Chapter 13

8.6K 820 8
                                    

Secara natural Jaemin beringsut mendekat pada Jeno. Memeluk tubuh liat itu dengan erat. Jeno dengan senang hati mendekap tunangan manisnya.

“ Hyung.”

“ Hm?.”

“ Jika perjanjian itu dilaksanakan dan Hyung bertunangan dengan Haechan.”

Jaemin mendongak menatap Jeno yang juga tengah menatapnya.

“ Apa Hyung juga akan memperlakukan Haechan seperti ini?.”

“ Tentu.”

Mata Jaemin memancarkan kesedihan.

‘ Jadi Hyung tidak benar mencintaiku ya.’

Chapter 13

“ Tentu aku harus memperlakukannya dengan baik. Siapapun yang sudah menjadi tunanganku berarti sudah menjadi tanggung jawabku.”

Jeno memandang Jaemin yang menatapnya dengan sendu.

“ Dan sekarang kau yang menjadi tunanganku. Kau sudah menjadi tanggung jawabku. Dan kau telah membuatku jatuh cinta. Jadi jangan khawatirkan hal yang tidak perlu. Karena aku adalah milikmu.”

“ Jika Hyung bertunangan dengan Haechan, apa Hyung juga akan jatuh cinta pada Haechan?.”

“ Oh, sayangku….” Jeno merengkuh tubuh Jaemin.

“ Perasaan tidak bisa dipaksa. Sejak pertama kali kita bertemu dikampusmu. Aku sudah tertarik padamu. Dan ternyata kita dijodohkan. Bukankah ini yang disebut jalan takdir?.”

Jeno menjauhkan tubuh Jaemin memandang jauh pada mata indah itu.

Saranghanda. Jangan meragukan cintaku.”

Jaemin memandang Jeno dengan mata berkaca-kaca.

Nado saranghanda.”

#####
Jung’s Mansion
Seoul, South Korea
23.30 KST

Kediaman keluarga Jung terlihat ramai dengan hadirnya kelurga besan. Terlihat para submissive sedang sibuk didapur, mereka tengah memanggang daging. Sedangkan para ayah sedang bersantai didepan perapian ruang keluarga. Disisi lain ruang keluarga tersebut terlihat para anak muda yang sedang bermain game bersama.

“ Haechanie, sana berikan ini pada tunanganmu.” Ten memberikan nampan berisi daging yang sudah matang.

“ Renjunie ikut Haechanie ya.”

Winwin menyerahkan nampan berisi side dish. Lalu menyerahkan 2 botol cola pada putranya.

“ Nana bawa ini.”

Mereka bertiga berlalu menuju pasangan mereka. Mansion itu terlihat sepi tanpa maid dan buttler yang biasa berlalu lalang. Keluarga Jung memang meliburkan semua pekerjanya saat tahun baru.

Setelah meletakkan semua yang mereka bawa. Ketiga submissive tersebut ikut duduk disamping pasangan mereka. Mark memperhatikan meja yang berisi berbagai macam makanan.

Wine eobseo? Guanlin ambilkan wine.” Guanlin akan beranjak sebelum bahunya ditahan oleh Jeno.

“ Guanlin bukan buttlermu Hyung.” Jeno menatap tajam pada Mark.

“ Tapi dia dibayar.” Mark balas menatap Jeno.

“ Dia tamuku hari ini. Kau punya kaki, ambil sendiri.”

“ Sial.” Mark dengan hati dongkol beranjak pergi.

Guanlin merasa tidak enak menjadi penyebab perdebatan kedua saudara tersebut, hanya bisa menunduk.

(un)Expected || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang