"Carikan gaun yang pas untuknya," kata rassya pada Rea. Lewat tatapan rassya, aqeela langsung mengerti kalau rassya menyuruhnya mengikuti Rea. Akhirnya aqeela mengikuti Rea masuk ke bagian dalam butik. aqeela sempat menoleh ke arah rassya, lelaki itu sedang menelepon seseorang.
"Semua gaunnya sangat indah. Aku bingung," ucap aqeela pada Andria yang entah sejak kapan sudah berjalan di sampingnya. aqeela melihat beberapa gaun di sisi kanan dan kiri yang dibungkus rapi oleh kotak kaca. Seolah tidak sembarang orang yang bisa menyentuh gaun itu. Melihat price tag gaunnya saja membuat aqeela menelan ludah.
"Semua gaun ini tidak ada apa-apanya, dear. Kamu belum melihat gaun khusus yang dirancang Rea," kata Andria dengan suara gemulainya.
"Gaun khusus?"
"Khusus untuk keluarga terpandang seperti kalian."
"Yang terpandang itu keluarga suamiku." aqeela terkekeh.
"Pernikahan menyatukan keluarga bukan?" aqeela pun mengangguk setuju.
"Pokoknya gaun-gaun itu khusus keluarga yang dikenal Rea saja. Kamu tenang saja, okay? Rea pasti menemukan gaun yang sangat pas untuk kamu."
"Oke."
Hening. Sampai mereka berdiri di depan pintu berwarna perunggu yang berkilauan oleh permata. Kemudian mereka masuk ke ruangan itu. Seketika aqeela terpana melihat seisi ruangan. Puluhan gaun indah di tata melingkar.
Gaun rancangan Rea luar biasa. aqeela merasa rancangan gaunnya yang bekerjasama dengan Mrs. Angela tidak apa-apanya dengan rancangan Rea yang wah ini. Kebanyakan gaun rancangan Rea yang mengembang di bagian bawahnya, ada beberapa yang hanya selutut tapi memiliki ekor gaun sekaki.
"Bagaimana? Kamu bisa memilih salah satunya," ucap Rea. Wanita itu berdiri tidak jauh dari aqeela.
"A-aku bahkan gak tahu yang mana yang pas untukku. Semua ini terlalu indah, aku merasa gak pantas." aqeela terlihat linglung.
"Jangan merendah. Semua gaun ini pantas untukmu, suamimu bisa saja membeli semuanya bahkan butik ini sekali pun. Pilih saja yang kamu suka." Rea tersenyum lembut.
"Atau kita coba gaunnya satu per satu bagaimana?" Karena aqeela diam saja Rea memberikan penawaran. aqeela tak punya pilihan selain menganggukkan kepalanya.
Rea dan Andria langsung sibuk. Dimulai dari Andria yang mengomentari riasan wajah aqeela hari ini untuk menyocokkannya dengan gaun. aqeela langsung tahu kalau Andria adalah penata rias wajah andalan Rea, itu pun setelah Rea membenarkannya. Sebenarnya Rea bisa saja menyuruh pelayan di butiknya untuk melayani aqeela, tapi karena aqeela pelanggan khusus jadi Rea yang mengambilkan tiga gaun di tangannya untuk aqeela coba.
"Mr. rassya bilang kamu mau datang ke pesta pertunangan sahabat kamu," ujar Andria.
"iyaa."
"Aku akan merias wajahmu sedikit. Nanti malam kamu akan terlihat sangat cantik berkat tanganku."
"Aaaaa! gak mau, nanti kamu dandanin aku kayak lenong." aqeela menangkup pipinya membuat Andria mendengus.
"Kamu meragukan aku?"
Rea terkekeh, "Andri, uhm maksudku Andria itu penata rias internasional. Kamu jangan khawatir, aqeela. Ayo ikut aku untuk mencoba gaun ini."
aqeela langsung ikut Rea ke ruangan ganti, meninggalkan Andria yang mengerucutkan bibir tebalnya.
Memiliki tubuh kekar seperti laki-laki pada umumnya tapi berdandan seperti wanita membuat aqeela geli sendiri dengan Andria.
"Kamu coba gaun satu ini ya, aku akan memanggilkan rassya. Kita lihat bagaimana reaksinya ketika melihatmu memakai gaun ini."
"Tapi, aku harus menemukan yang pas dulu, Rea."
"Tidak masalah, dicoba saja," Rea mengedipkan sebelah matanya lalu pergi untuk memanggilkan rassya.
aqeela mengelus gaun yang direbahkan Rea di atas matras putih di hadapannya. Terasa lembut di tangannya. Warna putih susu yang sangat memanjakan mata bertaburan kristal di permukaannya. Terdapat bunga-bunga kecil berwarna merah muda di bagian dadanya tanpa lengan. Kemudian aqeela melihat gaun lain yang digantung di sebelahnya. Gaun berwarna hijau muda yang jauh lebih mewah dari gaun sebelumnya. aqeela bingung sendiri mau mencoba yang mana dulu meskipun Rea menyarankannya mencoba yang putih. Dan ketika melihat satu gaun lagi yang berwarna biru muda, aqeela tambah bingung.
Ketiga gaun itu sama-sama indah.
aqeela mendengar suara Rea yang berbicara dengan rassya di luar. aqeela jadi gugup sendiri, bagaimana kalau aqeela mencobanya dan keluar nanti rassya tidak menyukainya?
"Aqeela, apa kamu sudah mencobanya?" tanya Rea.
"Ya, sebentar lagi." aqeela mengatur napasnya. Tanpa berpikir lagi ia pun mengambil gaun putih saran Rea. Saat memakainya, gaun itu jatuh dari pinggulnya lembut tepat sampai mata kakinya. Membungkus tubuh mungil aqeela hingga di cermin sana aqeela merasa bukan melihat dirinya. aqeela pun merapikan rambutnya kemudian keluar dari ruang ganti itu.
Setelah di luar, aqeela hanya melihat Rea yang tersenyum lebar ke arahnya. Rea menatapnya dari bawah ke atas dengan terpana. Andria yang duduk di sofa pun sampai berdiri melihat aqeela. aqeela merasa malu, takut tidak cocok memakai gaun mewah itu. Tanpa sengaja aqeela melihat rassya berdiri di dekat jendela. Lelaki itu sedang menelepon, dia memang orang yang sibuk. Entah dia sedang ada urusan apa sampai tidak melepaskan ponselnya.
"Kamu cantik banget." Suara Andria berubah serak. Tiba-tiba aura laki-laki tulennya kembali.
Mendengar suara itu membuat Rassya menoleh saat masih sibuk menelepon. Melihat ke arah Andria dengan kernyitan dahi kemudian mengikuti pandangannya ke arah aqeela. Dan untuk sejenak rassya terpaku.
"Tuan, Tuan, Anda mendengar saya? Bisa Anda beritahu alamat rumahnya, Tuan?"
rassya disadarkan suara seseorang dari ponselnya. "Aku akan mengirimkanmu pesan." Tut. rassya mengakhiri panggilannya memasukkan ponsel itu ke saku celana.
aqeela memilin jari-jarinya di depan perutnya. Menunduk tidak berani lagi menatap rassya yang terlihat datar. Dalam hati aqeela menggerutu karena rassya tidak mengatakan apa pun terkait dengan penampilannya.
"Bagaimana, sya? Menurutmu gaun ini cocok untuk aqeela tidak?" Tanya Rea.
rassya masih bergeming di depan sana.
"Atau kamu mau lihat aqeela memakai gaun yang lain?"
rassya tetap saja bergeming.
"sya?!" Rea mulai kesal.
Jangankan Rea, aqeela saja kesal dengan rassya. aqeela pun menatap rassya dengan berani meski dibalas tatapan dingin oleh lelaki itu.
"Gaun itu saja," kata rassya akhirnya. Kemudian memutar badannya ingin pergi, tapi sebelum pergi dia mengatakan sesuatu, "Dia terlihat cantik dengan gaun itu." Dan dia pergi meninggalkan aqeela yang tersenyum bahagia.
"Kamu dengar kan? rassya memujimu, sudah kubilang kamu itu cantik. Aku rasa bukan hanya gaun ini saja yang pas untukmu, tapi gaun lain juga." Rea ikut bahagia.
"Siap-siap ya nanti malam aku akan datang ke rumahmu untuk merias wajahmu, okay?" Suara Andria kembali terdengar seperti tikus kejepit.
"Okay. Terimakasih Andria, dan juga Rea."
Rea dan Andria mengangguk. aqeela kembali ke ruang ganti untuk memakai pakaian sebelumnya. Setelah itu, dia meninggalkan butik bersama rassya.
***
see you all!
😾
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED [END]
Fanfictionsebelum baca follow dulu dong... kelanjutan kisah seorang gadis yang terpaksa menikah dengan boss nya sendiri. hanya karena kesalahan yang bahkan tak disadarinya aqeela terpaksa menandatangani perjanjian tertulis. lalu apa jadinya jika aqeela menika...