#30 ; Become A Fugitive

194 40 8
                                    

halo! siapa di sini yang lagi uts?!?!

Jaemin, Jeno, dan juga Renjun sedang berada di jalanan kala berita tersebut meluas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin, Jeno, dan juga Renjun sedang berada di jalanan kala berita tersebut meluas. Tentu saja mereka sadar bahwa orang-orang di sekitar mereka telah mengenali bahwa di antara ketiganya adalah sang idola.

Saat mereka sedang berada di jalan raya untuk menyebrang, sebuah pemberitaan darurat ditayangkan di LED TV besar di sebuah gedung tinggi di antara jalanan tersebut. Mulanya ketiganya tidak begitu memperhatikan, tetapi saat nama Jeno dan Jaemin disebut, mereka mulai keheranan.

Keterkejutan mereka bertambah saat identitas mereka sebagai mafia dikuak secara detail oleh presenter tersebut. Dan seketika, Jeno dapat merasakan tatapan tajam di sekitar mereka.

"Kita bakalan mati kalau nggak lari sekarang," ujar Jaemin dengan bisikan.

"Gue pikir kita udah mati," sahut Renjun.

Jeno yang berada di tengah-tengah mereka pun menggenggam tangan keduanya. Dan ia langsung berlari tanpa aba-aba begitu lampu merah menyala.

"Kampret!" seru Jaemin yang tak sengaja menjatuhkan roti yang sedang dimakannya.

Ketiganya segera berlari tanpa tujuan, tetapi yang mereka tahu, kerumunan bukanlah jawaban untuk saat ini. Sampai akhirnya mereka menemukan sebuah toserba yang sudah tutup dan segera bersembunyi di balik pagar tinggi.

Selesai bersembunyi, sayup-sayup mereka mendengar suara beberapa orang yang mencari-cari keberadaan mereka. Beberapa bahkan menyebutkan nama Jeno serta Jaemin.

Ketiganya bernapas secara pelan-pelan untuk menghapus keterkejutan dalam jantung mereka. Barulah, Jeno membuka ponselnya dan menemukan nama dirinya dan Jaemin menjadi pembicaraan.

"Sialan ...," desis Jeno.

"Ke mana kita sekarang?"

"Rumah Kyra nggak mungkin kayaknya ...."

"Kita coba liat yang lain pergi ke mana dulu," kata Renjun sambil mengambil ponsel di tangan Jeno. Lalu ia menemukan pesan dari Ten. "Rumah sakit?"

"Hah?"

Renjun menunjukkan layar ponsel Jeno pada Jaemin juga Jeno. "Bang Ten minta kita buat ketemu di rumah sakit daerah ini, dia udah kasih map-nya."

"Itu jauh banget, sinting. Kita bahkan nggak punya kendaraan buat ke sana," omel Jeno, kesal sekaligus kelelahan.

"Yah, kita bakal langsung diburu setelah naik kendaraan umum."

Ketiganya pun bersandar pada pagar sambil berpikir mengenai bagaimana cara mereka kabur. Dan ternyata mereka menemukan jawabannya. Terutama Jaemin. Ia membisikkan rencananya pada Jeno dan Jeno memberitahukannya pada Renjun.

Renjun memandang ke arah mana yang Jaemin maksudkan, kemudian ia menghela napas. "Kalau gagal, kita bakal menyerahkan diri ke kantor polisi?"

"Nggak," jawab Jeno. "Kita bakal pura-pura pingsan, jadi kita bakal dibawa ke rumah sakit terdekat."

[3]✔️End of The Mafia : FINALE °'|| NCT2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang