CHAPTER 7

204 20 0
                                    

Pagi-pagi sekali, aku sudah siap memulai hari senin dengan sangat semangat. Kamarku seketika menjadi kapal pecah saat aku bingung memilih baju terbaik yang aku dapat kenakan. Hari ini hari akan menjadi hari bersejarah dalam hidupku jadi aku tak mau merusaknya. Karena sudah memasuki bulan November, cuaca mulai dingin, jadi aku memilih menggunakan dress kasual setengah betis berwarna hijau bercorak bunga-bunga lalu menggunakan kardigan jeans sampai sepinggul.

Aku mulai bingung bagaimana aku bisa menata rambutku. Akhirnya aku memutuskan untuk mengikat setengah rambutku. Wajahku yang terlihat sedikit chubby tak membuatku akan merasa malu, kata Ibuku aku selalu terlihat imut dengan wajah tembem.

akhirnya aku siap menyambut pagi cerahku. Pukul 10 pagi, aku sudah berangkat menuju kampus, selama perjalanan Azumi terus mengirimanku pesan menanyakan keberadaanku, sepertinya dia sudah ada di tempat janjian kami lebih dulu.

Sekitar sejam lebih aku akhirnya tiba di kampus dan melihat Azumi sudah menunggu di taman depan Departemen. Dia langsung menghampiriku dengan eskpresi yang sangat aneh. Dia menatapku "Serius? Serius??"tanyanya.

Aku tertawa melihat eskpresinya "apaan"

"Luna, kamu serius akan bertemu dengan Yuki?"tanya Azumi dan aku mengangguk perlahan. "Ya ampun teman aku akhirnya berhasil..!!!!"ucapnya sembari memelukku dengan sangat erat. Ia berteriak begitu semangat saat memelukku, untung saja di taman itu masih sepi pengunjung jadi kami berdua bebas untuk mengeskpresikan perasaan kami.

"Luna, kamu harus tahu kalau aku tahu hari ini akan terjadi, tapi aku tak tahu akan secepat ini!! Aku kan sudah bilang saat di fansign itu dia memang tertarik padamu!"ujar Azumi.

"Apa kamu peramal? Kenapa semua perkataanmu terdengar benar?"

"tentu saja. Kamu harus mempercayai semua perkataanku kali ini"jawab Azumi lalu aku hanya mengangguk "Lalu, kalian akan bertemu dimana? Jam berapa?"

"Di kantin belakang kampus, pukul 11"jawabku.

"Tempat yang bagus! Disana sangat jarang ada pengunjung jadi kalian bebas. Tunggu, sisa 10 menit lagi jam 11, sebaiknya kamu kesana"

"Kamu ikut ya?"ucapku memelas.

"Apa? NO! Kamu mau aku menjadi pengganggumu?"

"Bukan begitu. Kamu tahu kan ini pertama kalinya aku janjian dengan cowok, jadi aku sedikit canggung. Kamu hanya perlu menemaniku menunggunya dan jika dia sudah datang kamu bisa menunggu kami dari jauh kok. Pleasee yaaa.. lagian kamunya harus senang karena bisa melihatnya lagi"ujarku mencari banyak alasan agar Azumi dapat menemaniku. Alasanku mengatakan kepada Azumi kalau aku akan bertemu dengan Yuki ialah karena aku ingin sahabatku itu menemaniku. Sejak tadi pagi, aku sudah merasa sangat gugup dan jantungku tak berhenti berdegup.

**

Di kantin belakang, seperti kata Azumi, sangat sepi bahkan tak ada orang yang berada di kantin itu. Kantin itu sebenarnya sudah tak berfungsi lagi sebagai tempat makan, biasanya mahasiswa datang ke tempat itu untuk sekedar nongkrong menghabiskan waktu mengobrol. Untung saja saat itu, sedang tak ada orang.

Ditemani Azumi, kami berdua duduk, dan aku pun sibuk mengorek isi tasku yang keliatan besar dari luar.

"Kamu bawa apaan?"tanya Azumi heran melihat tasku yang besar.

Aku tersenyum "Minuman kesukaanmu, sebagai tanda terima kasihku karena telah menemaniku"jawabku sambil memberikan minuman dari susu rasa strawberry sedangkan aku lebih suka rasa mangga.

"Sudah pukul 11 lewat 20, kenapa dia belum datang?"tanya Azumi yang lebih terlihat tak sabar dibanding aku.

"Aku bisa memahami orang seperti itu pasti sangat sibuk."jawabku.

An Each Year With Yuki (Indonesian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang