#41 ; Request

314 40 12
                                    

Sekumpulan agen telah mengisolasi mal tersebut, dan setiap preman telah dibawa pergi menggunakan truk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekumpulan agen telah mengisolasi mal tersebut, dan setiap preman telah dibawa pergi menggunakan truk. Kecuali Jaehoon, yang wajahnya telah membiru dengan luka menganga di sekujur tubuhnya. Dokter yang telah tiba di lokasi juga sulit untuk mengidentifikasi apa saja yang telah terjadi oleh Jaehoon, atau lebih tepatnya, apa yang sebenarnya telah melukainya dengan separah ini tetapi masih tetap membiarkannya hidup.

Jauh dari kumpulan para agen, anggota NCT yang telah berpisah dari para agen, mendapatkan bagian mereka. Yaitu kendaraan untuk pergi menjauh, sesuai janji Sungchan. Sungchan juga masih berada di sekitar mereka. Keadaan begitu sunyi, tidak ada yang membuka pembicaraan lagi setelah Sungchan memberikan mereka kendaraan. Keheningan itu tercipta setelah mereka melihat bagaimana Kun yang penyabar itu telah meledak dan nyaris membunuh Jaehoon.

Mereka juga melihat Kyra yang sudah berada di dalam peti, dengan keadaan sudah tidak bernyawa ketika Hendery sempat menangkapnya, tetapi kepala Kyra sudah terlebih dahulu membentur lantai. Kini Hendery juga sama diamnya, memandang kosong ke arah tangannya. Semuanya diam, terpukul. Perasaan mereka campur aduk.

Apakah ini kesalahan mereka?

"Saya rasa, permintaan maaf saja tidak akan cukup."

Akhirnya, Sungchan kembali membuka suara. Perkataan itu membuat Taeyong melihat ke arahnya, lalu berjalan mendekati Sungchan. Tangan Taeyong menyentuh kerah baju Sungchan, membuat rekan tim Sungchan berada dalam posisi bersiaga. Akan tetapi, Sungchan menyuruh mereka diam melalui isyarat tangannya.

"Kalau Kun marah sama Jaehoon, gue rasa lo juga harus ngerasain rasanya jadi Jaehoon, dari gue," kata Taeyong dengan suara serak yang tertahan, tetapi masih terdengar betapa terluka dan marah darinya.

"Kalau menurut Anda itu harus, mungkin kita perlu--"

BUGH!

"Agen Jung!"

Kelima rekan Sungchan memposisikan posisi pertahanan untuk melindungi ketua mereka dari serangan tak terduga, sedangkan sisanya membantu Sungchan untuk berdiri. Darah segar sudah mengalir langsung dari bibir Sungchan, ternyata pukulan Taeyong tidak melemah sama sekali setelah mengatasi semua serangan dari bawahan Jaehoon. Atau memang inilah kekuatan dari perasaan emosional?

"Biar," kata Sungchan dan menyuruh Hall serta Liver untuk mundur, "ini bagian dari tanggungjawab."

"Hm, tanggungjawab." Taeyong mendengkus.

"Namun, bukan berarti saya tidak akan menangkis," sahut Sungchan dengan posisinya untuk berjaga-jaga.

Tanpa aba-aba, Taeyong melayangkan tinjunya ke arah Sungchan, menghajarnya dengan kaki, pukulan, tendangan, hingga Sungchan sendiri tidak bisa membaca pergerakan Taeyong. Ia tiba-tiba merasa kalau ia tidak bisa berbuat apa-apa. Sampai akhirnya Sungchan terjatuh di tanah dengan wajah penuh luka dan biru, Taeyong pun berhenti.

"And all of those blood, won't make Kyra even alive. This, is a waste of time."

Taeyong bergerak menjauhi Sungchan dan menyuruh rekan-rekannya untuk memasukkan Kyra ke dalam mobil. Mereka akan menyelenggarakan pemakaman tertutup untuk Kyra, agar semuanya bisa berduka dengan tenang. Mengingat, merekalah yang tersisa saat ini untuk Kyra.

[3]✔️End of The Mafia : FINALE °'|| NCT2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang