Chapter 10: The Wedding upon the GODS

94 9 1
                                    

@Sebulan kemudian

.
.
.
.
.
.

Akhirnya hari yang dinantikan tiba, walaupun hari yang bagus untuk melangsungkan acara pernikahan tetapi, semua malah diberi kesibukan masing-masing. Pagi itu, sang gadis hanya menutup matanya sambil di rias oleh Siduri dan beberapa wanita lain yang bersedia membantunya di hari besarnya.

Kenapa alurnya jadi seperti ini? Kenapa jadi aneh begini? Tapi apa boleh buat, mungkin cinta sudah tubuh di hati sang gadis itu tanpa disadari. Akhirnya, dia membuka matanya sambil melihat dirinya di cermin seperti bukan dirinya saja.

“...“

‘Ini bukan pernikahan sah bagiku, karena....keluargaku tidak ada disini.. Jika mereka melihatnya mungkin mereka akan protes.‘ gumamnya mencoba tersenyum.

“Sudah selesai. Mari kita pergi. Hari ini Nona Julia sangat cantik melebihi dewi.“ Puji Siduri yang tersenyum.

“Hahaha.. Itu terlalu berlebihan untuk memujiku. Tapi, terimakasih.“ ucap sang gadis berdiri.

“Nona Julia terlihat cantik, indah dan menawan kok!“ Puji Ramis.

Mendengar itu, Julia tersenyum sambil berjalan. Didepan Ziggurat banyak orang telah hadir. Dirinya masih bingung dan malu mengapa ini bisa terjadi. Menghela nafas, ia melihat Gilgamesh memakai pakaian tidak biasa.

Pria bersurai emas itu langsung mengulurkan tangannya dan seraya Julia meraih tangan tersebut. Dengan canggung, ia tersenyum. Banyak yang mengucapkan selamat dan bersorak sorai, Julia melambaikan tangannya sambil tersenyum.

Tetiba Gilgamesh memberikan aba-aba untuk diam.

“Terimakasih untuk kalian semua yang menghadiri Pernikahanku, Raja kalian, Gilgamesh. Aku ingin menobatkan Julia sebagai permaisuriku, dan ratu bagi Uruk. Walaupun para dewa menentang, aku tidak peduli.“ seru Gilgamesh.

Seketika semua bersorak-sorai dengan ramai. Mereka menerima Julia dengan begitu mudahnya.

“Ah, aku jadi malu..“ ucap Julia canggung.

“Kau itu sudah istriku, jadi jangan harap kau bisa kabur.“ ucap Gilgamesh.

Setelah itu, acara penobatan dimulai dan berjalan dengan lancar. Julia tidak bisa berpikir jernih sampai semua acara selesai. Dia harusnya berkeinginan ingin pulang ke Chaldea secepatnya tapi mengapa jadi menikahi Gilgamesh tiba-tiba?!

Matahari pun terbenam di barat, ia pun merasa malam pun datang. Saat di korridor Ziggurat ia melihat Merlin mendatanginya, ia sungguh mengesalkan tersenyum menyebalkan pada Julia.

“Apa kau masih berkeinginan untuk pulang, Julia?“ tanya Merlin.

“Iya, aku harus pulang. Aku bukan berasal dari sini. Keberadaanku hanya akan merusak timeline.“ ucap Julia dengan tegas.

“Jangan khawatir, Fujimaru Ritsuka akan datang sebentar lagi. Kau bisa menunggu dia menyelesaikan Singularitas dahulu sebelum pulang.“ ucap Merlin.

“Baiklah.“ ucapnya cemberut.

Gilgamesh yang sedang duduk di singasananya terbangun. Walaupun pernikahan itu telah digelar dia masih bekerja demi keamanan Uruk. Sungguh pria yang berdedikasi tinggi, ia pun beranjak pergi dan sampai diatap bangunan Uruk. Ia melihat langit berbintang sendirian.

“Oh? Kau akan kesini, Chaldea?
Lilin satu-satunya yang akan menerangi semua bintang!
Kalau begitu datanglah!
Ke dunia dimana Dewa dan Manusia terhubung!
Oh, Master terakhir Umat Manusia!“

Miracle of Golden Star of Singularity ( A Fate Grand Order Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang