23

248 27 25
                                    

Sorry for typo🙏🏻

.





.


.



.








Hari ini hari terakhir Junghwan mengikuti ulangan akhir semesternya , Junghwan pun kini telah siap dengan seragam juga tas sekolahnya. Ia pun keluar rumah dan melangkah menuju kedai sang ibu untuk berpamitan . Setelahnya Junghwan melangkah menuju halte terdekat yang berada 10 meter dari kawasan perumahan tempatnya tinggal.

Sesampainya di sana , Junghwan hendak mendudukkan dirinya di kursi panjang yang berada di sana, namun sebuah mobil mewah berwarna hitam tiba-tiba muncul entah dari mana dan berhenti di depan halte tempatnya berada . Tak lama pintu bagian penumpang terbuka menampilkan sosok tinggi pria paruh baya memakai pakaian kantoran dengan kaca mata bening yang menghiasi wajahnya. Tatapan matanya terlihat sangat tajam dengan wajah yang datar . Pria paruh baya itu mendekati Junghwan masih dengan tatapan tajamnya.

"So Junghwan".

"Ya tuan, ada yang bisa saya bantu". Sahut Junghwan dengan sopan dan tersenyum ramah.

Plak~

"Jadi kau pemuda miskin tak tau diri yang berani mencintai anakku".

Deg~

Junghwan tersentak kaget di sela memegangi pipi kananya yang memerah bekas dari tampan pria paruh baya di hadapannya itu.

'Jadi pria di hadapanku ini, ayah ruto hyung'

"Apa yang kau punya hingga dengan beraninya kau menjadi kekasih Haruto".

"Sadarlah, kau dan Haruto bagai bumi dan langit. Kalian tak akan pernah bisa bersama selama aku masih bernafas di dunia ini".

"Tuan-

"Diam, jangan berani-beraninya orang rendahan sepertimu berbicara dengan orang terhormat sepertiku" . Potong Tuan Watanabe dengan sarkas juga tatapan tajamnya pada Junghwan.

"Aku tau manusia sepertimu itu hanya menginginkan uang , maka dari itu kau mendekati Haruto dan membuatnya mencintaimu".

Junghwan yang mendengar itu sontak merasa sangat sakit hati , karena ayah dari orang yang begitu di cintainya bisa menilainya serendah itu.

"Katakan saja , berapa uang yang kau butuhkan agar kau mau menjauhi Haruto dan melepaskannya". Ucap Tuan Watanabe dengan tatapan tajam dan remehnya ke arah Junghwan.

"Tidak tuan , anda salah paham. Saya tidak-

"Diam , aku tak butuh ucapan apapun darimu anak miskin". Sarkas Tuan Watanabe, setelahnya pria paruh baya itu pun mengeluarkan kertas cek dari dalam kantong celana kainnya dan menuliskan sebuah nominal yang besar di sana lalu merobeknya dan melemparkannya ke arah Junghwan.

"Itu 500 juta won , ku harap itu cukup untukmu melepaskan Haruto" .  Tuan Watanabe pun segera memasuki mobilnya dan berlalu pergi dari sana meninggalkan Junghwan yang jatuh terduduk ke aspal jalanan seraya menahan tangisannya.

Orange ; Haruhwan ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang