Chapter 9: The NEWS That Spread Like Fire

95 7 1
                                    

Keesokan harinya, berita semalam sudah tersebar ke seluruh kota bahkan menjadi topik pembicaraan hangat yang diperbincangkan. Walaupun proposal ini secara sepihak, Julia lebih mementingkan hidupnya sendiri dan kini hidupnya berubah 180 derajat pagi itu. Gadis bersurai emas itu masih memikirkan kalau semalam itu mimpi buruk, tapi dia merasakan sedikit aneh pada bibirnya tapi ia menghiraukannya.

Tidak ada yang berubah kecuali tatapan orang-orang disekitarnya. Gadis itu sedang duduk termenung didekat jendela kamarnya dan kedua pelayannya malah menggosip didepannya, tidak apa sih cuma ya..

Tiba-tiba ada ketukan dari pintu yang memberitahunya kalau Gilgamesh mengajaknya makan siang bersama. Gadis itu mau tidak mau menemuinya lagi, walaupun sebenarnya ia tidak rela.

‘Apa aku melupakan sesuatu yang paling penting?‘ gumamnya.

Seketika di Chaldea, Romani bersin sambil menatap layar memeriksa kondisi Ritsuka. Lalu, Da Vinci yang sekilas menakuti-nakuti sang direktur baru itu. Kembali ke Uruk, Julia akhirnya sampai di ruang makan yang megah, dan disana ia melihat pria itu lagi dan duduk ditempat yang disediakan.

“Jadi bagaimana hari-harimu?“ tanya Gilgamesh.

“Biasa saja, memangnya kenapa?“ ucap Julia memegang gelang di genggamannya.

“Seharusnya seseorang yang akan menjadi permaisuri raja itu merasa bangga dan menikmati hak barunya. Kenapa kau tidak?“ ucap Gilgamesh menatapnya.

“Sangat disayangkan, aku tidak tertarik dengan hak-hak istimewa tersebut. Kenapa kau memilihku, Gil?“ tanya Julia.

“Karena kupikir kau pantas. Latar belakangmu juga mendukung, apalagi?“ ucap Gilgamesh.

Apa yang Gilgamesh katakan benar. Von Wincott di masa depan memimpin kerajaan, Julia dan Susannah adalah Putri Raja. Bukan bangsawan biasa yang menguasai barat Eropa. Tetapi, Julia tidak mementingkan semua hal itu. Dia berharap ia bisa hidup normal seperti gadis lainnya. Mempunyai gelar ada beban serta tanggung jawab untuk di emban.

“Itu benar. Tapi, aku bukan berasal dari sini kamu yakin dengan pilihanmu?“ ucap Julia menatap lagi.

“Pilihanku tak pernah salah. Sejak aku melihatmu, aku ingin memilikimu. Jadi, terima sajalah.“ ucap Gilgamesh tersenyum menarik dagunya dengan tangan kanan.

Seketika, jantung sang gadis mulai berdetak kencang karena melihat senyuman Gilgamesh. Pria yang menjadi raja itu jarang tersenyum. Bahkan, Siduri yang ada dipojok tertawa pelan melihat reaksi Julia yang tersipu-sipu malu.

Kemudian, mereka melanjutkan makan siang dan sambil berbincang. Gilgamesh melihat Julia berbeda dari wanita-wanita yang pernah ia 'tiduri'. Julia memiliki banyak ekspresi menarik yang belum pernah ia lihat.

“Gil.“ panggilnya.

“Ya?“

“Kalau kau bersikeras menjadikan aku pendampingmu, aku akan menerimanya. Tetapi, aku akan mengawasimu.“ ucap Julia menunjuknya dengan jari telunjuk.

“Terserah, aku tak punya masalah dengan itu.“ ucap Gilgamesh mengusap kepalanya dengan lembut.

“Baiklah. Apakah kau sibuk hari ini?“ tanyanya.

“Tidak. Mengapa?“ jawab Gil.

Mendengar hal tersebut, Julia mengajakknya untuk pergi ke luar, kali ini kencan pertama mereka. Kemarin Merlin sudah mengajaknya jalan-jalan, tapi kali ini ia mau mengajaknya pergi juga. Siduri pun memberi izin dan harus pulang sebelum matahari terbenam.

.
.
.
.
.

@Chaldea

Ritsuka dan Mash kembali selamat setelah berhasil memecahkan permasalahan di Singularitas keenam walaupun kali ini terasa lebih susah dari biasanya. Tapi dia mengkhawatirkan Julia, ia bersama Ozymandias saat di piramida terbang itu. Kekhawatirannya menghilang saat ia melihat kehadirannya. Ozymandias beserta Nitocris selamat dari insiden itu.

“Hahahaha, kau pikir aku akan mati saja begitu? Aku adalah Pharaoh terkuat sepanjang masa. Tapi kuakui, aku melakukan hal yang tidak biasanya.“ ucap Ozymandias merasa bangga tapi tidak begitu saja.

“Kita selamat berkat Nona Edenia. Kalau bukan karena dia, kita mungkin sudah mati, Pharaoh Ozymandias.“ ucap Nitocris tersenyum.

Pertama kalinya bagi Nitocris bahwa kehidupan harus dihargai dan digunakan sebaik mungkin dan jangan pernah untuk disia-siakan.

“Jangan memujiku dulu, Nitocris. Semua karena Ozymandias terlalu percaya diri makanya aku harus melakukan ini. Tapi, kalian baik-baik saja, itu sudah cukup.“ ucap Susannah.

Susannah adalah kembar identik dari Julia. Meskipun begitu dia lebih sering dipanggil dengan sebutan Edenia Cordelia daripada nama aslinya. Rambutnya yang berwarna pink  nan panjang dan corak matanya yang biru yang memesona Ozymandias sendiri.

“Selamat datang kembali, Ritsuka. Beristirahatlah dulu untuk beberapa hari kedepan. Kau juga, Mash.“ ucap Romani mendatangi mereka.

“Baiklah. Aku memang sedikit kelelahan juga sih. Ayo Mash.“ ucap Ritsuka.

Gadis berambut pink pendek itu mengangguk pelan, “Ya, senpai!“

Miracle of Golden Star of Singularity ( A Fate Grand Order Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang