CHAPTER 6

212 20 0
                                    

Aku menghabiskan weekend-ku dengan hanya di rumah saja, sedangkan kedua orang tuaku pergi ke Aichi untuk mengunjungi sanak saudara jauh yang baru saja menetap di Jepang sejak bulan lalu, tampanya keluarga itu cukup akrab dengan Ayahku sehingga Ayahku rela pergi jauh kesana untuk mengunjungi mereka.

Setelah membersihkan rumah yang sudah menjadi kewajibanku di hari minggu, aku memilih untuk duduk menonton sambil menikmati indomie dari Indonesia yang telah dikirimkan kak Risa beberapa hari yang lalu.

Saat tengah menonton tv, tak sengaja siaran itu menyiarkan mengenai seorang Yuki Ishikawa yang membela tim nasional Jepang, tim di liga Italia, dan membela tim untuk Universitasnya. Pria itu bergabung dalam tiga tim dalam waktu yang bersamaan. Aku semakin penasaran bagaimana pria itu dapat membagi waktunya dengan baik. Aku menonton siaran itu dengan cukup serius, melihat pria di layar kaca tersebut terlihat canggung saat kamera menyorotinya bahkan saat mc bertanya kepadanya. Dia menunjukkan senyuman polos. Ini tak seperti yang aku lihat saat di lapangan. Di lapangan bisa dibilang Yuki sangat agresif bahkan dapat mengimbangi dirinya yang masih sangat muda dengan team mate lainnya.

Sudah sekitar 2 minggu setelah aku bertemu dengan Yuki Ishikawa. Pertemuan itu tampaknya tak bisa aku lupa, aku mulai mengagumi dan mendukungnya sebagai fans, dan aku rasa aku akan sering menonton tiap pertandingannya. Berbicara dengannya walau tak cukup 5 menit sudah sangat membuatku bahagia sebagai penggemarnya.

Setelah menghabiskan makanan dan mencuci piring, aku akhirnya meraih handphoneku yang baterainya telah penuh. Aku mengecek beberapa chat yang masuk di Line dan aku rasa aku perlu membuka instagramku.

Sudah 2 minggu aku tak membuka instagramku, aku memang sengaja log out dari instagramku tiap aku sedang sangat sibuk dan memang akhir-akhir ini aku tak begitu berniat untuk melihat foto-foto di instagram, namun karna hari ini aku sangat bebas dan tak melakukan apapun, aku pun memutuskan untuk menjelajahi dunia instagram.

Aku mendapatkan cukup banyak notifikasi 'like'dari teman-teman instagramku pada postinganku terbaru. Tak lupa Azumi akan selalu meninggalkan komentar bahkan walau hanya dengan sebuah emot.

Tiba-tiba aku terkejut saat aku mendapatkan direct message. Mataku langsung melotot terkejut bahkan aku menjadi keselek karena melihat siapa yang mengirimkanku pesan. Aku tahu akun itu, akun! @y_u__k_i1_1. Azumi pernah mengatakan padaku kalau Yuki memiliki akun kedua yang sangat privat.

Jantungku mulai berdegup sangat kencang, tanganku yang memegang handphone mulai dingin, aku berkali-kali tertegun merasa tak percaya dengan apa yang aku terima, perlahan aku membuka pesan tersebut. Aku tak tahu kenapa air mataku mulai menetes memerhatikan isi pesan yang dikirimkan pria itu.

Maafkan aku, jika aku mengganggumu. Aku Yuki Ishikawa. Kamu bisa mempercayai kalau aku adalah orang itu.

Air matau akhirnya menetes banyak, untung saja kedua orang tuaku tak dirumah. Mereka pasti akan panik saat melihatku menangis seperti ini. Tak menunggu lama, aku harus segera membalas pesannya.

Apa ini Yuki Ishikawa? Yang aku kenal itu? Aku tak bermimpi,kan?

Aku menekan tombol kirim lalu menghela napas dengan panjang mencoba menenangkan diriku. Aku tak menunggu balasannya karena aku tahu dia pasti akan lama membalasnya, namun tak seperti perkiraanku, 10 menit kemudian, handphoneku kembali berbunyi. aku menerima balasan darinya.

Apa aku mengejutkanmu? Maafkan aku. Aku hanya ingin berkenalan denganmu. Aku sudah menunggu balasanmu selama 2 minggu. Maafkan aku.

Balasan pria itu membuatku tersenyum kecil. Ia sangat sopan dengan terus mengatakan maaf. Kemudian, dia mengirimkan lagi pesan kepadaku

Pasti mengejutkan, bukan? Maafkan aku sekali lagi. Tapi, apa bisa bertemu di kampus besok atau lusa? Maafkan aku jika aku terkesan memaksa, tapi aku hanya punya waktu besok dan lusa.

Aku pun membalasnya

Tentu saja bisa.

Aku serasa ingin pingsan membaca pesannya.

-TO BE CONTINUE-

An Each Year With Yuki (Indonesian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang