tujuhbelas

1.4K 180 45
                                    

Dublin....





Nyonya oh mendatangi rumah puteranya, ia harus memberitahukan puteranya perihal rencana keberangkatannya ke Beijing.

"Halo yoonie...." Nyonya oh menyapa cucunya dengan raut bahagia, ia merindukan cucunya yang manis dan aktif, persis seperti Sehun ketika seumuran baby yoonie.

"Nynynyny!" Baby yoonie belum fasih berbicara, bayi tampan nan manis itu berjingkrak senang dalam gendongan Zhan saat melihat neneknya datang.

"Apa kabar nak?" Nyonya oh menyapa menantunya, ia meraih yoonie dari gendongan Zhan.

"Sangat baik bu." Zhan tersenyum lebar, dia paling bahagia saat ibu mertuanya datang berkunjung.

Baby yoonie tertawa riang dalam gendongan sang nenek, sudah lama nenek cantiknya tidak datang mengunjunginya pikir baby yoonie.

"Aiyaaa! Kau semakin aktif saja." Nyonya oh sedikit kesulitan menggendong baby yoonie yang berjingkrak bahagia dalam gendongan sang nenek.

"Oh iya, dimana Sehun?" Tanya nyonya oh.

"Aku disini bu!" Sehun muncul dari ruang perpustakaan.

"Itu dia." Zhan mengedipkan sebelah matanya kearah Sehun, ia lalu ke dapur untuk menyajikan minuman dan cemilan untuk mertuanya yang baru saja tiba.

Sebenarnya jarak rumah Sehun Zhan dan nyonya oh tak jauh, hanya perlu menempuh waktu dua puluh menit saja, tapi kesibukan Sehun membuat keluarga kecil Sehun jarang bisa mengunjungi nyonya oh karena Sehun melarang Zhan bepergian sendiri tanpanya, itu semua Sehun lakukan demi keamanan dan keselamatan istri dan anak mereka.


Di ruang tamu, nyonya oh memangku baby yoonie yang kini duduk nyaman diatas pangkuan neneknya sambil bermain mainan karet yang sebelumnya sudah di cuci bersih.

"Pihak mereka sudah meminta surat perjanjian di tandatangani." Ucap nyonya oh.

Sehun langsung mengerti siapa yang di maksud ibunya. "Mereka benar-benar kesulitan mencari pinjaman, hanya kita yang bisa menolong perusahaan Wang dari kebangkrutan tapi menurut laporan paman Hong Wang Yibo awalnya menolak syarat yang kita ajukan, aku sudah menyangka ini akan sulit pada awalnya karena Wang Yibo memang angkuh."

"Biar ibu saja yang pergi ke Beijing untuk mengurus semuanya."

"Tidak bu, aku yang akan mengurusnya sendiri, seperti apapun kehidupan Wang Yibo sebelumnya mulai sekarang dia harus tunduk di bawah kekuasaan Oh, aku bisa membaca bagaimana rencana mereka setelah kita mengucurkan dana untuk mereka bu, ibu tidak akan mampu menanganinya." Sehun sudah mempersiapkan segalanya dengan matang, Wang Yibo harus tunduk di bawah syarat perjanjian mereka jangan sampai Yibo melenceng dan justru merugikan pihaknya.

"Lalu bagaimana dengan Zhan?" Nyonya oh mencemaskan menantunya, bukankah masa lalu menantunya cukup buruk saat bersama Wang Yibo.

"Ada aku, semuanya akan baik-baik saja jika ada aku di sisi Zhan, ibu tenang saja." Sehun begitu yakin karena ia memang tak memiliki niat buruk pada Zhan selama ini, semuanya murni karena cintanya untuk Zhan.

"Iya ibu percaya tapi Zhan masih memiliki trauma dengan kota itu!" Tukas nyonya oh.

"Aku bilang ada aku disisinya bu, tidak akan terjadi apapun pada Zhan nanti."

"Lalu bagaimana caranya kau membujuk Zhan ikut bersamamu ke beijing, bukankah istrimu sudah berulangkali menolak setiap kali kau mengajaknya berlibur ke beijing?" Nyonya oh tak ingin Zhan kembali mengingat masa lalunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

If I Can (End Di Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang