17. Pulang bareng

302 11 4
                                    

Disinilah Mila sekarang diruang musik setelah apa yang telah terjadi dikantin ia langsung pergi ke toilet untuk membersihkan jus yang ditumpahkan oleh Natasya untung saja ada cadangan seragam di loker miliknya jadi ia tidak perlu menggunakan seragam basah yang jika dilihat orang akan tembus pandang, dan rasanya Mila tidak ada semangat untuk menjalankan kegiatan belajar jadi ia memilih untuk pergi keruang musik untuk menenangkan dirinya

Setelah masuk diruangan musik mata Mila melihat seluruh ruangan dan satu kata difikiran Mila yaitu sepi karena memang semua siswa sedang mengikuti pelajaran dan detik kemudian mata Mila menemukan sebuah gitar yang disenderkan ditembok dengan keahlian Mila dalam bermain gitar akhirnya ia mengambil gitar tersebut

"Lumayan lah ada gitar nganggur" Ucap Mila sendiri

Dengan tangan lihainya Mila mulai memetikan senar gitar dengan sembarang namun menghasilkan sebuah melodi yang membuat dirinya terbawa dengan melodi yang dimainkan

"Ternyata jago juga lo main gitarnya" Kata Alvaro yang membuat Mila kaget, namun Mila tidak menanggapinya

Flasback off

"Untung aja gue bisa kabur dari tuh guru, siang siang di dongengin bikin ngantuk, giliran gue tidur malah marah" Ucapnya pada diri sendiri pasalnya Alvaro tidak tahan dengan pelajaran tersebut apalagi kalo bukan sejarah semua siswa pasti akan mengantuk jika mendengarnya

"Mending gue tidur di rooftop kan damai ngga ada yang ngebangunin"

Namun saat ia akan berjalan ke rooftop ia mendengar suara petikan gitar yang menurutnya menarik karena memang jalan menuju rooftop harus melewati ruang musik yang akhirnya membawa Alvaro menuju keruangan musik tersebut

Flashback on

"Ada orang bilang malah dikacangin" Sindir Alvaro yang duduk disofa sebelah Mila

"Ngapain" Tanya Mila yang tidak menoleh pada Alvaro

"Gue juga ngga tau" Jawab Alvaro santai

"Lo kenapa ngga bales aja tuh perbuatan si ratu menor kalo gue jadi lo pasti udah gue bales" Sambungnya yang membuat Mila menoleh

"Gue emang ngga terima dihina kaya gitu tapi gue juga ngga mau buat masalah apalagi sama natasya" Jelas Mila

"Terus lo ngga takut gitu deket deket sama gue ntar natasya liat"

"Nggak, lagian siapa juga yang deket sama lo"

"Lah ini kalo bukan deket apaan" Tujuk Alvaro pada Mila yang duduk berdmpingan

"Lo nya aja yang nyamperin gue" Jawab Mila asal dan melanjutkan memetik gitar

"Lo ngga masuk kelas"

"Ngga lah males gue kalo didongengin sama tuh guru"

"Lo sendiri kenapa ngga masuk kelas" Tanya Alvaro yang kini menyandarkan punggungnya di sofa

"Ngga papa"

"Sekolah tuh yang rajin jangan suka bolos pelajaran" Kata Alvaro dengan mata tertutup

"Ngaca dulu" Sindir Mila sambil menoleh pada Alvaro

Tingg

Rani
Mil lo dimana
Gue tungguin ngga nongol nongol lagi

Mila
Ruang musik

Setelah membalas pesan dari Rani Mila pun langsung mematikan data selulernya karena ia sedang tidak ingin diganggu

"Ini orang tidurnya cepet banget" Kata Mila dalam hati yang melihat Alvaro menutup mata

"Gue ngga tidur cuman nutup mata doang" Jawab Alvaro seakan tau apa yang diucapkan Mila

Melihat Mila yang hanya mematung ke arahnya Alvaro hanya tersenyum

"Gue tau kalo gue itu ganteng" Ujarnya yang menyalipkan tangan dirambutnya

"Hihh pede"

"Lah itu sampe liatin gue segitunya"

"Tau ah" Ucapnya pergi dari Alvaro yang sedang senyum melihat tingkah Mila

"Eh lo kan kayaknya jago tuh main gitarnya, coba dong kasih gue satu lagu" Kata Alvaro yang sudah duduk dengan tegap

"Enak aja suara gue mahal ya" Ucap Mila

"Yaudah kalo Lo ngga mau siniin gitarnya biar gue aja yang nyanyi"

"Kaya bisa aja Lo mainnya" Remeh Mila sambil memberikan gitar yang ada dipangkuan nya

"Ngeremehin nih, gua kasih tau ya, gue itu orangnya multifungsi jadi apa aja bisa" Ucapnya dengan pede

"M -U-L-T-I-T-A-L-E-N-T-A"

"Iya, itu maksud gue" setelah menjawab Alvaro pun langsung memberikan gitar dengan lihainya sambil bernyanyi

"Enak juga nih suaranya" ucap Mila dalam hati sambil sesekali melirik mata ke alvaro

"Gue, minta maaf yah soal kejadian dikantin tadi" Ucap Alvaro dengan setulus hati, karena jika diingat ia sangat menyesal tidak menolong Mila

"Jadi nyanyi sambil main gitar buat nyogok minta maaf nih?"

"Engga, kalo main gitar mah gue tulus banget nyanyinya ngga ada maksud buat kesitu"

"Udah sih ngga papa, lagian yang nyiram itu jus kan bukan lo, jadi tau kan yang salah siapa?"

"Tapikan yang ngebawa lo dalam posisi kaya tadi kan gue, jadi gue min-"

"Udah ah ribet, gue mau pulang udah bel dari tadi"

"Susah banget diajak ngobrol, untung cantik" gumam Alvaro yang berlari mengejar Mila

"Gue anterin balik yah?" Ucap Alvaro yang mengatakan Mila, pasalnya Mila kini sedang sibuk membereskan buku yang berserakan

"Ckkk ngagetin Mulu loh, dan bisa ngga sih ngga usah ngikutin gue Mulu" Kesal Mila sambil menatap Mila

"Ngga bisa tuh, yah mil, gue anterin balik kerumah kali ini aja" mohon Alvaro pada Mila

"Ngga, kalo gue bilang ngga ya ngga"

"Lama Lo" ucap Alvaro yang langsung memasukkan buku Mila ke dalam tas dan langsung menarik lengan Mila menuju ke parkiran

"Gue kan tadi udah bilang, gue ngga mau pulang bareng Lo" omel Mila kesal

"Udah buruan naik" Ucap Alvaro yang mau tidak mau Mila pun harus ikut dengannya

Deruman keras suara motor menggelar keras disekolah untung saja semua murid hampir sudah pulang, diperjalanan keduanya tidak ada yang berbicara, sampai Alvaro mengumpat keras membuat Mila kaget

"Sial, ngapain dia ngikutin gue" Umpatan Alvaro yang melihat dari spion motor ada yang mengikuti nya dengan motor besar berwarna hitam, tanpa basa basi Alvaro menjalankan motornya dengan cepat membuat tubuh Mila tersentak ke depan.

Hai guys balik nih, maaf banget yah buat kalian yang udah nunggu kelanjutannya😁
Jangan lupa vote, like and coment yah
Thank you 😍

A L V A R OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang