enambelas

1K 175 38
                                    

Dublin....



"Morning baby...." Sehun berbisik tepat di telinga Zhan yang masih terlelap memeluk selimut.

Zhan tersenyum, ia masih memejamkan matanya, tubuhnya terasa remuk, biarkan saja Sehun bangun lebih awal pagi ini.

"Momomom!" Oceh baby yoonie yang merangkak bahagia di sisi ranjang, bayi manis itu sesekali menepuk keras lengan ibunya yang masih setia memejamkan matanya.

"Hei..." Sehun menggelitiki leher Zhan.

"Nghh...." Zhan mau tak mau membuka kedua iris kelamnya, wajah manis nan tampan sehunlah yang pertama kali di lihatnya pagi ini.

"Tidurmu nyenyak sekali." Sehun mengangkat baby yoonie kembali ke tengah ranjang supaya tidak menggelinding jatuh ke bawah.

"Jam berapa ini?" Zhan merasakan silau dari sinar matahari yang masuk ke dalam kamar.

"Jam delapan pagi." Sehun mengawasi tingkah baby yoonie yang aktif bergerak kesana kemari diatas ranjang.

Zhan buru-buru duduk dan ia mengerang lirih merasakan perih dan linu di bagian bawah tubuhnya.

Sehun justru terkekeh melihatnya.

Puk

Zhan tak segan melempari wajah Sehun dengan bantal, ia merengut sebal.

"Jangan tertawa!" Rutuknya.

"Hei hei hei! Kenapa langsung duduk begitu!" Sehun tak marah, ia mendekati Zhan yang mengurut pinggangnya sendiri.

"Aku terlambat bangun."

"Tidak apa-apa, ini hari minggu." Sehun libur, ia justru berencana untuk mengajak anak istrinya pergi jalan-jalan.

Zhan menghela nafas lega, untung saja, ia khawatir Sehun kesiangan pergi ke kantor.

Zhan memperhatikan baby yoonie yang sudah rapi, bayi manisnya tersenyum ceria begitu melihatnya, ia mengangkat tubuh yoonie ke dalam gendongannya.

"Morning baby..."

Yoonie tertawa senang saat mendapatkan ciuman selamat pagi dari sang ibu, Sehun merengut, dia belum mendapatkan jatah paginya.

"Kau curang Zhan!" Protes sehun memajukan bibirnya.

Zhan terkekeh geli melihat tingkah Sehun yang iri pada baby yoonie.

"Nah ada yang iri!"

Sehun menubruk tubuh Zhan yang menggendong baby yoonie, mereka bertiga terjerembab keatas ranjang kembali, Zhan tertawa renyah saat wajahnya di ciumi Sehun tanpa henti.

Pagi yang  selalu indah dan membahagiakan untuk Zhan setelah memutuskan untuk hidup bersama Sehun.

"Kita serang mommy!" Sehun mengajak baby yoonie yang menatap polos kearah orang tuanya, bola matanya yang bening nan indah mengedip polos memperhatikan ayah dan ibunya yang tengah bercanda mesra.

"Yah! Hentikan, geli!" Protes Zhan.




Oke mari kita tinggalkan keluarga kecil sehun, kita beralih pada nyonya oh ibunda oh sehun yang tengah di rundung rasa was-was.


Oke mari kita tinggalkan keluarga kecil sehun, kita beralih pada nyonya oh ibunda oh sehun yang tengah di rundung rasa was-was

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
If I Can (End Di Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang