ternyata sama

56 10 1
                                    

Dalam sunyi yang menyekap
Aku mendengar derap
Entah itu halusinasi,
Atau doa-doa yang terealisasi.

Langkah itu, mirip seperti mu
Dan tak lama di ujung lorong sendu,
Aku menemukan kamu, terpaku.

Entah itu halusinasi,
Atau doa-doa yang terealisasi.
Kamu duduk sendiri bersama secangkir kopi

Kau abaikan ia sampai-sampai membeku.
Tapi tak lantas buat kau berhenti menatapnya kaku.
Gumam dan bisik memenuhi rungu.
Kau bercerita perihal kelabu.
Aku hanya menyimak sambil menghapus sembilu.

Tak lama, kau menemukan aku yang menatap hampa.
Entah itu halusinasi,
Atau doa-doa yang terealisasi.
Akhirnya kau kemari,
Duduk di samping menemani.

Kita, aku dan kamu.
Akhirnya berbagi cerita.
Perihal semesta,
Beri seribu luka.
Awalnya ku kira kau sempurna

Tapi,
Ternyata kita sama.
Sama-sama dijahati bentala.

~Ridada

Sajak Waktu {Antologi Puisi}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang