Insomnia dan keterkejutan di pagi hari

1.3K 157 51
                                    

YAHOO.... SIAPA YANG KANGEN DENGAN CERITA INI ?

Akhirnya, author bisa melanjutkannya. Karena, sedari kemarin author berpikir jalan cerita ini.

Mengingat janji author akan mempublikasi cerita baru jika, dua cerita Countryhuman selesai.

Bagi readers yang mau trakteer author silahkan ya. Kalau, ada yang mau berbaik hati kepada author. Linknya kalian bisa menemukannya di bio akunku.

Jangan lupa komenan kalian biar author semangat lagi 😆

Baiklah kita saksikan malam dan pagi yang cerah seperti hujan yang deras...

Gimana sih 🤔 dahlah 😑

SELAMAT MEMBACA READERS ~

.

.

.


.


.

.

.

.

.

.












Malam mencekam yang dialami para Country dan organisasi. Membuat mereka harus tidur di tengah ruang tamu.

Beberapa kali mereka mendengar suara dan disitu juga mereka mengigil ketakutan.

Hingga Jam menunjukkan Pukul 1 Malam lewat 20 menit. Suara itu tetap terdengar.

A : Mayday.... Dengan diriku yang tidak diinginkan. // Calling Talk walky, memanjat tiang listrik // Aku sekarang sedang memperbaiki Lampu. tapi, hujan deras terus menguyur diriku membuat perbaikannya susah.
Tuyul : dijawab....Kepala botak dan kecil berada di atap // melihat diatas tiang listrik ada author yang sedang duduk sambil menyantap sate // Keadaan memburuk, tapi kita butuh uang. Kerjakan saja.
A : Kau enak disitu !...hanya duduk dan melihat // membuang bungkus sate dan melemparkan Sendal ke tuyul // seandainya, kau tidak mengambil uang jeng yanto. Aku tidak akan berdiri di atas tiang ini.
Tuyul : // Mengaruk kepalanya dan cengegesan // Ya, mau bagaimana lagi. Aku kan tidak tau juga. Kalau kita harus menggantikan jeng yanto kerja memperbaiki lampu.
A : // Menghela napas, melihat ke atas langit yang hujan dan guntur // Aku akan turun, setelah hujan agak reda. Kita akan mulai memperbaikinya.

Author pun turun dengan satu kali lompatan diikuti Tuyul yang mengsalto.

( Tunggu dulu.... Emang kalau lompat itu ada berapa kali ? )

Di kamar anak - anaknya indo. Mereka tertidur nyenyak seakan hujan dan guntur merupakan lagu pengantar tidur.

Indo yang terbangun karena suara guntur yang lumayan keras. Melihat ke arah para babynya yang tertidur.

Dia pun berjalan ke jendela dan menutup gordennya. Dia berbalik ke arah pintu dan berjalan kemudian dia membuka pintu dan melihat anak - anaknya masih tertidur.

Indo menghela napas lega, karena biasanya anak - anaknya akan terbangun kalau mendengar suara guntur dan hujan yang deras. dan mereka akan menangis dengan kerasnya.

Bayangkan kalian punya anaknya yang terbangun tengah malam dan menangis. Pasti kalian kebingungan, kan, apalagi kalau anak kalian bukan cuma satu. Beh pasti sudah pusing dan menyerah.

Begitulah yang dialami indo selalu. Walaupun dia jarang menginap disini tapi ada saja yang menelfonnya dan mengatakan sesuatu yang membuatnya khawatir.

" Syukurlah, mereka tidak terbangun " gumamnya pelan, dia pun menutup pintu dan kembali tidur.

Di ruangan para Country dan organisasi, sangat berbeda dengan indo. Mereka malah tidak bisa tidur bahkan beberapa dari mereka akan mengalami insomnia. 

Para anak-anak dan Babynya Indo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang