"Sekarang mau ke mana?" Aqeela memasang sabuk pengamannya.
"Terserah, kamu mau ke mana?"
"Ke hatimu aja boleh?"
"Mau ke mana?" rassya menatapnya tajam.
"Pulang!" Jawab aqeela ketus.
rassya menjalankan mobilnya meninggalkan tempat itu, tempat favoritnya kala sedang gundah gulana. Dia mendatangi tempat itu setahun sekali. Tempat yang menyimpan kenangan bersama keluarganya saat kecil.
***
"Turun!"
aqeela melihat ke luar jendela mobil sambil menautkan alisnya. "Butik?"
"Nanti malam mau ke pesta bukan?"
"Tapi, gaun di lemari kita---"
"Pilih saja gaun yang bagus untukmu nanti," sela rassya tegas lalu keluar dari mobil. aqeela menyusul. Mereka masuk bersama ke dalam butik yang sudah menjadi langganan keluarga Afraz.
"Cari gaun seindah mungkin," kata rassya. Kemudian seorang lelaki dengan langkah gemulai mendekati mereka. Lelaki yang berpenampilan seperti wanita dengan syal merah dan wajah yang dipoles make-up mencolok. Baju ketat tanpa lengan dan rok jeans sepaha yang menutupi celana lejing hitam tipis.
"Oh My God, Mr. rassya!" Suaranya yang seperti tikus kejepit membuat Aqeela meringis.
"acaa lebih tepatnya!" ralat aqeela
"Who are you? Oh, jangan-jangan kamu istri Mr. Rassya, right?"
"Yeah," balas Aqella malas. Lelaki itu, ralat, setengah lelaki, memekik girang sambil memeluk Aqeela.
"Amazing! Aku bisa bertemu langsung dengan istri Mr. rassya!" aqeela merasa risih di peluk olehnya. "Kenalkan namaku Andria."
"Andri," ralat rassya dengan wajah dinginnya.
"Sorry ya Mr. Rassya aku habis selametan bikin tujuh nasi tumpeng buat ganti nama. And my name's Andria, okay?"
"Di mana Rea?" Tanya rassya mengalihkan pembicaraan itu. Tidak butuh waktu lama seorang wanita bernama Rea datang memeluk rassya, bahkan sebelum Andria pergi untuk memanggilkannya. aqeela terkejut. Berdiri di samping rassya memperhatikan wanita cantik blasteran yang memeluk rassya erat lalu bicara seolah tidak melihatnya.
Dan aqeela pun berdeham mengalihkan perhatian wanita itu.
"Maafkan aku. Kamu ... aqeela bukan?" Rea memeluk aqeela begitu saja. Hari ini dua orang asing sudah memeluknya tiba-tiba.
"Kamu perempuan yang sangat beruntung bisa menjadi istri rassya. Kamu sangat cantik." Rea mencubit pipi aqeela gemas.
"Ups!" Rea langsung tersadar, "Maaf aku lancang, habis pipimu lucu. Biar aku kenalkan diriku, namaku Reanda Boustan, panggil aku Rea. Pemilik butik ini." Wanita itu mengulurkan tangannya. aqeela pun menjabatnya seraya tersenyum.
"Aku aqeela."
Mereka saling lempar senyum. aqeela merasa minder sendiri, Rea sangat cantik dengan mata hijau dan rambut pirangnya, memiliki tubuh yang langsing bak model papan atas. Berdiri di dekat rassya, Rea lebih pantas. Pikiran itu langsung aqeela tepis jauh. Rassya miliknya!
"Biar kutebak, Rassya bawa kamu ke sini pasti untuk mencarikan gaun untukmu."
Aqella menyengir, "Oh, bukan. Kita ke sini cari bikini."
Jelas-jelas cari gaun! Batin aqeela kesal. Diam-diam memalingkan wajahnya mencibir.
"Kamu lucu banget!" Rea tertawa. aqeela hanya diam lalu melirik rassya malas.
REA
***TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED [END]
Fanfictionsebelum baca follow dulu dong... kelanjutan kisah seorang gadis yang terpaksa menikah dengan boss nya sendiri. hanya karena kesalahan yang bahkan tak disadarinya aqeela terpaksa menandatangani perjanjian tertulis. lalu apa jadinya jika aqeela menika...