Pada malam yang sunyi
Semilir angin menerpa daun-daun yang tak siap jatuh
Meluruhkannya, hingga tiba pada titik di mana ia enggan melabuhIa ingin menjerit tak terima, kalaupun bisa ingin mencekik angin hingga tewas tinggal nama
Tapi, apa gunanya memaki angin yang sudah berbuat sewenang-wenang padanya?
Tak akan buat senang apalagi menangIa hanya bisa diam
Menerima takdir yang memang akan seperti itu akhirnya
Bukankah, semua daun juga rasa hal yang sama?
Mereka luruh, jatuh pada waktu yang ia pun tak tahu
Berakhir jadi abu, atau menyatu dengan tanah di perkarangan rumah bercat hitam kelabu~Ridada
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Waktu {Antologi Puisi}
PoésieIni tentang apa saja, tentang ia, aku, kamu, mereka, kita dan manusia egois lainnya. Rank #1 rangkaian 5/11/21 #1 untaiankata5/11/21 #1 poetry 7/9/22