Chapter 9

9.9K 906 26
                                    

Setelah mengantar Haechan dan Renjun sampai depan. Dia segera kembali kekamar Jaemin. Ternyata pemilik kamar tersebut sedang sibuk mengunyah tiramisu pesanannya. Dia menoleh saat merasa ada yang memperhatikannya. Jeno mendenguskan tawa saat melihat bibir Jaemin yang belepotan cream.

“ Semuanya milikmu, Na. Pelan-pelan makannya.” Jarinya mengusap sisa cream dibibir Jaemin.

“ Ini enak sekali Hyung.”

Jaemin melanjutkan mengunyah tiramisu ditangannya. Sesekali dia menyuapi Jeno. Hingga Jaemin menghabiskan 3 potong tiramisu, Jeno menyodorkan donat dengan topping cream coklat dan bubuk coklat.

“ Rekomendasi dari Eomma. Sebenarnya ada maccarons juga, tapi hari ini Eomma kehabisam stok.”

“ Nana suka maccarons Hyung.”

“ Kapan-kapan kita kesana ya.”

Jeno memperhatikan Jaemin yang mengunyah donat dengan pipi yang menggembung lucu.

“ Besok kita harus fitting baju. Mommy Ten sudah menyiapkan segalanya. Apa kau sudah merasa cukup sehat? Jika tidak aku akan meminta Mommy Ten untuk mengundurnya.”

Anhiya, Hyung. Aku sudah cukup sehat. Besok kita bisa fitting baju. Lagi pula acaranya tinggal menghitung hari.”

Geureolkka? Besok aku akan menjemputmu.”

Keundae Hyung. Fitting baju dilakukan di-.”

“ Tenang saja Eomma dan Mommy Ten sudah menyiapkan segalanya. Besok sore kita akan fitting dirumahku, jadi aman. Tidak akan ada yang tahu.”

Gomawo Hyung.”

“ Berhenti mengatakannya. Kami mengusahakan yang terbaik untukmu, untuk kita.”

Jaemin menatap Jeno dengan pandangan bahagia. Dia bersyukur mendapat tunangan seperti Jeno yang mau mengerti dirinya.

“ Besok cincin kita juga sampai. Sesuai keinginanmu.”

Jeongmalyo? Besok aku bisa melihatnya?.”

“ Tentu.”

Jeno mengusap kepala Jaemin dengan sayang, kemudian dia bawa tubuh kecil itu kedalam pelukannya.

“ Mari belajar saling mencintai.”

Yang dibalas dengan pelukan dan anggukan didadanya.

#####
Jung’s Mansion
Seoul, South Korea
17.00 KST

“ Nana-ya….”

Begitu Jaemin memasuki kediaman Jung, tubuhnya langsung dipeluk oleh Taeyong. Hampir saja dia terjatuh jika tidak ada Jeno dibelakangnya.

Eomma hati-hati. Nana baru saja sembuh.”

Eomma merindukanmu. Nana sudah benar sehat’kan? Jangan sakit lagi ya.”

Taeyong mengabaikan Jeno. Dia memeluk dan mencium pipi Jaemin gemas. Bahkan dengan tega dia meninggalkan Jeno, sedangkan dia merangkul Nana membawanya kedalam rumah.

“ Nana duduk dulu ya. Mommy Ten masih berada dijalan.”

Taeyong akhirnya mengalihkan pandangannya pada Jeno yang hanya berdiri di samping pintu.

“ Jeno? Kenapa berdiri disana. Sana bersihkan dirimu.”

Jeno memutarkan bola matanya malas. Dia bawa langkahnya menuju kamarnya dilantai dua. Beberapa maid mengantarkan minum dan kudapan. Taeyong duduk disebelah Jaemin.

(un)Expected || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang