Salah Paham dan Kekacauan

882 90 11
                                    

SELAMAT MEMBACA READERS

.



.




.

Di kamar para anak - anaknya indo, mereka mendengar suara tangisan yang lumayan keras. Merekapun bertanya - tanya siapa yang menangis di jam segini ? Bukan hanya itu, mereka juga mendengar samar - samar kalau ada yang berbuat sesuatu di mansion ini. Mereka saling pandang, entah kenapa firasat mereka mengatakan tangisan ini dari mama/daddy mereka. Dengan, cepat mereka membersihkan kamar dan mandi agar bisa memeriksa indo.

Di dalam ruangan para Country dan organisasi. ASEAN memijat kepalanya yang pusing sambil menepuk belakang indo untuk menenangkan yang masih menangis. Kini, mereka semua sudah terbangun ketika  tangisan indo cukup besar itu. Bagaimana tidak ? Suara tangisan indo hampir menggelegar ke seluruh mansion. Membuat mereka kalang kabut kalau ada penjaga atau pelayan yang tidak sengaja melihat ruangan ini dan indo yang menangis. Pasti banyak salah paham dan rumor yang bermasalah tentang mereka. Citra baik yang sudah mereka bangun akan runtuh hanya dengan rumor yang berasal dari kesalahpahaman.

Bukan hanya rumor yang didapat, tatapan mematikan dari anak-anak indo bisa saja restu dari anak-anak itu akan menghalangi mereka mendekati indo. Cukup tadi malam mereka kebingungan dan merasa bersaqlah dengan anak-anak kesayangan indo. ASEAN Melirik ke indo yang masih menangis tersedu-sedu di pangkuannya. bagaimana menjadi jelaskan ke anaknya dilihat indo yang masih menangis saja sudah membuatnya dia kewalahan. Lihat anaknya yang malah menyembunyikan wajahnya di dada yang bidang milik ASEAN, bisa didengar kalau tangisan itu perlahan mulai reda walaupun masih ada sedikit isakan. " Papa... Hiks... Kalau, mau cari.. Hiks.. Yang baru... Indo bantuin.... Hkis soalnya indo punya kenalan banyak.. Hiks " ucap indo di sela isak tangisnya. ASEAN tidak bisa menjawab perkataan anaknya, dia menahan napas ketika perkataan indo yang berikutnya " hiks.... Papa suka laki-laki imut atu laki-laki macho.... Hiks.... Mungkin... Papa suka perempuan... Aku punya banyak teman... Berbagai jenis..."  ASEAN tidak tahu bagaimana ekspresinya sekarang tapi dia tidak habis pikir ternyata salah paham ini sudah begitu jauh." pftt...! " lirikan tajam dari ASEAN dilayangkan ke para organisasi dan country. Seandainya indo tidak duduk di atas pahanya sudah dia lempar sofa ke mereka yang saat ini sedang menahan tawa.

Indo menatap ASEAN, ekspresi kacau akibat menangis dan mata bulat menunjukkan kepolosan membuat hati organisasi itu terpanah. Kenapa di saat begini anaknya begitu imut ?. Melihat adanya kesempatan ASEAN memeluk indo lalu menepuk pelan anak manisnya. Indo menikmati tepukan itu, tapi dia tidak menyadari kalau ada api cemburu yang sedang membara. ASEAN tersenyum miring ke para organisasi dan country seolah mengatakan 'kalian menyerah saja. Aku menang'. " anaknya papa berhenti menangis ya, nanti tidak tampan loh." ucap ASEAN seraya mengusap air mata indo. Tindakan itu membuat api cemburu bertambah besar, organisasi Asia itu tidak terpengaruh dengan para country dan organisasi yang kini menatap tajam kearahnya. Ame yang tidak mau tinggal diam akhirnya berkata. " Indo sayang, berhentilah menangis ya. Apa yang kamu lihat itu bukan seperti yang kamu kira " ucap Ame lembut. Raut wajah ASEAN seketika kaget sedangkan indo menatap kosong ke Ame yang bergaya sok coolnya.

Rusia dan sekutunya memasang wajah jijik ke musuh berkacamata hitam itu. Jijik mendengar suara yang biasa keras dan sangat percaya diri itu tiba-tiba lembut seolah membujuk hewan. Ame yang menyadari tatapan aneh di layangan kepadanya membuat Ame kesal " Hei, kenapa kalian melihatku seperti itu ?! Memang ada yang salah kalau aku membujuk indo" ujarnya menunjukkan ke Rusia yang menatap datar kearahnya. " kamu percaya diri sekali. kami tidak melihatmu. Kami hanya melihat makhluk yang cocok dijadikan pajangan saja " celetuk china membalas perkataan Ame. " Ya, kami hanya melihat makhluk berwajah tebal yang berusaha membujuk Makhluk imut " timpal Rusia tersenyum lebar melihat wajah marah Ame.

Para anak-anak dan Babynya Indo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang