"Uwah!" Runa memekik senang melihat ikan-ikan besar berenang bebas di atas nya, bukan pertama kali juga ia kesini, dulu pernah dengan orang tuanya tapi sudah sangat lama saat masih kecil. Suasana baru datang ke sini dengan pasangan, mana Jeffrey dari tadi hanya diam dan tidak bereaksi apa-apa.
"Jeff! Kok diem aja, sih"
"Ya, terus saya harus gimana?" Masa iya Jeffrey harus menari ubur-ubur dulu. Pikirannya lumayan penuh terisi dengan rencana dadakan makanya banyak diam. Mereka akan tinggal semalam di sana dan Jeffrey juga sudah memesan kamar hotel.
"Ayo foto! Gak punya foto bareng, loh" Iya juga, selama pacaran mereka belum punya sama sekali foto berdua, mungkin efek sering bertemu di rumah juga jadi sudah seperti kebiasaan.
"Gelap tau, mana keliatan mukanya"
"Makanya sini deketan ke aquariumnya"
Pada waktu mereka foto, ada ikan pari besar yang ikut berhenti di belakang mereka, "Hahaha lucu banget ikut senyum" Runa harap hari ini tidak akan berakhir cepat. Rasanya adem bisa kabur dari kesibukan dan ia cukup kebingungan karena semester depan ia harus memilih mata kuliah pilihan yang lebih spesifik.
Setelah dari S.E.A, mereka pergi keliling kota dengan mobil pribadi yang disewa Jeffrey. Hari sudah cukup sore dan sebelum kembali ke hotel Runa minta untuk berhenti di dekat patung Merlion. Mereka diam di sana dengan pikiran masing-masing. "Jeff, bentar lagi skripsi aku takut" Pasalnya Runa juga belun kepikiran apa-apa tentang judul skripsi yang katanya sudah bisa mulai dipikirkan sejak semester 5, 6.
"Dipikir nanti aja, gak usah takut pasti bisa" Jeffrey juga pasti pernah mengalami skripsi bahkan ia skripsi 2 kali untuk gelar S2.
"Jeff, emang bener ya usia 30-an kalau nyari jodoh udah bukan buat pacaran"
"Maybe?"
"Terus, kamu mau langsung nikah?"
"With you? Of course" Jeffrey iya-iya saja, mau sekarang langsung resepsi juga tinggal jalan saja juga gampang. Toh, memang ia juga sudah serius dengan gadis di sampingnya ini.
Kalau ada yang tanya kenapa kok rasanya sudah sangat yakin dan mantap padahal kenal hanya baru 2 hampir 3 bulan. Jangan disamakan dengan yang intensitas bertemunya hanya seminggu 2 kali. Sedangkan mereka sudah bertemu setiap hari persis simulasi menjadi pasutri dan sudah tahu juga tabiat masing-masing yang baik dan buruk.
"Aku masih kayak anak kecil? Is that okay to you?" Runa udah mulai terbuka, dia tidak akan menolak Jeffrey juga kalaupun nanti tiba-tiba dilamar atau gimana. Tapi ia hanya khawatir nanti tidak bisa memenuhi ekspektasi Jeffrey untuk jadi pasangan hidup yang baik apalagi dengan usianya yang masih muda, masih sering labil, dan masih sering menangis karena drakor.
"We'll grow together, lagian saya juga udah tau seluk beluk kamu dan saya terima semuanya, gak usah resah, jalanin aja semuanya pelan-pelan" Kenapa ini jadi deep talk di tengah jalan, tapi enak banget rasanya saat Runa sudah bisa mencoba untuk membicarakan uneg-unegnya tentang masa depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oncle [Masih Revisi Beberapa Part]
Fanfiction[COMPLETED] Sebuah kisah cinta klise yang tumbuh karena terbiasa. Aruna harus tinggal di rumah teman ayahnya yang bermulut tajam karena ditinggal ke luar negri. "Om kalau mau tuh, tinggal minta, masa mau yang bekasan" + bahasa ; lil bit of eng. + a...