tw // brawl , attempted suicide , angst
Chaehyun meringkuk di atas tempat tidur.
Wajahnya pucat dan tubuhnya pun mengurus, tidak ada hal yang ia lakukan selama seminggu ini selain menangis dan terus menangis.
Bahkan makan pun ia lewatkan, benar-benar tidak perduli dengan kondisinya.
Malam itu yang datang adalah Ibunya, Chaehyun tentu saja bahagia sekali dikunjungi seperti itu, kembali merasakan pelukan hangat seorang Ibu.
Dia pun diajak pulang.
Sepanjang jalan Chaehyun dengan perasaan berbunga, menceritakan kehidupannya yang mandiri.
Tapi disaat telah sampai, alis Chaehyun segera menyatu bingung dengan pemandangan ramai pada pekarangan rumah.
Hatinya terasa tidak nyaman.
Dan setelah dilewati lebih lanjut lagi, rupanya sang Ayah tanpa persetujuannya telah menjodohkan Chaehyun dengan seorang pria yang bahkan asal usulnya saja dia tidak tahu.
Chaehyun tidak dibolehkan keluar kamar hingga waktu nya acara dimulai nanti.
Semua alat medianya pun disita, benar-benar dikurung seperti sanderaan.
"Chaehyun?" suara Ayah menggema dalam ruangan yang sunyi sekali itu.
"It's already ten o'clock; you haven't eaten. Do you want to keep torturing yourself?"
Chaehyun tidak menggubris, mencoba menuli kan telinga dibawah tebalnya selimut yang menutupi diri.
Ayah pun mendudukkan diri di sofa kamar Chaehyun.
"Tell me what you want now."
Mendengar penuturan itu, Chaehyun membuka selimut perlahan. Mata sembabnya bertemu dengan milik sang Ayah.
Bagaimana pun juga Chaehyun adalah anak satu-satunya, tidak akan sanggup melihat dia tersiksa.
"Ini demi kebaikan mu."
Chaehyun menggeleng, "Kebaikan macam apa ini? Sedikitpun saja aku tidak merasakan bahagia."
Ayah menutup mata mencoba menahan emosinya, sudah bisa menebak kemana arah topik yang akan dibawa Chaehyun.
Helaan napas terdengar berat.
"All right, then what do you want?"
"I just want to live together with the person I love."
Ayah mengangguk paham, "And she's a girl?"
Chaehyun menunduk, "Sorry."
Ia pun segera turun dari kasur, berlutut di hadapan sang Ayah dengan mengatupkan kedua tangannya.
"Aku mohon, biarkan aku memilih jalan hidup ku sendiri."
Ayah menatapnya ragu bercampur emosi, "Chaehyun, but-,"
"Beri aku kesempatan untuk menunjukkan bahwa aku pun bisa bahagia dengan jalanku sendiri."
Helaan napas berat lagi-lagi keluar, Ayah sedikit tersentuh dengan semangat Chaehyun sekarang, dia nampak berpikir sejenak sebelum kemudian mengangguk meski ragu.
"Baiklah, kamu bisa bawa orang itu kesini."
Chaehyun pun sontak tersenyum lebar, "Yes, okay. Akan ku ajak dia kesini."
KAMU SEDANG MEMBACA
N(y)00 : Dayeon x Chaehyun
Fanfic"In the darkness i find you. Wherever you are, my lens will capture the beauty of you," ©avvtea22 ⚠ gxg! ⚠ some issues of lgbtq+ ⚠ 16+ ⚠ do not take it to serious, just FF okay? ⚠ BACA WARNING NYA! written in bahasa baku, a bit of korean and english...