Setelah Mark menjelaskan semuanya, Haechan tetap mendiamkan Mark dan menjaga jarak. Mark heran kenapa Haechan seperti itu setelah di jelaskan kesalah pahaman itu.
Sementara tentang kehamilan Haechan sudah menyebar cepat ke keluarga Seo dan Jung. Bahkan keluarga jauh pun ikut mengetahui kehamilan Haechan yang sangat mengejutkan mereka semua dengan usia dua bulan.
"Udah punya anak satu, kenapa bisa ga tau kalo kamu hamil?" tanya Ten mengherankan usia hamil Haechan.
Haechan benar-benar hamil usia dua bulan saat kembali di periksa. Dari keluarga Seo serta Jung langsung datang bersamaan karna bahagia tentang kehamilan Haechan lagi.
"Aku ga ngerasain apa-apa mae. Cuman pernah minggu kemarin aku pengen banget masakan Renjun. Tapikan Renjun ada di Taiwan, ga mungkin aku minta dia kesini atau aku kesana cuman mau masakan nya doang. Yaudah aku abaikan aja, ngiranya aku cuman lagi pengen doang."
"Itu ngidam namanya. Aduh!, bisa-bisanya punya anak bego begini."
"Mae~ jahat banget ngatain anak sendiri bego." Haechan cemberut sebal.
Ten tertawa sebentar lalu kemudian berdehem pelan seraya mendekatkan wajahnya ke telinga Haechan ingin membicarakan perihal pertengkaran anak nya dan Mark. Masalah itu hanya Ten, Johnny, dan Tuhan yang tahu.
"Gimana? Udah akur lagi sama Mark?" bisik Ten.
Haechan memutar bola matanya malas saat nama suaminya terdengar oleh telinganya.
"Ga tau."
"Loh, ko ga tau si. Kamu emang ga jadi selesaiin masalahnya pulang?"
"Selesaiin. Mark udah jelasin semuanya."
"Nah itu udah. Terus kenapa kamu ga tau jawabannya."
"Suka-suka aku dong."
Ten mengusap dada ratanya. Harus tahan emosi tidak boleh marah ke anaknya yang sedang hamil. Takutnya nanti saat Ten mengeluarkan suara membahana nya, yang ada bayi di dalam perut Haechan terkejut.
Tapi mana ada yang begitu, dasar aneh.
"Pokoknya aku ga mau deket-deket sama dia. Cium aroma parfum nya aja udah bikin aku gedek apalagi liat mukanya. Ew."
Bawaannya tuh Haechan sering kesal setiap melihat Mark. Bahkan saat Mark bernafas pun rasanya Haechan kesal.
Johnny dan Jaehyun ada di ruang tamu sambil bermain catur, biasalah bapak-bapak. Jaemin bersama Xiaojun tengah membuat kue di dapur. Taeyong sendiri sedang pergi ke supermarket bersama Jisung dan Haejun untuk membeli cemilan. Rumah boleh mewah, tapi isinya serba kurang. Karna pertengkaran Mark dan Haechan sampai rumah pun tak terurus. Haechan dan Ten ada di kamar dan untuk Mark, Jeno ada di belakang rumah dimana tempat bunga matahari yang Haechan rawat. Chenle bersama dengan daddynya juga. Lalu dimana Sungchan, Hendery, dan Beomgyu? Ah, mereka pergi ke mall ingin bertanding permainan salah satu di mall.
Mark yang bersama dengan anaknya serta Jeno di belakang rumah hanya diam menatap bunga matahari yang sangat cantik karna terus di rawat oleh Haechan. Jeno bingung ingin mengatakan apa karna paham suasana Mark sedang tidak baik. Sedangkan Mark tengah termenung denga sikap Haechan yang menjauhinya.
"Abang mau cerita."
"Ya, cerita aja bang."
"Abang sama Haechan bertengkar."
"Hm, udah tau gue. Keliatan dari Haechan yang nyoba ngehindar. Karna apa emang?"
"Sebenarnya kita berdua sudah menyelesaikan masalah yang membuat kita bertengkar. Hanya saja, Haechan malah menjauhi abang setelah semuanya selesai. Apa Haechan masih belum memaafkan, abang ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
After Marriage [Markhyuck]
FanfictionIni Rival S2, jadi sebelum baca ini baca Rival lebih dulu ya (◠‿◕) * * * Menceritakan tentang kehidupan seorang Mark Jung bersama sang istri; Jung Haechan dan anak semata wayangnya; Jung Chenle. Yang akan mereka jalani. (n) : bila deskripsi ada yg...