Sebelas; segelas cangkir reuni

2.1K 287 46
                                    

Percayalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Percayalah

Hanya diriku paling mengerti

Kegelisahan jiwamu kasih

Dan arti kata kecewamu

Kasih yakinlah

Hanya aku yang paling memahami

Besar arti kejujuran diri

-----------------------------------------------------------------------

Junio bersumpah, jika dia harus menunggu para sosialita muda yang biasanya dikenalkan sang Papa seperti pengalamannya terdahulu—semuanya hobi ngaret, dan ada yang hingga satu jam dengan alasan mereka masih di acara peragaan busana—dia akan langsung men-drop kontak selanjutnya.

Sepatunya berdetakan di lantai marmer sebelum memasuki lift yang sepi.

Oke, kali ini 15 menit, putusnya sebagai waktu toleransi menunggu. Jika perempuan ini tidak muncul, dia akan langsung pulang.

Lagipula, hatinya berbisik, dia sudah yakin untuk melanjutkan dengan Nadhi. Untuk apa dia harus melalui semua bullshit ini lagi?

Meski berpikir demikian, Junio tak menyangka jika langsung disambut oleh seorang perempuan tinggi dengan senyum sempurna yang sudah duduk di meja yang direservasinya. Perempuan itu mengulurkan tangan saat Junio mendekat. Alih-alih jabat tangan, Junio mendapatkan rangkulan hangat yang bersahabat.

"Jun, how have you been? You look terrific!" Sapanya dengan logat Amerika kental.

"Am good. Gimana kamu?" Junio balik menatapnya di balik rasa bingung dengan luwesnya perempuan itu di dekatnya.

Perempuan itu kembali duduk dengan gerakan yang menyuarakan elegansi, meski masih mengenakan setelan olahraga Nike dari atas ke bawah.

"Great! This year I just launched a social startup, my life's never been this exciting!" Tawanya terdengar renyah.

Katarina Wu—atau Winatajaya, bentuk asimilasi nama keluarganya dengan bahasa Indonesia. Mereka seumuran, dan meski terpisah cukup lama, Junio masih bisa samar mengenali senyum yang sama dari masa lalunya di gereja. Kat, bagaimana dia dipanggil, senang berada di barisan pelayanan ketika ibadah Minggu. Junio di sana harus dengan delikan Papanya supaya tidak menguap karena terpaksa bangun pagi di akhir pekan.

Kat lulusan Amerika Serikat, menjadi Runner Up Miss Indonesia tahun lalu. Semua orang berpikir dia akan melanjutkan karir di dunia hiburan, dengan kemampuan bicaranya yang begitu dinamis dan perpaduan wajah cantiknya yang cocok jadi aktris atau tubuhnya yang bisa masuk kategori model. Tapi tidak, dia kembali dengan misi membantu pengungsi konflik di Indonesia mendapatkan pekerjaan dengan mendirikan sebuah perusahaan fashion.

batas; di antara - JaemRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang