tujuh

1.4K 193 31
                                    

Yang Zi tidak bisa duduk tenang di kursi kerjanya, wanita tiga puluh tahun itu menghubungi xiao zhan berkali-kali namun nomor ponsel sahabatnya tidak aktif, sejak kemarin dia mencoba menghubungi xiao zhan sekedar menanyakan kabar pria itu namun tak ada satupun panggilan darinya yang terhubung.

" Kemana dia, kenapa ponselnya tidak aktif." Gumam yang zi cemas.

Yangzi keluar dari ruang kerjanya, dia masuk ke lift sambil mencoba menghubungi lee seung gi, satu-satunya pria yang dekat dengan xiao zhan selama di seoul.

Tuuut

Panggilan terhubung.

"Yobseyo..." Itu seung gi, pria itu mengangkat panggilan dari yangzi masih dengan perhatiannya yang terarah pada barisan huruf di lembar kerjanya.

" Apa xiao zhan ada denganmu?" Tanya yangzi.

" Tidak, sejak kemarin aku tidak melihatnya." Jawab Seung gi.

" Ponselnya tidak aktif sejak kemarin." Yangzi semakin di rundung rasa cemas dan panik.

" Aku akan menemuinya, nanti aku kabari lagi." Seung gi mematikan ponselnya, dia bergegas pergi meninggalkan ruang kerjanya.

Yangzi menghela nafas panjang, apa terjadi sesuatu yang buruk pada xiao zhan di seoul.




Seoul.....

Seung gi turun dari mobilnya, dia berlari masuk ke dalam lift menuju lantai dua puluh dua dimana letak unit apartemen xiao zhan berada.

Seung gi masih mencoba menghubungi xiao zhan tapi tetap saja tak tersambung.

Saat sampai di lantai dua puluh dua Seung gi bergegas keluar dari lift, langkahnya semakin lebar dengan rasa cemas dan was-was yang menggelayuti hatinya.

Seung gi mencoba menekan bel pintu apartemen xiao zhan, cukup lama dia berdiri menunggu seseorang membukakan pintu itu dari dalam.

" Kenapa tidak di buka?" Gumam Seung gi cemas.

Seung gi menghubungi pihak keamanan apartemen untuk membuka paksa pintu apartemen xiao zhan, segala bentuk kerugian yang di akibatkan oleh permintaannya akan dia ganti seratus persen.

" Buka paksa pintunya." Titah Seung gi.

Dua security apartemen menyadap kata sandi pintu apartemen xiao zhan, butuh waktu tiga puluh menit hingga pintu itu terbuka.

Seung gi bergegas masuk ke dalam. " Xiao Zhan, kau dimana?"

Seung gi memeriksa ruang tamu dan kosong, tidak ada xiao zhan di sana, ia berlari ke dapur untuk memeriksa apakah Zhan ada di sana apa tidak, hasilnya kosong lagi.

Seung gi berpikir sejenak dan dia berlari ke arah kamar xiao zhan.

Tubuh Seung gi seperti di sengat listrik saat mendapati aliran darah yang mulai mengental di depan pintu kamar xiao zhan, dia di rundung ketakutan.

Seung gi mencoba membuka pintu itu namun sayang pintu kamar xiao zhan terkunci dari dalam.

Brak brakk

Seung gi membuka paksa pintu kamar Zhan dan terbuka lebar.

Iris caramel Seung gi melebar sempurna melihat tubuh xiao zhan terkulai di atas ranjang dengan luka di tangan kirinya, tetesan darah bahkan masih mengalir dari lukanya, lantai kamar xiao zhan yang berwarna salem di penuhi noda darah.

If I Can (End Di Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang