Chapter 33

4.1K 343 18
                                    

“ Gwaenchana? Dachin eopseo?.”

Haechan menyerahkan kembali botolnya setelah ia meneguk sedikit airnya.

“ Gwaenchanayo Hyung.”

“ Pakaianmu basah. Mau kuantar pulang atau kau ingin berganti pakaian terlebih dahulu?.”

Haechan menunduk memainkan ujung bajunya. Kemudian si manis itu menggeleng.

“ Pulang Hyung.”

“ Geurae.”


Chapter 33
.
.
.


Xiangju’s Medical Center
Seoul, South Korea
14.00 KST

“ Seperti yang kalian lihat ini tidak parah dan tidak ada tulang yang retak.”

Kun menyodorkan secarik kertas. “ Ini resep untuk anti nyeri. Kalian bisa menebusnya di apotek depan.”

Ne.”

“ Benar ini baik-baik saja tanpa gips?.”

Kun tersenyum maklum. “ Semua baik-baik saja Jeno-ssi. Asalkan Jaemin lebih berhati-hati dalam beraktifitas.”

Keundae. Apa kalian ada waktu luang sekarang? Seseorang ingin bertemu dengan Jaemin.” Jaemin melemparkan pandangan betanya.

Nuguyo Hyung?.”

Tok!

Tok!

Tok!

“ Masuk!.”

Seorang lelaki mungil berambut hitam memasuki ruangan Kun dengan malu-malu. Kun tersenyum gemas menatap calon kekasihnya itu.

“ Apa kau ingat dia Jaeminie?.”

Jaemin hanya diam memandang sosok disamping Kun. Otaknya mencoba mengingat sosok itu namun ia belum menemukan clue apapun. Melihat Jaemin yang terlihat kebingungan.

Sosok berambut hitam itu merogoh saku snelinya meraih boneka kecil segenggaman tangan berwarna coklat.

“ Kau ingat ini?.”

Mata jaemin membulat dengan binar keterkejutan.

“ Yangie?!.”

“ Nana!.”

Akhirnya mereka berdua berpelukan sesekali melompat rendah. Kun terkekeh melihat tingkah menggemaskan mereka berdua.

Sedangkan Jeno masih kebingungan dengan apa yang terjadi.


*****
Seo’s Mansion
Seoul, South Korea
14.30 KST



Omo! Haechan-ah apa yang terjadi?.”

Ten yang kala itu berada di rumah menjerit kaget saat melihat anak bungsunya pulang dengan pakaian dan wajah yang basah. Dan lebih terkejut lagi saat melihat Mark yang berjalan dibelakang Haechan.

“ Ada apa ini? Apa yang telah dilakukan bajingan ini padamu?.”

Ten menatap tajam pada Mark yang hanya bisa menunduk. Haechan segera meraih tangan Mommynya.

Mommy.” Suaranya mendayu.

“ Bukan salah Mark Hyung. Tadi aku tidak sengaja menabrak mobil orang karena dia mengemudi dengan tidak stabil. Sepertinya pengemudinya sedang mabuk. Orang itu menyiramku dengan bir dan hampir memukulku jika Mark Hyung tidak datang.”

(un)Expected || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang