Chep 36 Bohong!!!

218 18 4
                                        

"Apa kalian kerabat pasien yang bernama Eren yaeger?" Tanya suster yang menghampiri mikasa dan yang lainnya

"Y-ya,, gimana keadaan nya eren?!" Tanya mikasa yang masih cecegukan

"Orang tua pasien meminta kalian untuk kesana"

"A-ahh aku akan kesana bersama armin,, mikasa tinggal bersama marco dan shasa ya,," ucap petra

"Tidak aku,, aku ikut" potong mikasa

"Tapi mik"

"Gak sha,, harus,,,"

"Hmm,, oke tapi kendaliin diri mu ya,, "

"I-iya"

Lagi-lagi terjadi lirikan shasa ke armin,,

"Anuu,, ini kotak mochinya siapa?" Tanya marco yabg bermaksud memecahkan suasana

"Ahh itu,, sini,, eren,,, dia memesan ini,,," kata mikasa dan langsung mengambil kotak mochi tersebut,,

*Sekitar 15 menit

Terlihat ibu eren menangis,, sambil dipeluk ayah eren yang menggunakan jaket dokter,,,

"T-tante?? K-kenapa?! K-kenapa na-nangis?! T-tante?? Eren p-pulih???!"

Ibu eren langsung memeluk mikasa dengan tangisan nya yang tak berhenti,,,

"di-dia sudah tiada,," ucap ibu eren menangis

*Bruk ,, suara jatuhnya kotak mochi dari tangan mikasa,,,

Mikasa hanya terdiam, tanpa menangis

"Hahahahha,, eren,,, eren,,, akting mu kemaren,,,, akting mu kemaren benar-benar bagus ya,,, " kata mikasa sambil tertawa meski matanya berkaca-kaca

*Brak

"Mikasa!!!!,, Mikasa!!!!!"

Sekarang jarak pandang mikasa buram,, dan gelap,,,,

*Mikasa dibawa kesalah satu ruangan RS

"T-tante tinggal saja,, kami akan mengurus mikasa,,," ucap shasa yang masih cecegukan

"Te-terima kasih,, t-tapi,,,, eren memintaku untuk memberikan kamera ini,,, didalamnya ada memori untuk mikasa,,," jawab ibu Eren yang masih menangis

"A-ah trima kasih,, t-tapi tante,, bisa saat dipemakaman saja? Biar Mikasa yang mengambil,, aku,, tak sanggup memberikan nya kepada mikasa,, " ucap shasa membungkuk

"Hmm baiklah,,, aku akan memberikan nya kepada mikasa,, aku berpikir bahwa,, mikasa tak akan datang,, ini benar-benar suatu keinginan eren yang selalu disuruh nya,,, aku pergi dulu"

"Eren bodoh,,, setidaknya biarkan kami menemui mu dulu,," gumam shasa sambil menangis dan langsung dipeluk coonie

"Sudah,, jangan menangis lagi oke?,,,, Dia sudah tenang disana,,,," jawab Connie yang sambil menenangkan shasa

*Dokter keluar dari kamar mikasa,,,

"Dokter gimana keadaan nya mikasa?" Tanya armin yang masih menangis

"A-anu gpp dia cuman syok,,, aku akan memanggil kakaknya,, atau dokter levi,,"

"Hmm terimakasih dokter ,,," jawab petra

"Ahh dan ya,, dia sudah bisa kalian jenguk,,"

"Apa kami semua boleh?" Tanya petra yang hanya dijawab dengan anggukan dokter

*Tok tok tok

"M-mikasa!! Wahh akhirnya kamu bangun,," ucap shasa yang berusaha senang

"Erennn!!! Gimana eren?!!!!! Sha?! Min?! Co-connie,, ahh iya aku pingsan,, pasti aku mimpi buruk,,,, iya kan?! Senpai,,, ahhh aku benar-benar mengalami mimpi yang buruk,,,," kata mikasa

"Mikasa!!!!" Terdengar suara levi yang membuka ruangan mikasa dengan cara sedikit kasar

"N-ni Chan? Ni chan,, aku,, aku mimpi buruk,,, sangat-sangat buruk ni chan,, eren aku mimpi kalau di-"

"Dia sudah mati!" Ucap levi dengan nada marah

"N-ni chan ap"

*Plak

"Levi!" ucap petra dan langsung menarik nya dari hadapan mikasa

"Sadar mikasa,,, apa yang membuat mu seperti ini ha?! Bajingan sialan eren itu?!"

"Ni chan!!!! Itu,, tak benar,,, eren,,, masih,,  eren masih hidup!!!,,
Hei armin iya kan?!!!" Tegas mikasa yang sambil menangis

"D-dia sudah t-tiada" ucap armin yang langsung menutup wajahnya,,,

"Heii candaan kalian itu tidak lucu,,, a-aku bukan ultah di hari ini,," kata mikasa yang masih mengelak

*Plak

"Aku sudah tidak sanggup Mikasa!!! Terima saja!!!! K-kamu pikir hanya kamu yang merasa kehilangan ha?!" Kata shasa yang langsung memukul mikasa

"Kalian bohong!!!!"

"Aku sudah gak tahan lagi mik,, aku pulang,,,, pemakaman diadakan besok,, hari Minggu,,, ku harap kamu datang,,," kata shasa yang langsung pergi,,

"Maaf mik,, kami pulang duluan,,," kata coonie yang diikuti marco

"Mikasa,,,, aku,,, aku juga masih tak percaya,,, tapi kupikir,,, ini,, ini memang keinginan nya,, sebaiknya dapatkan jawaban atas pertanyaan mu itu,,," kata armin yang tersenyum tipis lalu pergi

"Mereka,,, bohong,,," kata mikasa dan langsung menarik selimutnya,,

Dirimu ~Eremika~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang