twelve ; nol jikyojwo

286 50 9
                                    

Dayeon melirik jam yang melingkar cantik pada pergelangan tangannya. Tersisa lima belas menit sebelum pergantian shift malam ini.

Berpikir sebentar, dia kemudian menoleh ke samping. Sedikit tersenyum saat melihat wajah yang memerah itu, Dayeon kemudian menempelkan hot pack pada pipinya.

Chaehyun sedikit terkejut dengan perlakuan tiba-tiba Dayeon, dia tatap sebentar lalu mengambil hot pack itu untuk dikembalikan ke yang punya.

“Jangan bertingkah seperti ini, nanti aku salah paham,” katanya yang kemudian berjalan-jalan menikmati semilir angin musim dingin.

Dayeon bergerak menyusul, membuntuti Chaehyun dalam diam.

Karena merasa terus diikuti, Chaehyun balik badan membuat langkah Dayeon juga otomatis terhenti.

Waeyo?” tanya Dayeon saat pandangan Chaehyun terus melekat padanya.

“Bukankah ini menarik?”

“Maksudnya?”

Ani, hanya saja—, bukankah ini sungguh menakjubkan? Kita pertama kali bertemu disini, lalu sekarang balik lagi dengan saling kenal, dan—,” Chaehyun terdiam sebentar,

“Anehnya aku bisa suka dengan—, setengah orang?”

Dayeon berjalan ke pesisir pantai, mengambil batu kecil lalu melemparkan nya jauh ke air. Dia lalu kembali berbalik menghadap Chaehyun,

“Bukan setengah, tapi satu. Kami berbeda.”

“Boleh aku bertanya?” Chaehyun berjalan mendekat.

Dayeon lantas mengangguk, “Apa saja.”

Chaehyun tersenyum manis, lalu menyelipkan surai hitam milik Dayeon yang beterbangan beterbangan bebas tertiup angin malam, ke belakang telinganya.

“Kalau seandainya aku tenggelam di sana, apa kamu akan diam saja?”

Dayeon mengerutkan jidat, “Pertanyaan macam apa itu?”

“Dayeon ini atau Dayeon yang itu, yang akan menyelamatkan aku?”

“Tergantung,” Dayeon mengankat bahu sekilas, kembali melemparkan batu, setelah itu menatap mata Chaehyun lekat sekali, “Tergantung seberapa parah kondisi nya.”

Chaehyun terkekeh melihat wajah serius Dayeon, “Geurol pilryo opsso, aku janji tidak akan merepotkan siapa pun.”

Dayeon cuma diam, menatap punggung Chaehyun yang kini telah sibuk bermain air, “Nomu chuwo!” Dia berteriak kecil.

Dayeon lantas menutup matanya saat angin malam kini berhembus lebih kencang.

Ah, sepertinya prediksi cuaca benar-benar tepat. Sekitar,

3

2

1

Jress. Hujan datang dengan sangat deras, Dayeon yang panik langsung menarik tangan Chaehyun untuk segera berlari mencari tempat berlindung.




;

Dayeon mengintip ke luar. Sial, hujan bukannya reda justru makin lebat dari menit ke menit.

Pandangan nya kemudian beralih lagi ke arah Chaehyun yang sekarang sudah duduk manis di sofa dengan segelas coklat panas.

Ah, kalau sudah begini dia juga tidak dapat melakukan apapun.

Dayeon berjalan perlahan, lalu mendudukkan diri pada karpet tepat di samping kaki Chaehyun.

N(y)00 : Dayeon x ChaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang