Chep 40 Memo

223 13 8
                                    


"Mikasa ayo,,,"

"A-ahh ayo,,,, ibu aku pergi dulu ya,,," ucap mikasa sambil mengusap air mata nya

"I-ya,,,," jawab ibu eren yang masih menangis

*Sesampainya dipemakaman

"Mikasa ayo,,, makamnya sedikit ke ujung"

"A-ahh baik" jawab mikasa yang tiba-tiba kaku

"Kamu bisa?" Tanya zake yang melihat Tingkah mikasa

"Kupikir bisa,," kata mikasa sendu

"Baiklah,,,"

"Eren,,, apa kabarmu? Ada,,, mikasa yang mendatangi mu,,, ada,,, bagian hidup mu yang datang,,,," kata zake yang berbicara dengan makam Eren

"E-eren,,," ucap mikasa sendu,, dan langsung duduk di samping makamnya eren

"E-eren,,, apa kabarmu? Singkat saja,,, kenapa,,,, kenapa kamu begitu cepat pergi?,,,, Bahkan,,,bahkan kita baru saja jadian,,,dan,, dan kau langsung meninggalkan ku?,,, Kenapa kamu sejahat itu ren?" Kata mikasa dengan mata berkaca-kaca dan mengusap-ngusap nisan eren

"Eren,,,, kenapa,,, kenapa kamu tak menceritakan hal ini??,,, Setidaknya cerita ke aku,, tentang,,, tentang penyakit ini,, meski kamu,,, tak ada harapan hidup setidaknya,,,setidaknya aku tak akan pergi dari mu!!! Aku,, aku hanya akan ada disisimu!!!,, Kenapa,,, kenapa kamu baru mengakui nya saat kamu ingin tiada ha?!!! Ke-kenapa?!" Tangis mikasa pecah saat berbicara,,,

"Mikasa,,, ayo,,, " Ucap zake pelan,,

"Aku,,, pulang dulu,,,, aku akan datang kapan²,,, mungkin,,," kata mikasa yang masih cecegukan

"Langsung pulang?" Tanya zake

"Ahhh aku akan menggunakan taksi,," jawab mikasa

"Tak ingin ku antar?" Tanya zake lagi

"Tak usah," jawab mikasa pelan

"Baiklah,,, hati-hati ya,,"

"Ah iya,, makasi kak" ucap mikasa sambil membungkuk

*Dirumah

"Aku pulang" kata mikasa membuka pintu

"Ahh,, udah pulang?" Tanya ibu mikasa

"Yahh,,, aku,, ke atas dulu" jawab mikasa

"Aaaa oke,,,"

*Dikamar

"Kamera ini,,, apa,,, sekarang saja ku tonton ya,,,hmmm" gumam mikasa

"Ahh aku manggil mereka Armin aja,,, mungkin ada yang harus di liat mereka,, jika sendirian aku,,, masih tak sanggup,," gumam mikasa dan membuka gc

Anda : Mikasa

Anda : minna bisa ke rumah ku?,,,ibu erenn,,, ada memberikan sebuah kamera,, untuk kita,,,

Shasa : untuk kita? Bukan untukmu?

Anda : tidak ini untuk kita

Armin : benarkah? Aku akan otw

Shasa : hmm aku juga dah ntar yak

Coonie : okw aku otw

Marco : aku ngikut :')

"Hmm kuharap isinya bukan sesuatu yang menyedihkan"gumam mikasa melihat kamera

*Sekitar 15 menit

"Sumimasen,,, mikasa,,, ini kami,,," ucap shasa di depan pintu

"Sebentar" jawab ibu Mikasa

"Ahh tante,, kami disuruh mikasa kerumah,,"kata armin melihat ibu mikasa

"Ahh ya,,silahkan masuk,, langsung ke kamar mikasa aja,, ada di loteng ya,,"

"Owhh oke,, makasi Tante" jawab marco

*Tok tok tok

"Mik,,,ini kami" kata shasa memelas

"Ahh masuk aja,,," jawab mikasa

"Woahh diluar sangat panas" kata shasa dan langsung baring di kasur mikasa

"Yahh,, itu benar,,," jawab coonie

"Jadi? Mana memo nya?" Tanya shasa

"Itu,,," jawab Mikasa sambil menunjuk kamera di atas lemarinya

"Itu,,, kamera yang"

*Plak

"Sha!!!" Bisik coonie setelah memukul kepala shasa

"Upss gomen"

"Yahh itu kamera eren,, yang sering digunakan nya,,," kata mikasa

"..."

*Tok tok tok

"Mikasa ibu masuk,,"

"Ahh ya bu,,,, kenapa?"

"Ini air es dan sirup nya,, ada biskuit nya juga ya" jawab ibu mikasa

"Wahh terima kasih tante" ucap shasa

"Yah sama-sama,, ibu keluar dulu ya,,"

"Langsung kita tonton?" Tanya marco

"Ya,,aku penasaran,,," jawab mikasa

*Kamera dihidupkan
Mikasa dan armin mengangguk pelan lalu menekan tombol mulai

"Minna san,,, apa kabar kalian? Aku tau jika kalian melihat video ini,,, aku pasti sudah tiada"

Mata mikasa membesar,, mendengarkan perkataan eren,,,

"Ahhh,, sebelumnya kalian pasti sudah tau aku mempunyai penyakit apa,, ya ALS merepotkan ya,,, aku juga ingin minta maaf karna tidak memberitahu kalian tentang penyakit ini,,, aku,,, hanya ingin menikmati sisa hidup ku tanpa dikasiani oleh kalian"

Air mata mikasa keluar dan langsung dipeluk shasa

"Hei armin,, aku juga bingung ingin berbicara apa,, tapi,, aku ingin berterimakasih karna sudah memberikan tugas,, meski tidak sulit,,, aku juga ingin berterimakasih karna sudah setia menjadi sahabatku,,,"

"Eren,,,," gumam armin

"Dan shasa,, kuharap kamu tak terlalu sering mengemil,, jika tidak badanmu akan membesar,, terimakasih juga sudah selalu membuat mood ku naik dengan tingkah konyol mu itu"

"Eren,, bodoh" ucap Shasa sendu dengan air mata yang menetes

"Connie,, jaga shasa ya,, dia tak tau arah,, kamu harus menuntunnya,, dan terimakasih sudah setia menjadi temanku,,, yahh aku tak tau apa kamu menganggap ku sebagai teman atau bukan,,, hahaha aneh ya"

"Eren,, tentu kamu itu temanku,," jawab coonie pelan

"Marco,,,yahh kuharap kamu selalu bisa memecahkan suasana ya,,dan jadilah pemimpin yang hebat,,,"

"Selalu ren,,," Gumam Marco

"Terakhir,,, mikasa,, ahh tidak darlingku hmm aneh ya,, sayang, darling,baby,, ahh tak ada yang cocok,,, makanya ku bilang carikan kata-kata yang tepat bodoh,,, kamu,,, harus trima akan hal ini ya?" Suara rekaman eren yang diakhiri sendu

Tangis mikasa lagi-lagi pecah dibuat Eren

"Heii jangan menangis terus,,, nanti mata mu bengkak" rekaman eren seakan-akan tau hal yang terjadi

"Mikasa,,, terimakasih sudah mengubah hidup ku ya,, dunia ini memang kejam,,, tapi aku tetap mencintaimu,,,, kamu yang kuat ya,, maaf tak memberitahu mu tentang ini,,,,"

"Kuharap kamu tetap melanjutkan perjalanan hidupmu tanpa diriku,,, bebaslah,,"

"Eren,,, tak ada yang seperti dirimu" kata mikasa dengan cecegukan

"Pasti banyak pria yang lebih baik dari ku,, aku bersyukur sangat-sangat bersyukur bisa menemuimu dan menjadi cinta pertama dan terakhir ku,,,"

"Kamu yang kuat ya ,," ucap rekaman terakhir video

"E-eren"

*Brak

"Mikasa,,mikasa bangun,,, hei,, mikasa bangun!!!!"

Dirimu ~Eremika~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang