Chapter 02

5K 679 38
                                    

Pic : Kim Chin Hwa

--------------------------------------------------------------------------------

Ro Hwi menatap wajah Lee San yang saat itu tengah menyimpulkan dasi di lehernya. Dia benar-benar jauh berbeda dari biasanya. Apa ini karena dia telah melihat fotonya dengan Anna? Sebenarnya dia berharap reaksi yang berbeda dari ini. Ingin lihat pemuda itu frustasi, marah, dan kacau. Jika sudah begitu, biasanya dia akan melakukan hal yang bodoh, dan berita negatif tentangnya tentu akan semakin merusak citra perusahaan Lee Da Jin.

Atau mungkin dia takut aku akan memutuskannya jika dia bertindak berlebihan?

Ro Hwi mulai berpikir serius. Sejujurnya, dia agak tidak nyaman dengan sikap diamnya sekarang.

"Apa kau baik-baik saja?" pada akhirnya dia bertanya. "Apa kau ada masalah?"

Lee San mendongak, wajahnya terlihat polos dan murni saat itu, seperti bukan biang pembuat onar. "Tidak. Aku baik-baik saja. Kenapa kau berpikir seperti itu?"

"Kau terlihat lebih diam sekarang..." jawab Ro Hwi.

Tangan Lee San yang telah selesai memakaikan dasi, menepuk-nepuk dadanya. "Aku baik-baik saja, terima kasih sudah khawatir," katanya dengan senyum cerah, lalu mengecup bibir Ro Hwi sekilas. Pria itu langsung tersenyum kaku.

Jijik.

Berciuman dengan laki-laki itu menjijikkan, apalagi orang itu orang yang dia benci. Rasanya sampai ingin muntah. Waktu hampir dua tahun tidak membuatnya terbiasa. Dia langsung ke kamar mandi untuk mencucinya. Lee San melongo.

"Apa dia sedang melakukan sesuatu seperti yang aku pikirkan sekarang?"

[Ya, dia sedang menggosoknya dengan sikat gigi.]

"Aku bahkan tidak memainkan lidahku," dia mendesah. "Kau tahu Sistem? Ini cukup sakit hati."

Sistem tertawa.

Ro Hwi keluar dan siap berangkat kerja. Ini hampir jam makan siang, dan dia bahkan tidak mau menunggu untuk bisa makan bersamanya.

"Aku pergi dulu," katanya. "Kalau kau tidak memiliki jadwal, jangan mengurung diri di rumah. Cari kegiatan di luar."

Kau ingin aku melakukan kekacauan, kan.

Lee San mengangguk. "Aku ada jadwal, kok. Hati-hati di jalan."

.

.

.

Pembantu yang biasa membersihkan Penthouse milik Ro Hwi datang ketika Lee San akan pergi. Dia bibi paruh baya gemuk yang terlihat ramah. Tetapi saat melihatnya, matanya bergerak-gerak gelisah, seperti ketakutan. Lee San tidak bisa komplain karena menerima sikap seperti itu, tubuh lama ini selalu bersikap berlebihan setiap memperlakukan orang, apalagi jika statusnya lebih rendah darinya.

"Bibi?"

"Ya, Tuan?"

"Ada kemeja Ro Hwi yang warnanya biru, saat mencucinya tolong periksa bagian kerah dalam, ya. Soalnya ada bekas lipstik," jelas Lee San ramah. "Dan tolong makanan yang ada di kulkas di wadah merah, buang saja. Buang juga makanan yang mengandung jahe--Ro Hwi tidak menyukainya. Aku pergi dulu."

Jika ingin mengambil hati pemeran utama pria, setidaknya dia harus berubah untuk tidak egois. Banyak hal yang tidak disukai Ro Hwi tapi sangat disukai tubuh ini, dan tubuh ini memasukkan hal-hal itu ke rumah ini tanpa tahu jika kekasihnya membencinya. Salah satunya jahe. Padahal makanan Korea kebanyakan mengandung itu. Lee San hampir menggerutu.

[BL] Wake Me Up After An Hour [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang