Chapter 12

8.3K 815 8
                                    

Semua orang menatap Jaemin. Membuat anak itu takut-takut mengangkat tangan. Suasana berubah tegang saat tidak ada septah katapin yang keluar dari bibir Daniel.

“ Kau.”

Suara itu terdengar begitu menyeramkan ditambah dengan tatapan tajam Daniel.

“ Ne, Bujangnim.”

“ Kau nanti ikut aku rapat dengan Sajangnim.”

“ Ne?.”

Chapter 12

Lion Entertaintment
Seoul, South Korea
14.00 KST

Satu bulan sudah Renjun menjalani masa magang di Lion Entertaintment. Dia merasa cukup nyaman ditempat ini. Teman-temannya yang friendly juga senior yang sangat membantu karyawan magang. Membuat Renjun berpikir untuk bekerja disini, setelah ia lulus nanti.

Hari ini, pembimbingnya menyuruhnya untuk menyerahkan laporan evaluasi trainee pada boss mereka. Renjun tahu, yang mereka sebut Sajangnim selama ini adalah Mark, tunangan Haechan. Namun entah kenapa Renjun selalu merasa sungkan untuk berpapasan.

Memasuki lantai kawasan CEO. Renjun tidak menemukan siapapun. Bahkan meja sekretaris pun kosong. Membuat ia memilih untuk menunggu di kursi dekat meja sekretaris.

Tidak lama kemudian, seorang perempuan yang ia yakini sebagai sekretaris keluar dari salah satu pintu.

“ Oh. Kau sudah menunggu lama ya? Mianhae, aku masih ada di toilet tadi. Ada yang bisa kubantu? .”

Annyeonghasseyo. Saya Renjun, karyawan magang. Jongdae sunbae menyuruhku untuk memberikan laporan ini pada Sajangnim.”

Sajangnim ada diruangannya. Masuklah.”

Renjun membungkukkan tubuhnya kemudian berlalu. Ia mengetuk pintu, lalu membukanya.

Bruk!

Dokumen ditangannya jatuh. Matanya membola. Ia mematung melihat pemandangan dihadapannya.

Benar-benar hal yang mengejutkan.

*****
Connectic+ Corp. Office Center
Seoul, South Korea
16.00 KST

Jaemin menyenderkan punggungnya pada kursi. Menggerakkan lehernya yang terasa kaku. Beberapa menit yang lalu ia baru saja kembali, selepas mengawasi jalannya syuting iklan.

Dia cukup lelah fisik dan hati, kini ia tinggal menunggu hasilnya dari tim editor untuk bahannya membuat laporan.

Dia cukup jengkel sejak pagi pada Kim Doyeon, model iklan kali ini. Orang itu menyuruh-nyuruh staff termasuk Jaemin dengan seenaknya.

Mulai dari meminta minum yang harus dibeli dari cafe yang cukup jauh. Memprotes kostumnya yang ia rasa membuatnya terlihat gendut. Menyepelekan perintah pengarah gaya. Hingga merevisi naskahnya dengan ide tidak masuk akalnya. Jaemin ragu apakah kepala Kim Doyeon itu berisi otak?

Gwaenchana?.” Jaemin membuka matanya kala mendengar suara Giselle.

Gwaenchana. Oh! Aku lelah sekali.”

“ Bukankah Nona Kim sangat menjengkelkan? Aku heran kenapa banyak sekali yang memakainya menjadi BA.”

“ Pasti karena popularitasnya, apalagi?.”

Majja. Ingin kutonjok saja wajah sok cantiknya itu.”

Jaemin tertwa mendengar gerutuan Giselle. Temannya itu lucu sekali.

(un)Expected || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang