°• Chapter 20 •°Renjun yang terkaget langsung melepaskan rangkulan itu.
“Siapa?” tanya Renjun heran pada orang yang tiba-tiba memeluknya ini. Ia berpakaian seperti dokter tapi bukannya memeriksa malah melakukan hal aneh.
“Ren? I’m Jaemin.” Pria itu langsung menggenggam tangan Renjun.
“Je-Jaemin?”
sebegitu besarnya Renjun mencoba melupakan masa lalunya, bahkan terapi itupun membuatnya melupakan semua wajah orang-orang ini, agar tidak terbayang lagi.“Maaf aku lupa, dan apakah kamu ingin mengecek ayah ku? Silahkan.” tanya Renjun kaku, menyingkir ke arah kiri Tn Huang.
Jaemin menyerngit bingung, mengapa Renjun sampai lupa pada dirinya, memang semakin dewasa perubahan fisik memang lumayan berpengaruh, tapi Jaemin sudah menyebutkan namanya. Tapi Renjun justru menjauh dan mengalihkan pembicaraan.
“Kondisi papa Huang sudah stabil, dia hanya serangan jantung dan shock sebentar mungkin karena terlalu stress. Papa bisa dirawat dulu disini untuk penyembuhannya, Ren” ucap Jaemin tersenyum setelah melakukan pemeriksaan.
“Baik, terima kasih”
Sejenak keduanya hanya terdiam, Jaemin menatap kearah Renjun, tapi Renjun hanya diam dan melihat kearah papa Huang.
“Ren so sorry, maaf untuk semua yang terjadi dan kesalahanku dulu, maaf” ucap Jaemin membuka suara.
Renjun tak tau akan bereaksi apa, apakah dia juga marah dengan Jaemin, jawabannya tidak tau. Renjun hanya ingin melupakan semua masa-lalunya, tapi tidak juga menerima kembali semuanya. Lebih baik untuknya menjauhi penyebab masalahnya kan, agar kehidupannya yang sudah damai ini tidak terganggu lagi.
Memecah keheningan suara pintu terbuka dan seorang juga masuk kedalam ruangan itu, dengan wajahnya yang juga sedikit panik.
“Jae” sapa Renjun dan langsung masuk kedalam pelukan Jaehyun dan menangis.
“Tenanglah sayang, papa akan baik-baik saja” Jaehyun mengusap punggung Renjun mencoba menenangkan.
Tak Suka. Hanya itu yang ada dalam hati Jaemin saat melihat keduanya berpelukan. Jaemin dengar sangat ketika pria itu menyebut ‘sayang’ kemungkinan besar ia adalah kekasih Renjun. Ia langsung pergi dari ruangan itu, dengan sedikit tergesa yang menyebabkan suara cukup kencang dari pintu tertutup.
Pagi hari Tn Huang pun sadar dengan kondisinya lumayan stabil, Jaemin masuk dan melakukan pemeriksaan, sedikit melihat kearah Renjun yang sedang mempersiapkan sarapan untuk papa nya, kemudian keluar dari ruangan itu. Jaehyun sudah izin pulang duluan saat melihat Tn Huang bangun tadi, dan akan kembali sepulang kantor.
Jaemin masuk ke Ruang inap Tn Huang lagi, Renjun heran kenapa orang ini kembali lagi bukankah sudah melakukan pemeriksaan tadi. Ditangannya sudah ada dua Paper Bag cukup besar dengan merek Restoran terkenal tertulis disana, juga satu kantong plastic putih besar, dan parsel buah juga. Jaemin sebentar menyapa Tn Huang kemudian mendekat kearah Renjun yang sedang duduk di sofa.
“Aku yakin kamu belum sarapan, ini makanlah selagi hangat” ucap Jaemin memberikan kedua Paper Bag
“Dan ini isinya Susu, Roti, beberapa Cemilan. Kamu bisa makan saat menunggu papa Huang” plastic putih itu diletakannya di atas sofa
KAMU SEDANG MEMBACA
The DUFF / Renjun x Dream 00 Line / NoRenMinHyuck
Roman pour AdolescentsAku cuma jadi 'Tempat Penitipan' dari mereka untuk kalian, jadi lebih baik kita jauhan dulu -Hrj The DUFF (The Designated Ugly Fat Friend) bisa dibilang itulah Renjun ditengah 3 orang Sahabat nya Lee Jeno, Lee Jaemin dan Lee Haechan 'Lilin tak akan...