tigabelas

1.5K 196 72
                                    

Dublin, Ireland....




Xiao Zhan duduk dengan canggung di sisi Sehun, dia terpaksa ikut ke rumah pria itu karena di paksa, sebenarnya ia masih belum siap, bagaimanapun ia dan Sehun akan menikah karena sebuah kecelakaan, bukan karena saling cinta.


"Kenapa kau tegang, tenang saja, ibuku seperti ibu peri." Canda Sehun untuk mencairkan suasana.

Zhan hanya memutar netranya malas, bisa-bisanya Sehun bercanda di saat seperti ini.

"Bukan begitu, kita akan menikah karena aku hamil anakmu, bukan karena kita saling suka." Bisik xiao zhan gemas.

"Aku masih mencintaimu, sangat mencintaimu karena itu aku tak bisa berdekatan dengan gadis atau pria manapun selama ini." Ungkap Sehun jujur membuat Zhan terdiam seketika.

Sifat jujur Sehun membuat Zhan meleleh, pria itu masih tetap sama, selalu mengatakan apa yang di rasakannya tanpa rasa canggung.

"Aku seperti seorang gadis yang sedang memanfaatkan kesempatan karena di hamili pria kaya sepertimu, kau mengerti tidak?" Gerutu Zhan gemas ingin memukul kepala Sehun.

Sehun tertawa mendengarnya, merasa lucu dengan kalimat xiao zhan.

"Kenapa tertawa!" Omel Zhan pelan, mana mungkin dia berteriak di sana.

"Tidak tidak! Maaf!" Tapi Sehun kembali tertawa renyah.

"Issh!!!"

"Ekhem! Sudah bertengkarnya?" Suara nyonya Oh menginterupsi Sehun dan zhan.

"Bibi..." Zhan semakin merasa tak nyaman.

Untung saja Sehun segera menggenggam tangan xiao zhan yang terasa dingin, ia memberikan dorongan semangat untuk pria di sampingnya.


"Tenang saja." Ucap Sehun.

Nyonya Oh duduk di single sofa, ia mengamati gesture xiao zhan dan puteranya.

"Kalian berdua sangat cocok." Celetuknya.

Zhan kaget bukan main, ya Tuhan! Benar, kalau ibu Sehun itu sangat mengaguminya sejak ia masih SMP, dia baru ingat sekarang.

"Tentu saja cocok, Kita memang akan segera menikah." Balas Sehun santai tanpa rasa bersalah.

"Diam anak bodoh! Kau sembarangan menghamili xiao zhan, untung saja tuan dan nyonya xiao tidak menuntutku atas tindakanmu!" Omel nyonya oh pada Sehun yang kini menutup rapat mulutnya.

"Ibu..." Rengek Sehun.

"Kau hampir jadi ayah dan masih bisa merengek seperti ini pada ibumu?" Tanya Zhan dengan mimik wajah tak percaya.

"Memangnya kenapa?" Sehun mengerjap polos.

"Kau keterlaluan bodoh!" Sembur Zhan jengkel, nasibnya, punya calon suami macam Sehun, astaga.

Sehun meringis, dia terkena Omelan gratis dari xiao zhan dan ibunya malam ini.

"Marahi saja dia, aku mendukungmu nak! Sehun memang nakal, pukul saja bila perlu!" Nyonya Oh mendukung calon menantunya memarahi Sehun.

"Jangan merengek! Kau hampir jadi ayah!" Zhan malu, sifat Sehun masih kekanak-kanakan seperti itu.

"Arraseo..." Cicit Sehun mengalah.

.

.

.

Zhan menginap di mansion Oh, ia sebenarnya ingin pulang tapi nyonya Oh melarangnya dengan alasan sudah terlalu malam, ibu hamil harus banyak istirahat, begitu kata nyonya oh.

If I Can (End Di Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang