"Sial, ngapain dia ngikutin gue" Umpatan Alvaro yang melihat dari spion motor ada yang mengikuti nya dengan motor besar berwarna hitam, tanpa basa basi Alvaro menjalankan motornya dengan cepat membuat tubuh Mila tersentak ke depan.
"Ada apaan sih?" Tanya Mila dengan suara yang agak gemetar pasalnya Alvaro mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata
"Peluk gue sekarang mil,dan jangan pernah nengok kebelakang" ucap Alvaro penuh dengan ketegasan, Mila yang mendengar Alvaro langsung memeluk nya dari belakang.
"Lo ngga papa kan?" Tanya Alvaro penuh kekhawatiran
"Ngga papa" Ucap Mila yang sedang merapikan bajunya
"Ini dimana Al?" Tanya Mila yang bingung, bukanya di komplek rumah nya tetapi ia malah dibawa entah kemana
"Ngga tau"
"Yang penting sekarang Lo selamet" sabung Alvaro
Kini mereka sedang berada di sebuah gubuk yang sudah usang, difikiran Alvaro kini hanya Mila, yang takut jika bara melihatnya. Ya, orang yang tadi mengejar nya adalah bara, kalau saja tadi ia tidak membawa Mila pasti ia sudah berduel dengan bara. untung saja tadi Alvaro berhasil lolos dari kejaran bara, yah walaupun sekarang ia tak tau dimana sekarang.
"Gila banget Lo, bawa gue kesini tapi ngga tau ini dimana" omel Mila yang berjalan ke gubuk diikuti oleh Alvaro
"Mana sekarang mendung lagi"
"Udah kita neduh disini dulu" Ucap Alvaro enteng
"Enteng banget Lo ngomong, gue harus ijin dulu sama orang rumah kali, ngga kaya Lo"
"Yaudah buruan ijin gih" Jawab Alvaro yang sudah duduk disamping Mila
Dengan cepat tangan Mila membuka tas untung mengambil hp, namun sungguh sial hp miliknya low dan dia tidak bisa menghubungi orang rumah, dalam fikirannya pasti ia akan dimarahi oleh abangnya.
Tau apa yang sedang dialami oleh Mila, Alvaro pun menyodorkan hp miliknya kepada Mila
"Apaan?" Tanya Mila polos
"Udah pake aja hp gue buat ngabarin" ucap Alvaro sambil menatap Mila, sedangkan yang ditatap hanya mengambil hp milik Alvaro
Dengan sejurus jarinya ia mulai mengetik pesan yang memberitahukan bahwa ia akan pulang Lambat.
"Nih, makasih" Ucap Mila yang menyerahkan hp milik Alvaro, tak berselang lama rintik hujan pun mulai turun membasahi tanah, angin yang dingin berhembus menusuk kulit mereka berdua
"Ehh ngga perlu, gue bawa sendiri" tahan Mila yang melihat Alvaro yang akan memakaikan jaket miliknya, Mila pun langsung mengeluarkan jaket yang ada didalam tas nya
"Romantis dikit ngapa sih, lagian itu tas nyebelin banget kaya tas Doraemon aja semuanya ada" Gerutu Alvaro yang kesal
"Gue cewe mandiri kali jadi jangan harap Lo bakal ngasih tuh jaket kaya difilm film romantis" sindir Mila
"Iya iyaa, untung cantik"
Hening. Satu kata yang dapat mendefinisikan mereka berdua, keduanya hanya memandang tetesan air hujan yang semakin lama semakin deras
"Tadi yang ngejar kita siapa sih Al?" Tanya Mila yang memecah keheningan, Alvaro yang ditanya langsung menoleh ke arah Mila
" Oh tadi, ngga penting"
"Ngga penting kok sampe cepet banget bawa motornya"
"Gue kasih tau ke Lo ya mil"
"Lo jangan pernah kenal sama orang yang tadi ngejar kita, Lo jangan pernah Dateng ke warung belakang sekolah, Lo jangan pernah ken-"
"Ah gue pengin taunya itu orang siapa, bukan ngasih tau larangan yang ngga penting" potong Mila
"Itu penting mil, karena sekarang Lo udah sama gue, jadi Lo harus nurutin yang tadi gue bilang"
"Nurutin? Emang gue apanya Lo disuruh nurutin omongan Lo" ucap Mila menantang
"Oh jadi mau di resmiin nih?"
"Oke, Mila yang cantik, bawel, pendek dan cuek mau ngga jadi pacar Alvaro yang ganteng seantero sekolah" ucap Alvaro menatap mata mila, sedangkan yang ditatap hanya memasang wajah datar
"Apaan banget deh" ucap Mila memalingkan wajahnya
"Jawab IYA gitu kek, jadi kan kita bisa pacaran" ucap Alvaro sambil menarik turunkan alisnya
"Iss udah berapa cewek yang Lo kasih gombalan receh kaya gitu?"
"Berapa yah, lupa gue hehe"
"Dasar buaya"
"Buaya ganteng iya ngga?" Ledek Alvaro yang membuat Mila tersenyum, entah kenapa hati Alvaro berdesir melihat senyuman Mila yang terbit
"Halah, gantengan juga mamang yang jual cilok depan sekolah" Ucap Mila yang membuat Alvaro tertawa.
Siapa sangka obrolan mereka berdua yang terbilang receh membuat keduanya semakin dekat.
"Mil" panggil Alvaro dengan lembut sambil mengusap bahu, kalian tau posisi keduanya tidak ada jarak, setelah obrolan tadi Mila merasa sangat kedingan yang akhirnya Alvaro membawa Mila kedalam pelukannya
"Bangun, udah reda tuh hujannya" ucap Alvaro yang melihat Mila sudah mulai mengerjakan matanya, yang hanya dibales anggukan oleh Mila
"Kalo masih ngantuk peluk gue aja, gratis kok" Canda Alvaro yang sudah menaiki motornya
"Mulai deh recehnya" jawab Mila sambil menaiki motor milik Alvaro
"Receh receh gini banyak yang suka kali mil"
"Idih pede banget Lo, buktinya sekarang Lo ngga ada tuh yang namanya pacar" sindir Mila yang sudah duduk di jok belakang
"Bentar lagi, sabar lagi usaha nih"
"Pegangan jangan sampe jatuh ntar gue yang diomelin orang tua Lo lagi" Ucap Alvaro dibalik helm fullface nya
"Iya"
"Kalo pegangan jangan tangung tanggung mil" ucap Alvaro yang membawa tangan Mila untuk dilingkarkan dipinggangnya
"Jangan modus Lo" Geram Mila, bukan tangan yang melingkar tetapi sebuah cubitan yang didapat oleh Alvaro
"Aduh sakit mil" ringis Alvaro
"Katanya jago berantem dicubit dikit aja sakit, LEMAH"
"Itu mah beda cerita kali"
"Udah ah buruan jalan, lama banget keburu hujan lagi"
"Oh iyaa sampe lupa gue" ucap Alvaro, Mila yang mendengar nya pun hanya tersenyum.
Biasa jangan lupa vote like and coment
Biar Mimin semangat nih buat up nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A L V A R O
Teen FictionFollow dulu penulisnya ✅ Jangan lupa buat vote dan coment ✅ Jangan jadi pembaca ghoib ❌ "Ngga usah becanda dengan kata cinta" Ujar seseorang yang tengah membelakangi tubuh lawan bicaranya "Gue memang sering becanda tapi ini udah nyangkut sama yang n...