10

10.2K 1.1K 242
                                    

Tubuh Jaemin terhentak keras sementara dirinya menangis dengan kencang.

"Jeno stop, s-sakit." Lirihnya.

Namun seolah tuli, Jeno sama sekali tak menanggapi lirihan sang pujaan hati, malah ia semakin menghentak pinggangnya membuat Jaemin pun semakin memekik sakit.

Jeno terus-menerus menghentak kasar pinggangnya membuat Jaemin yang berada dibawahnya hanya bisa merintih tanpa bisa meronta.

Satu jam berlalu, Jeno akhirnya tersadar. Ia segera mencabut kejantanannya dari lubang sang kekasih.

Ia terkejut ketika menyadari Jaemin telah pingsan, ia kembali merutuki kebodohannya.

"Sial, sial, sial!" Ia pun menjambak rambutnya sendiri, kembali menyesali perbuatan gilanya pada Jaemin.

"Kau menyakitinya lagi bajingan, kau menyakitinya lagi! Hormon sialan!"

Hormonnya sendiri diumpati, tidak habis pikir.

Ia kembali memukuli dirinya sendiri, menjambak rambutnya dan memecahkan kaca rias Jaemin.

"Sialan! Jendral kau sialan!"

Apa yang ia lakukan?! Jaemin-nya kembali tersakiti oleh hormon gilanya! Ia tak bisa menahan emosi ketika Jaemin berbincang mesra dengan seseorang yang bernama Mark itu.

Ia bahkan dengan gilanya membuat Mark tertabrak mobil, ya dia yang melakukan itu pada Mark. Entah bagaimana keadaan lelaki itu, Jeno tidak peduli sama sekali. Ia akan bersyukur jika lelaki itu mati.

Setelah mendapat beberapa luka lebam di pipi dan rahangnya, kepala yang pening karena ia jambak sekuat tenaga dan tangan yang berlumuran darah karena memecahkan kaca, ia bangkit.

Menuju pada ranjang yang disana terdapat Jaemin yang memejamkan mata pingsan dengan darah yang keluar dari selangkangannya.

Jeno memejamkan mata sejenak, ia tak kuasa melihat keadaan sang kekasih yang bahkan karena ulahnya sendiri.

Kapan ia tobat? Entahlah, jika ingat saja.

Ia pun mulai melucuti semua pakaian Jaemin yang tadi belum sempat ia jamah.

Mengambil sebaskom air hangat untuk membersihkan tubuh Jaemin. Setelah itu ia pakaikan pajamas berwarna merah muda pada tubuh Jaemin.

Setelah selesai dengan Jaemin, Jeno berjalan ke dapur untuk sejenak meminum air.

"Jendral,"

Jeno segera menoleh kebelakang, ada Yuta disana. Jeno menarik nafas panjang.

"Kau sudah bisa membawa Jaemin ke negeri Neko."

Jeno mengernyit, "maksudmu?"

"Jangan terus-terusan menyakitinya, ada janin didalam perutnya."

Jeno melotot terkejut, "janin?"

Yuta mengulas senyum, ia menepuk pelan bahu sang adik.

"Selamat, kau akan menjadi Ayah."

...

Jaemin mendesis pelan, tubuhnya terasa sangat kaku, susah sekali untuk digerakkan.

Jaemin mengerjap, "i-ini, dimana?" Monolognya.

Jaemin mengedarkan pandangannya, jam dinding berbentuk kucing lucu, lampu pun sama, dinding bertema kucing putih dan semua hal yang ada termasuk seprai pun bergambar kucing. Sedang dimana ia sekarang?

Jaemin tak lagi berpikiran jauh, karena yang ia rasakan adalah perutnya! Perutnya seolah tengah diaduk-aduk.

Ah, ternyata bukan hanya terasa kaku, perutnya pun terasa begitu mual. Ada apa dengan dirinya?!

𝐌𝐲 𝐇𝐚𝐧𝐝𝐬𝐨𝐦𝐞 𝐂𝐚𝐭✓【ɴᴏᴍɪɴ】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang