Chapter 11

4.1K 649 28
                                    

Sialan, aku ingin sekali makan yang banyak!!!

Lee San hampir merangkak dari tempat tidurnya. Gara-gara Ro Hwi memasang cctv di setiap sudut, dia harus selalu berakting lemah dan murung. Dia ingin makan sekarang. Dia butuh makan.

Di bawah, Ok Nam yang sedang membersihkan dapur setelah selesai memasak, merasakan kehadiran Lee San. Dia cukup terkejut begitu melihat kondisinya, terlihat rapuh dan ringkih.

"Tuan..."

Tetapi wanita tua itu segera menunduk lagi, tidak berani berbicara. Ro Hwi telah memperingatinya berkali-kali agar tidak bicara dengan Lee San. Kenapa Tuannya begitu kejam? Air matanya mengalir tanpa terasa.

Lee San melihat itu dan merasa lembut di hatinya. Ternyata masih ada yang memperdulikannya dengan setulus ini.

"Bibi, aku tidak apa-apa," Lee San berusaha tersenyum.

Setelah makan sedikit, dia kembali ke kamar. Lee San tidak ingin menimbulkan masalah untuk Ok Nam, jadi lebih baik dia yang menghindar.

Sudah lewat beberapa hari sejak kejadian di mana Ro Hwi ingin dia berkorban. Lee San tidak tahu apa pria itu akan memutuskannya terlebih dahulu seperti di dalam alur novel, atau akan membuat dia terjebak dengan laki-laki lain tanpa memutuskannya.

Jujur saja, hatinya gelisah sepanjang hari. Bagaimana pun perlakuan buruk pria itu kepadanya, rasa cinta yang Lee San rasakan tidak pernah berkurang. Dia sangat merindukan Ro Hwi sekarang. Dia ingin memeluknya seperti dahulu. Lee San cukup frustasi dengan perasaannya sendiri.

EVERYTHING SUCK!

Dia mengumpat dalam hatinya. Setelah misi selesai dan perasaannya pada pria itu menghilang, dia akan pergi sejauh mungkin. Benar-benar sangat jauh... Ah! Matanya terasa berat lagi, kemudian Lee San terpejam. Akhir-akhir ini dia jadi gampang sekali tidur.

.

.

OooooO

.

.

"Maaf, Tuan, saya masih belum bisa menghubungi Alex," kata Min Jun di suatu siang.

Ro Hwi yang berada di balik meja, langsung memegangi kepalanya. Alex adalah informan ilegal yang biasa dia tugaskan untuk mencari tahu seseorang, kebetulan kali ini informasi tentang Chin Hwa. Pria itu cukup mencurigakan. Latarbelakang nya biasa saja, tetapi pondasinya begitu kuat. Ro Hwi ingin tahu apa yang dia sembunyikan, dan apa motifnya mendekati Lee San, hal yang tidak pernah dia lakukan pada orang lain sebelumnya. Tetapi, karena sekarang Lee San sudah benar-benar ada di genggamannya, dia sudah tidak peduli lagi dengan pria itu.

"Lupakan saja tentang dia," kata Ro Hwi. "Sekarang kau fokus saja pada penyelidikan bisnis ilegal Lee Jae Bin." dia lalu mencibir. "Pria brengsek itu bisa-bisanya disebut seperti malaikat."

Min Jun mengangguk. "Kalau begitu saya permisi."

"Min Jun," Ro Hwi menahannya.

Min Jun kembali menatap Ro Hwi. "Ada apa, Tuan?"

"Bekukan keuangan Lee San."

"Apa?" mata itu memancarkan keterkejutan yang kentara.

"Uang yang dia miliki hampir semuanya dariku, sekarang aku akan mengambilnya lagi. Aku ingin mulai menghancurkan keluarga Lee, diawali dari dia."

Kaki Min Jun langsung lemas mendengar itu. Tubuhnya kaku sampai tidak tahu harus bereaksi bagaimana. Dia ingin menolak permintaan Ro Hwi, tetapi dia berhutang begitu banyak kepadanya. Pria itu telah menyelamatkan nyawa ibunya. Tidak mungkin dia mengkhianatinya.

[BL] Wake Me Up After An Hour [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang