Double up spesial ulang tahun
my boyfie, Lee Jeno! ❤.
.
.Jaemin mengerjap pelan. Pemuda manis itu ingin bergerak ke samping, namun entah mengapa bagian pinggangnya terasa berat. Apakah ada yang menaiki pinggangnya selama ia tidur?! Tidak mungkin itu terjadi, buanglah pemikiran konyolmu Lee Jaemin! batinnya.
"Hhh..."
Jaemin membelalakkan kedua matanya lebar. Itu adalah hembusan napas seseorang?! Dan dengan perlahan Jaemin mendongak. Betapa terkejutnya saat ia menatap seseorang yang tengah terlelap dengan nyaman.
Dan Jaemin baru sadar bahwa kepalanya tenggelam di dada Jeno serta tangan sang suami yang bertengger manis di pinggang rampingnya.
Berarti selama ia tertidur, Jeno tengah memeluknya?! MEMELUKNYA?!
Namun entah mengapa wajahnya terasa memanas dan Jaemin yakin pipinya bersemu merah detik ini. Jaemin semakin menenggelamkan kepalanya di dada Jeno sekaligus mendusal manja di sana.
Jaemin merasa malu sekarang.
"Jam berapa sekarang?"
Deg
Jaemin rasa jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Suara itu sungguh berat sekali dengan pelukan yang semakin mengerat. Jaemin dibuat terkejut lagi karena Jeno beberapa kali mengecup surai hitamnya.
"Nana t-tidak tahu..."
"Memangnya hal yang apa yang kau tahu selama ini?"
"Nana hanya tahu bagaimana caranya memasak," gumam Jaemin pelan. "Pam— maksudnya Jeno lepaskan pelukannya. Nana ingin memasak untuk Jeno. Hari ini Jeno bekerja, Nana tidak mau Jeno terlambat datang ke perusahaan."
Jeno menurut. Pria tampan itu dengan segera melepaskan pelukannya dan berjalan ke arah kamar mandi. Wajah itu begitu datar tanpa ekspresi. Lain hal dengan Jaemin, wajahnya penuh dengan semburat merah akibat pelukan hangat sang suami.
"Apakah Jeno selalu memeluk siapapun yang terlelap di sampingnya?"
Tak mau memikirkan hal bodoh itu, Jaemin langsung beranjak dan merapikan ranjang yang sempat berantakan. Pemuda manis itu langsung turun ke bawah untuk menuju dapur; memasak makanan sehat untuk Jeno, sang suami kaya nan tampan yang sulit ditebak.
Selesai memasak, Jaemin meletakkan masakan buatannya di atas meja. Sebenarnya Jaemin masih takut ketika berdekatan dengan Jeno, tapi ada rasa nyaman juga hangat di saat yang bersamaan. Mungkin karena ia tidak pernah berdekatan dengan orang lain, selain orang tua dan juga sahabatnya, Lee Haechan.
Jaemin melihat Jeno turun dengan langkah yang santai. Suami tampannya itu duduk di sampingnya lalu mengernyit ketika menatap makanan yang ia buat.
"Mengapa masak makanan yang seperti ini?" tanya Jeno dengan nada tidak suka.
"Kenapa? Nana biasanya hanya membuat makanan seperti ini di rumah Ayah. Apa Jeno tidak menyukai makanan ini?"
Jeno tak menjawab, ia langsung merogoh ponsel yang berada di saku celana dan mengetik sesuatu di sana. Melupakan masakan yang Jaemin buat pagi ini.
Apa Jeno benar-benar tidak menyukai masakan yang Nana buat?
"Aku akan pergi bekerja sekarang."
Jeno beranjak dari duduknya dan hendak mengambil tas juga jas, namun tangan mungil itu mencegahnya.
"Biar Nana saja yang membawanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love [NoMin]✓
Short StoryA NoMin Fanfiction ❝Tetap bertahan di sisiku dan jangan pernah meninggalkanku. Jika kau pergi, maka aku juga akan ikut bersamamu.❞ COMPLETED | BOYS LOVE | FLUFF | ROMANCE | MATURE | MARRIAGE LIFE | M-PREG Lee Jeno dan Na Jaemin, adalah dua jiwa yang...