5. ZANDREOS

2.8K 200 0
                                    

─────

Kaina menaiki anak tangga, tak sadar dibelakang ada Kaisar yang sengaja mengikutinya, toh jalan kekelas mereka juga searah.

Kaina merasa ada yang mengikutinya, ia membalikkan badannya, "Eh?" hampir saja ia menabrak tubuh itu.

Sekarang keduanya berhadapan dengan jarak yang dekat.

"K-kamu? Em.. Maaf." Kaina mundur dan bergegas kekelas.

Kamu? Batin Kaisar.

──────────

Dikelas.

Kini pandangan para siswa hanya tertuju pada dirinya, ia menunduk dan duduk dikursi kosong yang berada diurutan paling belakang.

Tak lama guru datang dan pelajaran pertama adalah Matematika.

"Selamat pagi." ucap guru yang bernama bu Ria, dia adalah guru tergalak dan ditakuti oleh siswa disekolah ini.

"Pagi bu." ucap kami serentak.

Bu Ria segera mengambil lembaran kertas dari balik map cokelat dan membagikannya kepada masing-masing siswa, ternyata sekarang ulangan.

"Mampus gua belom belajar."

"Duh nomor 2 apa anjir, eh Epi, nomor 2 apaan."

"Au ah ngasal aja."

"Perasaan kemaren udah belajar anjir."

Dan masih banyak lagi.

"Yang sudah selesai, silahkan istirahat." ucap bu Ria datar.

Kaina segera mengerjakan dan tak mempedulikan sekitar. 30 soal berhasil ia kerjakan. Kaina mengangkat tangan lalu berjalan ke meja bu Ria.

"Sudah selesai?" tanya bu Ria, Kaina mengangguk dan memberikan kertas ulangannya.

"Good." bu Ria memperbolehkan Kaina istirahat, pastinya yang lain terkejut, bagaimana bisa seorang Kaina mengerjakan soal secepat itu? Sedangkan Kaina yang sebelumnya sangat malas belajar.

Gadis itu berjalan santai sembari meminum susu kotak strawberry kegemarannya. Kini tujuannya adalah kantin.

Saat ingin berjalan melewati anak tangga, ada sekumpulan cowok yang tadi berada diparkiran, padangan semua cowok itu tertuju pada Kaina. Dan disana juga ada Kaisar.

"Maaf, p-permisi."

"Weh, minggir cok, cewek Kais mau lewat noh." ucap Ezra, Kaisar memutar bola matanya malas. Alvin yang tidak mendengar ucapan Ezra pun masih tetap ditempat sambil bermain game.

Karena kesal Ezra menggeplak kepala cowok itu.

"Sakit setan!" kesal Alvin

"Awas goblok, liat belakang lo!"

Alvin menengok ke belakang, ada gadis yang hanya berdiri tanpa melakukan apa-apa.

Ia pun menggeser tubuhnya lalu lanjut bermain game.

Mereka memberi jalan, Kaina yang melewati pun menunduk, entahlah rasanya sangat takut berhadapan dengan Kaisar.

"Huh.. Akhirnya, oh iya mereka bolos gitu rame rame, ditangga? Kenapa guru ngga marahin mereka ya? Hemm."

Sesampainya dikantin, ia membeli sebungkus roti dan susu kotak strawberry, lalu duduk.

Dikantin masih sepi, hanya beberapa orang disana termasuk Kaina.

Tak lama Kantin kembali ramai.

"Eh, Kaina lo kenapa bisa cepet banget nger-" ucap salah satu gadis disamping Kaina yang bernama Gladys, tapi Viona telah memotong pembicaraannya.

"Dia kan amnesia mungkin dia jadi pinter pe'a." bisik Viona.

"Hm iya juga ya, Kaina, tar gua boleh nyontek lah ya" tawar Gladys.

"Hem, oke dehh hehe." Kaina, Viona dan Gladys terlihat akrab dan bercanda bersama.

"Eh tau gak lo yang dulu itu jah-" ucap Gladys terpotong karena mulutnya ditutup oleh tangan Viona.

"Apasih Piona."

"Lo bisa diem gasi?! Tar kalo dia inget gimana?"

"Ya sorry kan gua keceplosan"

"Ya makanya jadi orang mulutnya jangan ceplas ceplos"

"Eh kaina dari tadi perasaan lo diem bae, mau gua pesenin mie ayam ga?" tawar Viona.

"Gausah, aku makan roti aja"

"Hah aku-kamu?" heran Gladys.

"Yaudah sih biarin aja." ucap Viona.

"Yakan gua cuma nanya."

Sudah lama Kaina tidak memiliki teman, terakhir saat ia masih kelas 8 SMP.

"Eh Zandreos dateng, Kaina kita balik duluan ya nanti dikelas ngomong lagi oke, babay" ucap Gladys.

"Iya Kaina dadah" Viona melambaikan tangan. Kaina heran mengapa mereka langsung pergi saat lelaki yang ditangga tadi datang?

Tapi Kaina masih tetap duduk manis dikursi yang ia duduki. Geng Zandreoz tiba.

Kaisar mendatangi meja Kaina, cowok itu duduk disebelah kanan, dan yang lain berada dimeja lain. Ia yang sedang berada diposisi itu tentu terkejut.

"Eum aku pergi dulu ya" ucap Kaina dan ingin kabur dari tempat, namun tangannya ditahan oleh Kaisar.

"Nanti"

Ia hanya menatap layar ponsel sementara Kaina diam ditempat.

"Aku h-harus masuk kelas." akhirnya, Kaina diperbolehkan pergi namun Kaisar berada dibelakangnya.

Orang yang berada dikantin sangat iri melihatnya, sampai bu kantin pun iri dengan Kaina.

____

Vote & Comments!!!

Seeyou next chapter..

Transmigrasi KanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang