Kini sudah 1 bulan bayi kedua dari pasangan Markhyuck berada di inkubator. Yang sekarang akan di keluarkan karena kondisinya sudah membaik untuk keluar dari alat medis itu.
Haechan sangatlah tidak sabar ingin menggendong bayi mungilnya. Bayi itu begitu mungil dan sangat putih percis seperti ayah biologisnya; Haechan sudah melihat di saat masih di dalam inkubator.
Haechan terus menampilkan senyum lebarnya saat seorang suster masuk ke dalam ruang inapnya dengan membawa bayi di gendongannya.
Suster itu memberikan bayinya ke sang pelukan ibu dan sontak bayi itu membuka matanya seraya menatap lurus ke wajah Haechan, lalu kemudian senyum kecil muncul di bibir kecil bayi itu. Seakan mengerti bila yang menggendong nya adalah orang yang sudah melahirkan dan mengandung nya.
Mark yang melihatnya lantas tersenyum bahagia, begitupun Haechan. Mark menjulurkan tangannya ingin menyentuh pipi anak keduanya.
"Dia sangat lembut," ucap Mark merasakan betapa lembut kulit anaknya.
Haechan tertawa pelan merasa lucu dengan ucapan polos yang Mark lontarkan.
"Iyalah, dia kan masih bayi. Kalo kamu baru tuh, kasar."
"Kasar-kasar gini, kamu suka kan." Mark menurun naikkan alisnya menggoda Haechan.
"Apa si." Haechan membuang muka dengan pipi merona nya.
"Kasih nama siapa ya?" tanya Haechan.
"Aku sebenarnya udah punya, tapi aku serahin nama anak kedua kita sama kamu aja."
"Emang namanya siapa?"
"Jung Donghyuck."
"Donghyuck ya?" Haechan mengerutkan keningnya tengah menimbang-nimbang nama yang telah disiapkan Mark.
Merasa nama itu cukup bagus maka Haechan akan mengiyakan, sebelum Chenle menerobos masuk dan berteriak tidak boleh memberikan nama itu untuk adiknya.
"Ga boleh! Jelek namanya."
Serentak Mark dan Haechan menengok ke Chenle yang baru pulang sekolah. Disusul dengan Jaehyun serta Taeyong yang memang Mark titipkan Chenle kepada orangtuanya.
"Jelek ya? Emang Lele punya nama buat adik, hm?" Mark membawa Chenle untuk duduk di pangkuan nya. Chenle pun meronta tidak mau di pangku oleh daddynya.
"Turunin, Lele dad! Lele udah gede tau."
"Haha. Oke, oke. Lele udah gede, berarti udah ga minta boneka lumba-lumba lagi."
"Ih! Ga bisa gitu dong. Daddy harus tetep beliin Lele boneka lumba-lumba."
Taeyong tersenyum sambil berjalan mendekat diikuti Jaehyun di sampingnya. Sesudah di dekat Haechan yang menggendong cucu ke tiganya; pertama Chenle, kedua Jisung.
"Sangat manis seperti mommynya," ucap Taeyong.
"Iya, mom. Aku juga bingung kenapa Donghyuck bisa mirip aku. Padahal dulu aku sebel banget sama Mark, kan seharusnya mirip dia bukan mirip aku."
Chenle mendengar nama Donghyuck untuk adiknya langsung bertolak pinggang serta menunjukkan raut marah yang sebaliknya malah menggemaskan.
"No, Donghyuck! Tapi Jung Hao."
"Jung Hao?" ucap Mark dan Haechan bersamaan.
Chenle mengangguk lalu menyengir lebar menunjukkan deretan gigi rapi nan putihnya.
"Iya. Namanya Jung Hao, di panggil Haohao."
"Bagus si, tapi kamu dapat nama itu darimana?"
"Aku cari-cari di google sama paman Jeno. Terus tadinya paman Jeno ngasih saran nama buat adik yang jelek banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
After Marriage [Markhyuck]
FanfictionIni Rival S2, jadi sebelum baca ini baca Rival lebih dulu ya (◠‿◕) * * * Menceritakan tentang kehidupan seorang Mark Jung bersama sang istri; Jung Haechan dan anak semata wayangnya; Jung Chenle. Yang akan mereka jalani. (n) : bila deskripsi ada yg...