31-KISSING

1.2K 115 34
                                        

rey pergi dari kamarnya setelah memberikan kecupan jauh pada aqeela. Demi allah dia melakukan itu pada istrinya! Rassya tidak bisa menyembunyikan kemarahannya apalagi setelah melihat aqeela yang tersenyum geli.

"Oh? Kamu menyukainya ya?" rassya pikir aqeela suka dengan kelakuan Rey saat mengecup jauh tadi.

"Menyukai apa?" Tanya aqeela.

rassya pun mengangkat bahunya, "Lupakan saja."

"Lho? Kamu mau ke mana?" aqeela bertanya saat rassya mau meninggalkan kamarnya.

"Menyusul rey."

Aqeela mendesah kecewa, "Gak mau lanjutin yang tadi?"

"Lanjutin apa?"

"Bikin anak," jawab aqeela seraya menyengir lebar.

Ekspresi Rassya tidak bisa ditebak, tapi jawabannya mengejutkan aqeela, "Nanti malam saja."

"A-apa?" Rassya langsung menyeringai, "Jangan harap bisa lolos dariku."

"Cie ilaah kayak main kucing-kucingan aja."

"Diamlah!" rassya berseru marah.

"Oke. Aku akan sabar menunggu nanti malam, hubbiy." aqeela mengedipkan sebelah matanya.

"Eh eh, hubbiy, tunggu!" rassya tidak jadi pergi dan berbalik menatap aqeela.

"Apa lagi?"

"Aku ikut, kalau orang itu balik lagi ke kamar ini gimana?"

rassya terdiam sesaat, "Baiklah. Ikut denganku."

"Gendong..." aqeela mengulurkan dua tangannya. rassya pun duduk membelakangi aqeela lalu Aqeela naik ke punggungnya.aqeela melingkarkan kakinya di pinggang Rassya dan memeluk leher Rassya kuat.

"Apa-apaan ini," desis lelaki itu tak suka.

"Gendong lah apa lagi?" aqeela menenggelamkan kepalanya di cekungan leher rassya. "Kok kamu diam aja? rey pasti nunggu di ruangan kamu."

"Aku tidak bisa bernapas!"

"Eh?" aqeela pun mengendurkan pelukannya. "Udah bisa?" Rassya melirik Aqeela tajam. aqeela yang gemas pun mencium pipinya.

"Jangan cium-cium!"

"Halah tadi aja nyiumin aku terus, masa aku cium balik protes!" Cibir aqeela.

rassya tak mempedulikan lagi perkataan aqeela. Ia segera membawa aqeela pergi ke ruangan kerjanya.

"Hubbiy?"

"Kenapa memanggilku hubbiy?"

"Hubbiy kan artinya cinta. Bukan hubby yang artinya suami."

"Kedengarannya sama."

"Iya, tapi aku lebih suka hubbiy."

rassya hanya diam melewati ruang demi ruang di mansionnya. aqeela menaruh dagunya di bahu Rassya sambil sesekali menyembunyikan wajahnya di leher rassya.

"Hubbiy?"

"Apaaa?" Balas rassya gemas.

"Laper..."

"Akan kupanggilkan Ana untuk membawakan makanan ke ruangan kerjaku."

"Gak mau biy, aku mau masak sendiri."

"Kamu tidak bisa melakukannya. Berdiri saja butuh penopang."

aqeela mengerucutkan bibirnya, "Tapi kan sekarang jalan tanpa kruk bisa meskipun lambat."

MARRIED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang