Chapter 2: Stranded in Unknown LAND

110 10 0
                                    

Pagi yang begitu cerah dimana sang Raja sedang melakukan pekerjaan rutinnya sambil memegang beberapa tablet yang harus diperiksa sesegera mungkin. Setiap hari ia mengawali hari-harinya dengan mengemban tugas bagi negaranya tapi tiba-tiba kehadiran seseorang. Sang Raja meminta pengawalnya untuk datang ke ruangan yang ia sebutkan, lalu dalam beberapa saat ia mendengar teriakan seorang gadis yang meminta untuk dilepaskan. Gadis bersurai pirang pun langsung kebingungan tentang dimana ia berada sekarang. Ia pun menatap sang Raja itu, ia memang tampan dan memiliki tubuh yang bagus tapi tak seharusnya ia terkesima dengan hal tersebut saat ini.

Sang Raja itu mulai melihat siapa yang tak diundang masuk dalam Ziggurat tanpa izin, matanya yang mereka menatap birunya mata gadis itu dengan tatapan menganggu pemandangan saja. Wanita merangkap menjadi sekretaris Gilgamesh juga sedikit kebingungan mencerna kedatangan gadis itu dan seketika ruangan pun itu menjadi lebih ramai seperti biasanya. 

"DIAM!" seru sang Raja agar para prajurit dan menterinya untuk tidak membahas kedatangan gadis itu. Mata merahnya pun mengetahui kalau ia datang dari masa depan.

"Dimana aku? Tiba-tiba saja aku di ray shift kesini dan lancang sekali mereka menahan seorang magi sepertiku." ucapnya dengan nada tinggi.

"Kau tidak tahu dimana dirimu? Kalau kau tidak tahu, mengapa kau kesini? kau menganggu pemandangan saja, anjing kampung!" ucap sang Raja.

"Apa kau bilang? Anjing kampung? kau pikir kau siapa hah?" ucap Julia yang mulai marah dan menunjuknya.

"Aku? Aku adalah Raja yang memerintah Uruk dan memiliki kekayaan tanpa batas didunia ini, akulah Raja Gilgamesh!" ucapnya secara lantang. 

'GILGAMESH? Jadi aku terdampar di Singularitas ketujuh? Hahahahah! Sialan kau Romani!'

"Kau bisa memanggilku Julia. Sebenarnya, aku terdampar disini tanpa tahu bagaimana pulang. Jadi..." ucap Julia menenangkan dirinya.

"Aku tak punya waktu mengurusi orang yang terdampar atau tersesat. Kalau kau ingin bantuanku, buktikan dulu kalau kau memang layak. Siduri, berikan dia kamar di Ziggurat dan berikan dua pelayan untuk membantunya sehari-sehari." ucap sang Raja. 

Siduri pun mengangguk dan berjalan menuju sang gadis itu, Julia ingin bertanya lebih banyak lagi tapi sepertinya sang Raja memang sibuk setiap harinya. Ia pun berjalan di lorong dan berkenalan dengan Siduri. Dia wanita yang sangat baik dan memberitahukan apa yang terjadi di Kerajaan ini secara langsung. 

Sesampainya di sebuah kamar yang ditunjukkan oleh Siduri, ia menyuruhnya untuk istirahat sejenak hari ini dan bisa mulai bekerja keesokan paginya. Lalu, tanpa aba-aba dua gadis paruh baya yang memperkenalkan diri sebagai Theta dan Ramis yang akan membantunya untuk keperluan sehari-hari. Gadis itu masih memikirkan perkataan Romani saat itu, maksudnya apa melakukan ini semua? 

Saat sedang melamun, dia kedatangan seorang magus yang menyebut dirinya Merlin. Sedikit terkejut karena seharusnya ia berada di Avalon saat ini. Tapi dia summon oleh Gilgamesh? Sangat menarik.

"Selamat datang di Uruk, Julia!~ kalau ada apa-apa, aku akan menjadi kakak yang baik bagimu! hahahaha!" ucapnya dengan girang.

"Terimakasih untuk sambutan hangatnya, Merlin." ucapnya sambil tersenyum.

Gadis bersurai emas itu lalu bertanya-tanya, kehidupan apa yang akan ia jalani di Uruk? kalau ini Singularitas ketujuh bukannya ia menunggu kedatangan Ritsuka dan Mash? Tapi, sayangnya ntah kapan itu akan terjadi. Jadi mau tidak mau, ia harus bekerja agar sang Raja mau membantunya. 

Miracle of Golden Star of Singularity ( A Fate Grand Order Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang