135. Emansipasi wanita

1.6K 262 55
                                    

Pada dasarnya orang tua dahulu selalu berbicara seperti ini Percuma wanita sekolah tinggi-tinggi ujung nya nanti balik ke dapur. Begitu kira kira, namun semenjak era adanya emansipasi wanita diterbitkan pribahasa ini perlahan lenyap.

Kembali ke cerita,
Bobby segera keluar dari mobil menutup keras pintu Honda CRV itu, mobil baru milik yoyo.
"Etttt.. mobil baru gue" teriak yoyo namun dipastikan tidak akan terdengar sampai luar sih.

Yoyo mencoba menarik nafasnya, sobat nya sedang berduka. Sang istri keguguran, pastinya sangat panik. Dia pernah merasakan itu kala haeun masuk rumah sakit karena keluar flek darah dikehamilan besarnya.

Kembali ke bobby, dia lari ke igd tempat dimana jisoo tengah berada disana. Disana ada rose tengah memeluk jisoo mencoba menenangkan bahkan rose pun sepertinya ikut menangis.

"Bojo" lirih bobby
Bobby berlutut menghampiri jisoo, sang istri.
Dia menangis begitu berurai air mata, memeluk jisoo penuh harap semoga ini hanya sekedar bercandaan aja. Baru kali ini bobby sesedih ini, dia terus menangis.

"Papa arra" panggil jisoo begitu lembut
Panggilan itu membuat bobby berhenti dari sesegukannya, dia menatap ke arah jisoo.

"Maafin aku" kedua nya menangis
Bobby memeluk jisoo, "aku yang harusnya minta maaf gak bisa jagain kamu dengan baik" ucap nya

Satu malam jisoo harus dirawat dirumah sakit, karena dipastikan besok ia harus segera dilakukan tindakan curretage yaitu pembersihan sisa jaringan pada kehamilannya, waspada jika terjadi perdarahan kembali.

Mereka berdua hanya terdiam, tidak ada pembicaraan satu sama lain. Bobby sibuk mengirim pesan pada yoyo agar menjaga arra selama ia dirumah sakit.

"Bojo" panggil bobby
Ia mendekatkan bubur di mangkuk agar jisoo segera memakannya.

"Aku gak mood makan" jelas jisoo menjauhkan mangkuk yang dipegang bobby

"Rose bilang kamu harus puasa sebelum tindakan, ayo dong sedikit aja" bujuk bobby

Sekali lagi, jisoo menepis tangan bobby yang menyodorkan mangkuk bubur.
"Ayo dong bojo jangan gini" lirih bobby

Tetap saja, jisoo lagi lagi menepis tangan bobby.  Amarahnya mulai memuncak kala itu.
"Bisa gak sih ngerti dikit! Kamu itu gak ngerti banget posisi aku kaya gimana, ngerasain gak sih kehilangan anak tuh gimana? Makan aja sendiri!!!" Bentak jisoo dia melempar bantal yang sedari tadi dia peluk agar bobby menjauh dari nya.

Bobby meletakkan mangkuk nya dengan keras dinakas. Dia berdiri dan menghadap ke arah jisoo, seakan dia ingin meluapkan emosinya.

"YANG KEHILANGAN ITU BUKAN KAMU AJA!" Teriak bobby begitu kesal
Dia meremas rambutnya, kekesalan kini menghampirinya juga. Bobby tidak pernah marah apalagi membentak. Tapi, dia benar benar kehilangan kesabaran nya sekarang.

Saat ingat dia sudah membentak sang istri, bobby segera berlutut menghadap jisoo seperti sudah merasa bersalah
"Bojo, kita sama sama kehilangan" lirih bobby, kembalilah dia menangis dihadapan jisoo.

Jisoo menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, bobby sudah pasrah ia memeluk sang istri kembali.
Bobby harap mental jisoo bisa menerima semuanya.

Kebahagiaan yang sekejap~

Di Blok K
Semua tengah berkumpul di rumah june.
Semua termenung, padahal baru kemarin jisoo memberi kabar jika ia tengah hamil.

"Ko bisa sih?" Ujar suhyun

"Ya begitu, pada ngeyel disuruh laki jangan pada kerja masih aja" ujar hanbin

"Ett si hanbin" ujar yoyo

"Bobby cerita ke gue, kalo jisoo itu terus kejar target kantor. Sebenernya kalo jisoo gak kerja juga mereka tetep kaya aja sih, bobby tampilan nya aja kaya gembel tapi duit nya mah banyak humpp—"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dunia Terbelok | iKONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang