#19 ; A Piece of Clue

306 59 15
                                    

hai, aku membawa berita kurang menyenangkan :) tapi sebelum itu, mari baca ceritanya dulu xixi

hai, aku membawa berita kurang menyenangkan :) tapi sebelum itu, mari baca ceritanya dulu xixi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para pria itu berlari mengikuti Shotaro yang memimpin arah. Tampaknya kali ini pun mereka telah menemukan tempat untuk menyembunyikan diri lagi.

Letaknya tidak begitu jauh dari markas awal mereka, tetapi cukup tersembunyi. Mereka bahkan tidak membawa alat digital apapun yang bisa memicu mereka ditemukan lagi.

"Pecahkan semua kamera yang bisa kalian temukan!" seru Shotaro pada seluruh bawahannya.

dor! dor!

Shotaro langsung menoleh saat mendengar suara tembakan. Ternyata tembakan tersebut bersumber dari Jaehoon yang menembaki beberapa kamera.

Buru-buru Shotaro menahan tangan Jaehoon untuk menembak lagi, sehingga perilaku tersebut membuat Jaehoon memandang Shotaro dengan keheranan.

"Apa? Kenapa menghentikanku? Lepas!" serunya.

"Jangan gila, kita masih ada di dekat mereka. Tembakan ini akan memancing mereka ke sini!" balas Shotaro.

"Kalau begitu sebaiknya kau cari lagi tempat untuk kita bersembunyi!" balas Jaehoon dengan mata tajam, menatap Shotaro jengkel.

Jika Shotaro tidak salah tangkap, maka Jaehoon menganggap semua ini adalah salah dari Shotaro. Maka dari itu, Shotaro mundur satu langkah dan melirik ke arah kamera pengawas yang telah ditembak oleh Jaehoon.

Ia tersenyum miring sambil menatap ke arah Jaehoon. "Kalian semua, cepat cari tempat berlindung untuk bos besar kita, atau kalian akan ditembak."

Mendengar hal tersebut, semua bawahan Shotaro dan Jaehoon segera berpencar ke sana kemari untuk mencari tempat persembunyian. Beberapa dari mereka juga mengawasi jalanan.

Barangkali tim agen yang mengincar mereka sebelumnya telah berhasil menemukan jejak mereka kemari.

Jaehoon langsung memandang ke arah Shotaro yang sedari tadi tidak berhenti menatapnya. "Apa masalahmu?"

"Apa masalahku? Tidak berhasil memberikanmu tempat bersembunyi dengan tenang."

"Tidak, kenapa kau terus-menerus memandangiku seperti itu? Aku membencinya," ucap Jaehoon yang ditertawai oleh Shotaro.

"Itu pujian, Bos. Tampaknya bidikanmu sudah tepat sasaran," sahut Shotaro sambil menunjuk salah satu kamera pengawas.

Kamera yang terletak begitu tersembunyi di balik kegelapan, berhasil ditembak oleh Jaehoon dalam sekali tembak dalam hitungan waktu yang cepat.

"Sepertinya tidak sia-sia aku mengutukmu dalam hati tiap kali aku mengajarimu menembak sejak awal pertemuan kita," lanjut Shotaro lagi.

"Kau apa?"

"Kenapa kesal? Setidaknya aku menahannya dalam hatiku. Ayolah, itu pujian," kata Shotaro dan di saat yang bersamaan salah satu anak buahnya menemukan tempat untuk bersembunyi.

[3]✔️End of The Mafia : FINALE °'|| NCT2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang