPUN, SAYA MINTA MAAF. Ini real pemikiranku sendiri makanya ceritanya ngebosenin. 3. NO BL!!❌ BUKAN CERITA BL ATAU SEMAC...