Dalam sunyi yang menyekap
Aku mendengar derap
Entah itu halusinasi,
Atau doa-doa yang terealisasi.Langkah itu, mirip seperti mu
Dan tak lama di ujung lorong sendu,
Aku menemukan kamu, terpaku.Entah itu halusinasi,
Atau doa-doa yang terealisasi.
Kamu duduk sendiri bersama secangkir kopiKau abaikan ia sampai-sampai membeku.
Tapi tak lantas buat kau berhenti menatapnya kaku.
Gumam dan bisik memenuhi rungu.
Kau bercerita perihal kelabu.
Aku hanya menyimak sambil menghapus sembilu.Tak lama, kau menemukan aku yang menatap hampa.
Entah itu halusinasi,
Atau doa-doa yang terealisasi.
Akhirnya kau kemari,
Duduk di samping menemani.Kita, aku dan kamu.
Akhirnya berbagi cerita.
Perihal semesta,
Beri seribu luka.
Awalnya ku kira kau sempurnaTapi,
Ternyata kita sama.
Sama-sama dijahati bentala.~Ridada
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Waktu {Antologi Puisi}
PoesíaIni tentang apa saja, tentang ia, aku, kamu, mereka, kita dan manusia egois lainnya. Rank #1 rangkaian 5/11/21 #1 untaiankata5/11/21 #1 poetry 7/9/22