aqeela gugup setengah mati!
"Ada apa denganmu?" Seringaian rassya terkadang membuat aqeela kesal. Ancamannya itu tidak pernah main-main.
"Kamu serius mau melakukannya?" Tanya aqeela gugup.
"Melakukan apa?" rassya balik bertanya, tangan kanannya menurun membuat aqeela berpikir rassya mau menyentuh sesuatu.
"Anu..." aqeela pun memejamkan matanya menahan napas. Tangan rassya yang ada di pinggangnya mengerat dan menariknya dengan gerakkan lembut. Tiba-tiba saja terdengar suara yang menyadarkan aqeela.
Suara pintu yang terdengar dari belakangnya. Rupanya sejak tadi ia bersandar di pintu itu dan rassya membukanya!
"Kamu pikir aku mau melakukan apa?" rassya menaikkan satu alisnya. Perlahan ia tersenyum geli melihat ekspresi aqeela, "Aku hanya mau mandi, tapi kamu menghalangi pintu ini. Berterimakasihlah padaku karena aku tidak membiarkanmu terjatuh saat membuka pintu ini."
fakeeeeeee!
aqeela melebarkan kelopak matanya. Bos muka tembok ini rupanya sedang mengerjainya! Sekaligus... menyelamatkannya agar ia tidak terjatuh saat pintu dibuka. Di satu sisi Rassya membuatnya malu dan di sisi lain pun membuatnya kagum. Mau tak mau Aqella harus menerima perlakuan lelaki itu walau dengan hati yang kesal, "Terimakasih, Tuan!"
"Bagus, minggir!"
"Siang bolong gini mandi, gak takut panuan?" Kata aqeela sambil bergeser ke kiri membiarkan rassya lewat. rassya tak mengatakan apa-apa lagi. Lelaki itu masuk begitu saja kemudian menutup pintunya membuat aqeela menggerutu.
Hampir satu jam aqeela menunggu rassya mandi. Mandi lelaki itu seperti perempuan saja. Entah apa yang dia lakukan di dalam sana. Mandi susu? Mandi cairan emas? Lulur berlian? Bilas pakai perak? Cebok pakai mutiara? Kira-kira berapa tahap yang dilalui rassya untuk membersihkan badannya ya? aqeela senyam-senyum sendiri membayangi hal itu. Belum lagi bayangan rassya yang mengguyur kepalanya di bawah shower terlintas dalam benaknya. Oh sek-....
Kotornya pikiranmu, qeel! Kayaknya harus disapu pakai garpu biar mesumnya hilang!
Aqella duduk di tepi kasurnya menatapi pintu yang membatasi Rassya sedang mandi di dalam sana. Sambil bersenandung kecil ia gerak-gerakkan kakinya. Namun, tiba-tiba saja terlihat bayangan di dinding, bayangan itu berasal dari jendela di belakangnya. aqeela pun berbalik dan matanya menangkap seseorang berpakaian serba hitam namun orang itu langsung pergi saat ia menatap matanya yang tajam.
"Siapa?!" aqeela berteriak dan menggunakan kruknya menghampiri jendela. Sayang sekali orang itu telanjur melompat dari balkon seolah dia adalah ahlinya. aqeela melihatnya berlari di halaman dengan tergesa hingga masuk ke sebuah mobil hitam.
"Siapa dia? Apa dia maling?" aqeela berpegangan balkon menatap sekitarnya waspada. Tiba-tiba,
"Aaaaaa!!" Tangan aqeela ditarik paksa oleh seseorang.
"Ada apa?" Suara rassya.
"Kamu? Ya ampun ngagetin aja!" aqeela melingkarkan tangannya di pinggang rassya dan bersandar di dada polos lelaki itu.
"Aku kira siapa yang narik tangan aku."
"Sedang apa kamu di sini? Kamu bisa saja jatuh ke sana."
"Tadi ada---," Perkataan aqeela menggantung. Rasanya tidak perlu ia beritahu pada Rassya kalau ada orang yang mau menerobos kamar ini.
"Ada apa?"
"Gak ada apa-apa kok, aku di sini cuma pengin ngerasain udara segar. Lagian kamu sih mandinya lama banget, satu jam lebih, bete lah aku nunggunya."
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED [END]
Fanfictionsebelum baca follow dulu dong... kelanjutan kisah seorang gadis yang terpaksa menikah dengan boss nya sendiri. hanya karena kesalahan yang bahkan tak disadarinya aqeela terpaksa menandatangani perjanjian tertulis. lalu apa jadinya jika aqeela menika...