Chapter 16 : Retak

21 4 2
                                    


Pada hari setelah Kak Genta dan Muti saling menyatakan perasaan, mereka saling memanggil dengan sebutan 'Sayang' ke satu sama lain. Password facebook pun saling bertukar karena sudah saling percaya. Kedekatan mereka telah memasuki enam bulan. Mereka seperti sepasang kekasih, yang membedakannya hanyalah mereka tidak saling bersentuhan fisik. Kak Genta sangat menghargai prinsip-prinsip yang Muti pegang.

Memasuki bulan ke tujuh, akun Facebook kak Genta kena hack. Berhubung hanya Muti yang mengetahui password nya selain kak Genta, maka Kak Genta menduga itu adalah perbuatan Muti. Ia marah dan tidak mau mempercayai penjelasan Muti. Hubungan baik mereka pun retak, mereka saling memblokir kontak satu sama lain.

Muti sangat sedih karena kak Genta menuduh dirinya, ia merasa amat kehilangan karena hubungan mereka berakhir dengan saling blokir. Dua Minggu berlalu dengan Muti yang masih selalu merindukan kak Genta. Hingga saat Muti sedang studytour ke Bandung, ia membeli kaos pria dengan tujuan ingin menghampiri kak Genta dan memberinya oleh-oleh sambil berusaha memperbaiki hubungan mereka yang retak oleh kesalahpahaman.

Sepulang dari studytour, Muti mendapat informasi dari temannya bahwa Kak Genta sedang ikut pertandingan taekwondo di GOR Cibubur. Andin yang melihat Muti penuh harap untuk bertemu kak Genta akhirnya mengantarkan Muti naik motor ke GOR Cibubur walau jaraknya cukup jauh dan Andin sedang menahan sakit gigi yang membuat kepalanya ikut sakit. Sesampainya di GOR, Muti menghampiri kak Genta yang baru selesai bertanding. Kak Genta baru saja kalah, ia merasa sangat kalut hingga saat Muti menghampirinya ia menunjukkan wajah yang tidak bersahabat. Muti mencoba mengajaknya berbicara, namun ia hanya diam membisu, seakan tidak ada siapapun disampingnya. Muti belum menyerah, ia mengeluarkan oleh-oleh kaos dan memberikannya pada kak Genta. Diluar dugaan, kak Genta menepis pemberian Muti dan pergi meninggalkan Muti begitu saja. Hati Muti terasa tercabik, ia meneteskan air mata tanpa suara.

Andin yang melihat perlakuan Kak Genta terhadap Muti lekas menarik Muti untuk segera pergi dari GOR. "Udah Mut, jangan nangis... ayo pergi. Dasar tuh cowok ga tau terimakasih, ga bisa menghargai orang lain."

"Mungkin dia lagi merasa kacau karena kalah, atau dia masih kesel sama aku karena masih mengira aku yang hack FB nya, makanya sikapnya kayak gitu," jawab Muti sambil berusaha tersenyum dibalik tetes air matanya.

"Udah ga usah belain dia, cowok kayak gitu ga pantes dibaikin sama cewek sebaik kamu. Ayo pulang," ucap Andin menepis pembelaan Muti.

Mereka pun akhirnya pulang. Hari ini bertepatan dengan hari ulang tahun Ibu Muti. Di sepanjang perjalanan Muti mebayangkan andai kak Genta hari ini berbaikan dengannya mungkin mereka bertiga bisa merayakan ulang tahun ibu Muti bersama-sama. Namun kenyataan seringkali mematahkan harapan yang indah dengan cara yang kejam. Muti merayakan ulangtahun ibunya dengan mata sembab.

Another Me in Another World (DID And Bipolar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang