sepuluh

1.4K 191 55
                                    

Keesokan harinya xiao zhan di sibukkan dengan tugasnya sebagai manajer eksekutif di kantor Sehun.

Zhan tampak berkilauan diantara orang-orang berambut pirang yang bekerja di perusahaan Sehun.

Zhan bisa bernafas lega karena sejak Sehun menjemputnya ke kantor Sehun langsung masuk ke ruangannya karena tugasnya sudah menumpuk setelah kemarin di tinggalkannya begitu saja.

" Manajer xiao, ada hubungan apa antara kau dengan Presdir oh ?" Tanya seorang wanita cantik dari bagian staff pemasaran.

Zhan yang sedang  berdiri di pinggir jendela sambil menyeruput kopinya menoleh. " Nona Sonya, aku pikir siapa."

Wanita bernama Sonya itu mendekat, menatap manajer baru itu dengan tatapan tak suka. " Aku tanya sekali lagi, ada hubungan apa antara kau dengan Presdir oh, kenapa anda sangat dekat dengannya?"

" Maksud dari pertanyaanmu itu untuk apa?" Zhan balik bertanya.

Sonya menggeram kesal, dia tak suka saat pria yang selama ini di incarnya justru dekat dengan orang lain yang notabenenya baru bekerja sehari dua hari disini.

" Aku menyukainya, jadi berhenti untuk mendekati Presdir oh." Sonya tidak malu mengatakannya, dia tak ingin oh Sehun di rebut pria di depannya.

Zhan tersenyum miring. " Bukankah tidak ada larangan untuk aku dekat dengannya, kenapa kau yang kesal?"

" Dasar tidak tahu malu!" Dengus Sonya sebelum pergi dengan langkah menghentak kesal.

Zhan hanya menggeleng pelan, tidak ambil pusing dengan perkataan Sonya tadi, dia saja tidak tahu apa yang di rasakan perasaannya pada Sehun sekarang, yang dia tahu hanyalah hatinya perlahan bisa menutup kenangan masa lalunya yang pahit.

Tak lama Sehun masuk tanpa mengetuk pintu, dia melihat xiao zhan tengah berdiri di pinggir jendela sambil memandang kearah luar gedung.

" Hai Zhan..." Sapa Sehun setelah menutup pintu.

Zhan menoleh, ternyata bosnya yang evil datang. " Hai Presdir."

Sehun berubah masam. "Jangan panggil aku Presdir jika sedang berdua, aku tidak nyaman."

" Baiklah, Sehun." Zhan tersenyum tipis.

Sehun menghampiri Xiao Zhan. " Kau sibuk?"

" Tidak, tugasku sudah selesai hari ini." Zhan menghabiskan kopinya.

" Mau menemaniku ke suatu tempat?" Ajak Sehun, dia ingin membawa xiao zhan ke suatu tempat yang indah yang selama ini belum pernah xiao zhan kunjungi, pasti seru, pikir Sehun.

" Kemana?" Zhan berkedip polos.

" Ayo ikut saja." Sehun menarik tangan xiao zhan, berjalan dengan langkah lebar keluar ruangan.

" Hei! Tas kerjaku bagaimana!" Protes xiao zhan.

" Biarkan saja, nanti supirku yang mengantar tasmu ke rumahmu." Sahut Sehun sangat santai.

Zhan gemas ingin memukul kepala Sehun, kenapa pria itu semakin dewasa justru semakin evil sih.

" Kau sangat menyebalkan oh!" Sungut xiao zhan masuk ke lift terlebih dahulu, tidak peduli dengan tatapan kaget para staff perusahaan yang mendengar ocehannya.

Sehun tidak marah, dia justru tersenyum lebar, masuk ke lift dengan santai serta melayangkan tatapan dinginnya kearah karyawan yang ingin masuk ke lift bersamanya.

" Kenapa berdiri disitu? Pergi!" Usir Sehun tajam.

Seketika para karyawan yang awalnya berduyun-duyun menunggu pintu lift terbuka kini terpaksa mencari lift lain karena sang bos dan pegawai barunya lah yang masuk ke lift yang mereka tunggu sejak tadi.

If I Can (End Di Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang