°• Chapter 28 •°‘Huft’
Hembus nafas Renjun, ketika dirinya kini berdiri di depan J-One Korea, sepulangnya dari USA Renjun masih belum memiliki keputusan pasti, akankah ia tetap bertahan di perusahaan ini atau meninggalkan semua yang telah dicapainya disini. Mungkin untuk hari ini Renjun akan mencoba untuk masuk kembali bekerja saja.
Bahkan langkah kaki pun belum sampai di ruangannya, tapi sudah terdengar desas-desus antar karyawan lain mengenai perpisahannya dengan Jaehyun.“Tidak usah didengarkan hyung” ucap Jisung yang datang menghampiri meja Renjun membawakannya Hot Chocolate, ia tau mengenai kabar sahabatnya itu.
Bagaimana mungkin ia memekakan telinga atas gunjingan itu, bahkan untuk bertahan rasanya sedikit sulit, diluar mungkin Renjun terlihat tegar seakan melupakan segalanya tapi Jaehyun pernah jadi orang yang sangat dicintai. Jika saja kedua penghianat itu tidak memiliki buah hasil pergumulan mereka, mungkin saja Renjun masih bisa memaafkan dan membuka hati untuk mantan tunangannya itu. Tapi fakta itu kembali membuatnya sakit.
“Kurasa aku akan Resign dari sini, mungkin saja diluar sana ada perusahaan yang bisa menampungku” entah asal bicara atau sudah bulat Renjun mengatakan keputusannya ini dahulu pada Jisung
“Jika itu sudah menjadi keputusan hyung, yasudah, aku tak menyangka punya Boss brengsek seperti dia” cecar Jisung dengan sedikit geram
Amplop putih yang berisi surat pengunduran dirinya sudah Renjun ajukan ke bagian HRD, tapi justru mendapat penolakan, beberapa hari kemudian ia ajukan lagi, tapi kembali mendapat penolakan. Sangkin geramnya Renjun ia langsung menghadap ke Manager HRD mereka “Kenapa anda selalu menolak pengunduran diri saya tanpa alasan jelas?!” tak peduli dengan bisik-bisik karyawan lain dibelakangnya
“Maaf Renjun, Tuan Jaehyun menolak pengunduran diri anda, beliau meminta saya untuk menahan anda, mungkin lusa ia akan kembali kesini, saya mohon untuk menunggu beliau” jelas manager HRD itu
“Apa! Dasar sialan! Katakan pada bos mu itu keputusanku sudah bulat, Aku Resign!” kesal Renjun meninggalkan ruangan itu, mungkin bisa saja untuk Renjun mundur tanpa pemberitahuan, tapi itu akan merusak image bekerjanya sebagai karyawan yang bermasalah.
Masih dengan rasa galaunya yang coba untuk Renjun tutupi dengan berada di kamar seharian, tiba-tiba ia mendengar Papa Huang memanggil dari bawah
“Injunie, papa mendapat undangan pernikahan anak teman papa, apa kamu mau ikut menemani? Tidak enak bila datang sendiri”
Renjun sadar bagaimana mungkin ia hampir meninggalkan papanya sendirian yang mungkin saja merasa kesepian di masa tuanya jika saja kini ia masih ikut dengan pria itu ke negri orang, benar-benar egois. “Maafkan Injunie pa”“Hm? Kenapa minta maaf? Mau ikut atau tidak pertanyaan papa tadi” sangat ingin Papa Huang mencoba untuk menghibur anak satu-satunya yang sedang patah hati ini
KAMU SEDANG MEMBACA
The DUFF / Renjun x Dream 00 Line / NoRenMinHyuck
Dla nastolatkówAku cuma jadi 'Tempat Penitipan' dari mereka untuk kalian, jadi lebih baik kita jauhan dulu -Hrj The DUFF (The Designated Ugly Fat Friend) bisa dibilang itulah Renjun ditengah 3 orang Sahabat nya Lee Jeno, Lee Jaemin dan Lee Haechan 'Lilin tak akan...