6

15K 1.6K 215
                                    

Si kucing Jeno hampir saja tersedak saat tengah memakan daging yang diberikan Jaemin karena mendengar Jaemin tengah menceritakan semuanya pada Renjun, Haechan dan Jeongin.

Jantung sang kucing berdebar kencang, sial ia pikir Jaemin tak akan berani menceritakan kejadian kemarin.

Jeno bisa mendengar semuanya hening ketika Jaemin selesai bercerita.

Sial, apa ini sudah waktunya?

Jeno berjingkrak terkejut mendengar suara menggelegar.

"Jaem! Kau mendapatkan cerita fantasi itu dari mana? Lucu sekali, hahaha."

"Benar, hahaha. Atau kau melihat sinetron adzab?"

"Ahahah, cukup, perut ku sakit sekali!"

Jaemin hanya melongo tak mengerti, kenapa teman-temannya malah tertawa bukannya mereka harus terkejut?

"Kalian kenapa? Kalian tidak terkejut?" Tanya Jaemin dengan polosnya.

Ketiga temannya bersama-sama mengusap matanya yang mengeluarkan sedikit air karena tertawa.

"Selamat, kau berhasil membuat lelucon, Jaem." Ujar Haechan bangga.

"Benar, dia tahan sekali tidak tertawa saat kita semua membujuknya bahkan sambil menangis,"

"Kalau Haechan pasti sudah tertawa sampai meninggal,"

Jaemin menyipitkan matanya, "kalian tidak percaya? Lihat saja pantat ku, pantatku melebar karena itu."

Atensi mereka teralihkan saat mendengar Jeno terbatuk hingga kehabisan suaranya.

...

"Jangan pernah berani menunjukkan tubuhmu kepada siapapun, kau mendengarku, kitty?"

Jaemin meneguk ludahnya gugup saat Jeno memojokkannya di dinding kamar mandi lengkap dengan suara deep Jeno yang membuatnya merinding.

"A-apa yang kau katakan?" Tanya Jaemin, dia terlalu polos untuk mengerti arti dari kalimat yang Jeno katakan.

"Jika aku tidak terbatuk siang tadi, apa kau akan tetap menunjukkan pantat mu kepada teman-temanmu, hm?"

Jaemin semakin merasa gerah saat Jeno berbisik dengan suara deepnya tepat di samping telinganya, bahkan deru nafas Jeno pun terasa dikulitnya!

"Je-jeno, mundurlah sedikit. Aku, aku tidak bisa bernafas."

Bukannya menurut, Jeno justru semakin merapatkan tubuhnya pada tubuh Jaemin membuat sang empu semakin berdebar kencang.

"Aku sedang marah padamu,"

Mata Jaemin menggeliat tak tenang, mata Jeno seolah menusuk-nusuk pantatnya, sangat menggoda! Entah apa yang sedang ia pikirkan, tapi itu mengalir dengan sendirinya.

"Jawab pertanyaan ku, Jaemin."

Jaemin menahan nafasnya ketika bibir Jeno tepat berada dihadapan bibirnya.

"Jaemin! Apa kau ada didalam? Kenapa lama sekali?"

Jaemin yang terlonjat kaget dengan spontan mendorong tubuh Jeno hingga ia tersungkur.

Jaemin melotot ketika menyadari apa yang baru saja ia lakukan, ia gelagapan melihat raut wajah Jeno yang benar-benar masam.

"Jaem?"

𝐌𝐲 𝐇𝐚𝐧𝐝𝐬𝐨𝐦𝐞 𝐂𝐚𝐭✓【ɴᴏᴍɪɴ】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang