#22 ; Their Next Plan

219 44 0
                                    

heii maaf! aku lupa update ㅠㅠ

Setelah menghadapi serangan tak terduga, Sungchan dan timnya segera memeriksa diri mereka sendiri apakah terluka dalam atau tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menghadapi serangan tak terduga, Sungchan dan timnya segera memeriksa diri mereka sendiri apakah terluka dalam atau tidak. Tidak memiliki luka yang begitu dalam, akhirnya Sungchan hanya memberikan kompres pada perutnya yang telah memerah tersebut.

Ia melihat ke arah Agen I, tampaknya ia terluka jauh lebih parah. Bocah berusia 10 tahun itu memang tidak berlatih dengan telaten untuk membela diri, tetapi setidaknya ia telah mengusahakan yang terbaik untuk menahan dan menyerang.

Maka dari itu, Sungchan menghampirinya dan membantu Agen U untuk mengobatinya. Tampak luka di sudut bibir, pipi, dan juga daerah di sekitar alisnya. "Ini udah termasuk proses yang baik, setidaknya lo nggak ditinju tepat di hidung."

"Yah, gue juga bersyukur, Agen Jung. Kalau aja gue nggak nyimak sewaktu kelas bertahan, mungkin gue udah babak belur," kata Agen I sambil mengompres luka di alisnya.

"Kalau gitu, untuk misi kita selanjutnya, lo mau kan cuma diam di sini dan memantau lewat kamera?" tanya Sungchan.

"Kayaknya itu emang tugas gue, tiap kali ada misi, 'kan?" Agen I tersenyum pada Sungchan, yang akhirnya Sungchan mengusap-usap rambutnya sebelum ia berdiri dari sisi Agen I.

Barulah ia memandang ke arah rekan-rekannya yang lain dengan serius. "Gue perlu bukti-bukti tentang Jaehoon yang bisa mendukung kesempatan kita untuk datang ke acara perusahaan Siwon, lusa."

"Kita harus ke sana," ucap Sungchan dengan tatapan tajam, "karena kita belum tahu dengan jelas, apa sebenernya rencana Jaehoon ke Siwon."

Maka malam itu, Sungchan dan timnya menyusun bukti dengan sedemikian rupa sehingga izin dapat diberikan pada mereka. Sejauh ini, Sungchan masih belum menyadari bahwa gelang yang selalu ia bawa ke mana-mana di kantongnya itu, telah kembali ke pemiliknya.

Entah bagaimana reaksinya saat mengetahui bahwa gelang itu menghilang dari genggamannya.

•••

Seusai pertemuan tersebut, mereka pun berpisah dengan kelompoknya masing-masing. Jeno dengan dua kawannya, Ningning dengan saudaranya, dan Kyra dengan teman satu rumahnya. Kyra memutuskan untuk langsung kembali ke rumahnya dengan mobil yang dikendarai oleh Hendery.

Dalam perjalanan, ponsel Kyra berdering. Kun yang duduk di samping Kyra turut menoleh, apalagi saat Kyra tampak mengangkat panggilan itu dengan sedikit keheranan. Sampai akhirnya Kun tahu bahwa yang menghubunginya adalah ayahnya.

"Halo, selamat malam, Ayah."

"Oh, jadi Ayah nggak bisa pulang malam ini?" tanya Kyra, lalu ia mengangguk-angguk. "Istirahat ya, Ayah. Jangan terlalu mikirin pesta lusa nanti, karena semuanya pasti berjalan sesuai rencana."

Kyra tampak tersenyum tipis. "Ya, sampai ketemu, Ayah."

"Lagi?" Yangyang tampak memandang Kyra yang berada di sampingnya dengan heran. Kyra menggidikkan bahunya seraya terkekeh dan menyimpan ponselnya.

[3]✔️End of The Mafia : FINALE °'|| NCT2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang